Setelah kejadian di mana Ila bertemu dengan Daddy nya, sekarang hari-hari Ila selalu di penuhi semangat, Yoonki di buat stres olehnya. Ada saja kelakuan yang mengharuskan dia di meminta maaf kepada teman-temannya yang lain. Seperti hari ini, semua siswa diharuskan membersihkan kelasnya masing-masing. Begitu juga dengan kelasnya Ila, setelah Arman -ketua kelas XI Ips 3- membagi tugas kepada teman-temannya. Ila mendapatkan tugas membersihkan selokan kecil yang ada didepan kelas mereka. Banyak sampah daun dan plastik akibat buang sampah sembarangan.
" Ila kamu nanti masukin ke sini ya sampahnya." Ucap Renia yang menyodorkan plastik besar tempat sampah.
" Mantan kamu kalau dibuang kesini muat gak Ren?" Tanya Ila dengan raut wajah sedang berpikir.
" Coba aja kamu masukin La." Jawab Renia yang terkekeh pelan, dan meninggalkan Ila di sana sendiri.
" Aku tau apa yang harus aku lakukan, tapi sebelumnya aku harus masukin sampah ini dulu." Guman Ila pelan. Setelah selesai Ila berjalan ke arah kelas XI Ips 1. Dengan menenteng plastik sampah yang tadi dia bawa, Ila berteriak gaje mencari seorang lelaki bernama Ferdi.
"DIDI KEMPOT, KAMU DI MANA? YUHUUUUUUUUU?!" Teriakan Ila membahana di kelas XI Ips 1, membuat semua orang menengok ke arahnya." Si didi kempot kemana gus?" Ila bertanya kepada Agus, cowok berkacamata dan berbadan tinggi. "Dia dibelakang mu La" jawab
Agus dengan telunjuk menunjuk ke belakang Ila. Ila langsung memutar badannya dan mendapati Ferdi di belakangnya dengan wajah ketakutan. " A-ada apa mencariku La?" Tanya Ferdi gugup. "Ikut aku". Jawab Ila menarik lengan Ferdi dengan tangan kanannya, dan tangan kirinya setia dengan plastik sampahnya. Ferdi terus diam dan memilih mengikuti Ila. Semua orang di sekolah ini tau bagiamana sifat Ila, apalagi kalau ada yg buat dia menangis neneknya Ila yang akan di hadapi mereka. Ila membawa Ferdi ke kelas XI ips 3. Setelah membuang sampah dari plastik itu, Ila membawa Ferdi kedalam kelas."Ren, nih aku bawa si Ferdi ke sini" teriak Ila ke Renia. Renia yang saat itu sedang menyapu lantai terkejut mendengar teriakan Ila." Kamu ngapain bawa tuh dugong berjalan ke sini?" Tanya Renia sinis." Kan tadi kamu bilang suruh coba aja. Aku mau nyobain apa yang kata kamu tadi" jawab Ila watados." Kata aku? Yang mana?" Renia semakin bingung apa yang di ucapkan Ila. Ila hanya memutar bola matanya kesal. " Mantanmu kan si Ferdi. Nah aku tadi tanya mantan kamu muat gak kalo aku masukin ke plastik sampah ini?" Jawab Ila yang mulai greget. Sontak semua orang yang ada di kelas dan yamg mencoba ngintip di luar kelas pun tertawa keras. Meraka sekarang tau maksud Ila membawa Ferdi ke kelasnya Renia." Astaga Ilaaaaa kamu otak kamu ini sebenernya apa aja sih isinya? Mana muat lah si Ferdi kamu masukin ke plastik itu. Kalo gak percaya coba aja masukin sana." Renia terkekeh setelah mendengar jawaban Ila tadi. Dan benar saja sekarang Ila sedang mencoba memasukkan Ferdi ke dalam plastik itu dan terjadilah kejar-kejaran dan berakhir di ruang BK.
-----------------------------------------------------------
Setelah kejadian tadi, Ila di jemput grandmanya di ruang BK. Karena melihat cucunya cemberut, Maisha inisiatif membawa Ila jalan-jalan ke Mall. Dan disinilah sekarang mereka berada, di Mall XXX.
"Ila, oma ke toilet dulu ya"
"Iya grandma, Ila nunggu di sini."
"Jangan kemana-mana".
"Aye aye kapten"
Tapi nyatanya Ila malah berjalan kesana-kemari. Mengunjungi sesuatu yang menurut dia menarik. Grandma Maisha yang baru kembali dari toilet kelimpungan mencari Ila. Bahkan dia menghubungi suaminya agar mengirim beberapa pengawal untuk mencari Ila di mall XXX. Semuanya kelimpungan bahkan Yoonki sampai menyusul karena khawatir kepada sepupunya. Dia tau sepupunya itu sebenarnya gampang kesasar, dan dia tidak mau hal itu terjadi.
-----------------------------------------------------------
Di lain tempat
" Eh dasar dugong Afrika kalo jalan tuh pake mata bisa gak sih?" teriak seorang gadis kepada Ila
" Ila baru tau kalo jalan juga bisa pake mata?! Emng bisa ya mbak? Terus itu bagaimana nah jalannya? Kepala di bawah gtu? Ko aku ngebayanginnya ngeri ya?" Cerocos Ila dengan mimik polos
"Dasar ogeb di piara." Ujar wanita itu dan beranjak dari sana. Ila melihat salah satu pengawal ayahnya sedang mencarinya. "HAYOOLOO PAMAN!", Teriak Ila mengagetkan pengawal itu.
"Iya lu nyolo eh nyolong si mahmud gua nggak eh sih eneng kemna aja? Kenapa malah ngagetin paman?" Jawab pengawal. " Hehe, maaf paman tadi Ila bosen. Ya udah yuk ke tempat grandma?!". " Mari neng". Di sepanjang jalan Ila terus saja mengerjai pengawal ayahnya itu. Sampai pengunjung Mall ikut tertawa melihat pengawal yang berperawakan besar itu latah." Grandmaaa", teriak Ila saat melihat grandmanya mengagetkan orang yang di belakang Ila.
"Gerobak si emak nyangsang eh astaghfirullah. Neng jangan ngagetin terus atuh." Ila hanya tertawa melihat pengawal itu begitupun dengan sang grandma.
"Ya udah yuk mending kita makan aja."
"Caw grandma." Dasar cucu durhaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family
RandomCerita tentang keluarga yang terpisah. Namun kasih sayang yang tak terbatas.