02. Bad Day

88 3 0
                                        

Untuk kesekian kalinya Adam kepergok mesum di taman belakang sekolah. Siapa lagi kalau buka si Navira si anggota tim kedisiplinan itu yang memergokinya. Mengganggu saja, batin adam.

Ntah kenapa setiap kali kepergok dan dihukum vira, adam tidak pernah berpikiran untuk kabur. Malah dengan senangnya adam menerima ocehan-ocehan dan beberapa hukuman dari vira. "hhh.. gue gak mau marah-marah mulu sama kalian. Mending. kalian ikut gue sekarang!"vira mulai berjalan didepan mereka. "Kenapa malah diem?! Ayok jalan!!"

Sadar dengan yang akan dihadapinya, adam mulai buka suara. "Vira.."panggilnya. "hah?"jawab datar vira tanpa menghentikan langkahnya. "Vira.."panggilnya lagi. "apa?"vira masih pada posisinya. "Vira..."panggil adam lagi. Merasa geram dengan panggilan adam yang lebih menjurus ke godaan, vira membalikan badanya "apaan sih da--"ucapan vira terhenti karena wajahnya tepat di depan wajah adam. Dengan senyuman licik adam mengecup ujung bibir vira. 


°°°

Malam harinya, vira bersandar di tepi balkon rumah sambil meneguk susu hangatnya. Apa iya harus merasa bangga atau malah merasa bodoh dengan apa yang ia lakukan siang tadi. Sungguh buruk dampak yang iya peroleh...

Flashback

"Zulvy Adam Aryandiputra...

adam lagi adam lagi. ms. bosan mencatat namamu di buku ini."ucap ms.Melly sambil mencatat keburukan-keburukan adam hari ini. 'Emang ms. aja yang bosen? saya juga ms.'ucap vira dalam hati. Ms.Melly mengangkat kepalanya dan mulai berkata.

"Nancy, kamu bersihkan ruang musik nanti setelah kelas selesai."ucap ms.Melly pada anak yang tadi makingout bersama adam. Wajar lah karena dia juga tidak sepenuhnya salah. "Adam.."ms. Melly menghentikan kata-katanya dan menatap vira dan adam bergantian. "Viraa.. "jedanya. "karena kamu ketua kedisiplinan di sekolah ini, berarti kamu yang bertanggung jawab akan kedisiplinan murid-murid disini."lanjutnya. "i..iya ms. benar itu tugas saya."vira mulai gemetar. Takut-takut ms. melly menghukumnya juga.

"kamu saya beri tugas untuk mengawasi adam setiap saat selama. kalian. sekolah. disini."ucap ms. melly dengan penekanan diakhir kalimatnya. "APA?.. tapi ms saya kan.. saya gak bisa ms."sanggah vira. OH MY .... ini hukuman terberat yang harus vira terima... Gak bisakah hari ini lebih buruk pagi? "Ms gak terima penolakan dalam bentuk apapun. pokoknya kamu ikut bertanggung jawab dengan semua yang dia lakukan. Termasuk nilai dan juga sikapnya. Jadi.."ms. melly meneguk minumannya membuat suasana semakin tegang. Ayolahh ms. jangan buat saya penasaran dan takut sekaligus. "jadi.. jika adam tidak naik kelas lagi tahun ini. Kamu akan menemani dia di kelas khusus."lanjut ms. melly mutlak. Good, harusnya vira gak perlu minta hari ini makin buruk. Dan seperti sikapnya yang biasa, Vira hanya bisa pasrah dengan keputusan ms. melly. Disisi lain adam tersenyum penuh kesenangan. Dasar makhluk gak jelas.

flashback end

Vira kembali meneguk susu hangatnya berharap dapat memenangkan hatinya. Perlahan pintu kamarnya terbuka dan menampakan sang bunda diambang pintu. "hai mom"sapa vira. "kamu ikut mom sama dad yah sekarang. Kita ada acara keluarga, kamu harus ikut. Cepet siap-siap! 10 menit lagi kita tunggu dibawah."ucap ibunya tanpa menatap vira sedikitpun. "vira gak mau"tolak vira tiba-tiba.

Vira sudah terbiasa dengan sikap ibunya yang pemaksa dan super cuek itu. Bahkan bagai tak pernah diinginkan untuk lahir ke bumi, vira hampir tidak pernah bertegur sapa setiap harinya. "kalo mom mau ngenalin vira sama anak temen-temen mom yang kaya raya itu, maaf mom vira gak bisa. Masih banyak kerjaan yang lebih penting daripada anak temen-temen mom itu." vira menghampiri meja belajarnya dan mengambil beberapa buku pelajaran. Padahal sudah jelas ini hari sabtu. "Vira.. mom tau kamu cerdas dan mom gak secerdas kamu. Mom cukup bangga dengan prestasi kamu. Tapi kamu juga harus sadar kalau besok itu hari minggu dan itu hari libur. Jangan jadikan tugas-tugas kamu sebagai alasan."balas ibunya. "tapi moomm.... tugas vira tuh susah bange-"

BRAAKKKK ...

ibunya menggebrak meja belajarnya. "cukup! gak ada tapi-tapian. pokoknya kamu harus ikut mom sekarang juga. titik!."bentak nya final sambil berlenggang meninggalkan kamar vira. Selalu saja begini, tidak pernah bisa membantah atau sedikit menolak yang memang tidak vira inginkan.

Tibalah vira dilokasi acara. Mewah, bahkan sangat mewah. Tapi bukan vira kalau ia tetap betah berada ditempat itu. Sudah berkali-kali ia mencoba untuk keluar dari tempat itu, namun beberapa pria berbadan kekar menghadangnya dan mengembalikan vira ke tempatnya semula. Menyebalkan...

Dari jarak yang cukup jauh, terlihat sesosok pria muda bersetelan formal berjalan kearah vira. Vira sangat benci saat-saat seperti ini. Pesta aneh yang sangat dipenuhi orang-orang asing. "Hai.."sapa laki-laki itu. Dilihat dari penampilan dan raut wajahnya sepertinya dia sebaya dengan vira. "Hai.. "balas vira cuek. "Lo Navira kan? Anaknya tante Vallen?"tanya laki-laki itu. Vira hanya membalasnya dengan anggukan. Perasaan vira benar-benar tidak nyaman berada disamping laki-laki aneh ini. Seperti ada sesuatu yang menyeramkan tersembunyi dibalik sikap lembutnya.

"mau minum?"tawar laki-laki itu. "nggak. makasih."jawab vira seperlunya. Vira tau minuman disini pasti beralkohol, karena itu ia lebih memilih kehausan daripada meminum minuman seperti itu.

"gue Fredrick Arvian Rahardja. Lo bisa panggil gue Fred."laki-laki bernama fred itu menjulurkan tangannya ke dekat vira, vira menjabat tangannya dihiasi senyumannya yang berusaha tidak terlihat maksa. Tapi sayangnya semua itu gagal karena sesuatu yang membuat seluruh tubuh vira lemas...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad NeighborhoodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang