18 [END]

1K 46 1
                                    

Keesokan hari setelah mencoba ke gunung halla yang gagal. Taehyung merasa sedih dan ia memutuskan untuk melihat keadaan yerin. Sebelumnya yerin telah dibawa ke klinik hotel namun taehyung belum sempat untuk menengoknya karena ia harus mengetik tugas saat liburan.

Ting nong

Sinb membuka pintu secara perlahan. Ia melihat sesosok namja yang tidak lain lagi oppanya sendiri. Oppanya tersenyum sebentar.

"Passwordnya?" Tanya sinb iseng.
"Gbuddy~" taehyung menebak
"Salah"
"Gbuddy imut"
"Salah" masih saja salah.
"Sinb cantik" jawaban terakhir
"Silakan masuk" alhasil benar.

Taehyung duduk di tepi kasur. Memandang yerin yang sedang meminun jus lemon buatan pabrik dengan bungkus berwarna pink. Yerin tak memperdulikannya walaupun dia adalah orang yang ia sukai. Ia sudah memutuskan jika taehyung itu adalah temannya sendiri.

"Yerin jal jinaesseoyo?" Taehyung menanyakan kabar terlebih dahulu. Ia memandang yerin namun tak ada balasan atau reaksi apapun. Yerin terdiam saja lalu ia membuka bibirnya yang mungil .

"Sudah baikkan" yerin terlihat sangat cuek. Lebih cuek dari biasanya. Taehyung merasakannya. Ia memegang jus milik yerin. Menjauhkan dari genggaman yerin. Bahkan ia berdiri.

"Jawab hayo,mengapa kamu terlihat cuek" yerin mencoba meraih dengan tangannya yang agak pendek. Tak mungkin dapat karena taehyung sangat tinggi ditambah lagi kakinya cedera. Ekspresi yerin berubah. Ia tersenyum tetapi ke arah bawah alias bete.

"Oppa,aku biasa saja. nan masillaeyo . Jusnya juseyo!" Tangan yerin telah turun ke bawah. Ia menyerah. Taehyung tidak tega rasanya melihat yerin seperti itu. Tapi ia masih ingin tahu kenapa dia begitu. Taehyung menurunkan jus dari tangannya ke tangan yerin.

"Yerin,kau kenapa? Aku lebih menyukaimu yang bawel dan sedikit galak itu" taehyung menggenggam kedua tangan yerin. Taehyung terlihat sedih. Yerin tidak pernah berfikr bahwa ia berubah. Hanya saja ia membutuhkan waktu agar move on dari taehyung.

* percuma jika aku bersikap sama . Cinta ini tak akan pernah menjadi satu. Aku hanya diam. Mencintaimu dalam diam. Titik lelahku kini sudah melunjak. Bahkan aku tahu yang kau suka bukanlah diriku. Anggap aku teman biasamu. Tak akan lagi aku mengharapkanmu oppa* batin yerin. Yerin mengetahui bahwa taehyung menyukai jihyo melebihi dirinya.

"Aku memang seperti ini oppa." Yerin menjawab singkat peetanyaan dari taehyung. Ia berbohong. Yerin entah kenapa mengingat jihyo. Ia menoreh ke arah taehyung dengan wajah datar. Taehyung memeluk yerin walau yerin tak membalasnya.

"Aku tahu kau berubah yerin. Waktu itu kau sakit, Masih saja cerewet. Kembalilah ceria walau dirimu terluka chagi. " jantung yerin berdetak kencang kembali sama seperti kemarin. Yerin membelalakan matanya saat taehyung memanggilnya 'chagi' karena belum pernah sekalipun taehyung mengungkapkan perasaannya kepada yerin.

"Apa aku tidak salah dengar?" Yerin melepas pelukan taehyung lalu melihat ke arahnya. Ia memastikan apakah itu benar atau tidak.

"Tidak salah dengar chagi. Sebenarnya ... Aku menyukaimu yerin. Sejak jihyo ingin memukulmu,aku baru sadar bahwa dirinya tak sebaik dirimu. Aku tak mau berpacaran hanya dengan parasnya tetapi dengan sikapnya. Maukah kau menjadi yeoja chinguku?" Taehyubg mengeluarkan mawar putih dari kantung celananya. Mempersembahkan kepada yerin. Yerin tak percaya namun nyata. Sinb yang melihatnya saja heran. Jungkook dan jin juga ikut datang.

"Terima.. Terimaa... Terima..." Sahut sinkook dan sowjin bersamaan. Yerin bingung ia harus apa. Ia tak menduga di saat sudah letih seperti ini . Ada hal seperti ini. Yerin mengambil mawar itu dan mencium wangi yang semerbak.

"Ne.. Sasireun naega Saranghaeyo oppa. Neomu.. Neomu.. Neomu Saranghaeyo. Asal kau tau oppa,ini titik lelahku menyimpan rasa padamu. Tetapi kau malah seperti ini hehe" yerin tertawa lalu memeluk taehyung dengan erat. Taehyung hanya tersenyum senang. Akhirnya ia mendapatkan cinta yang terbaik untuknya. Sinb dan jungkook hanya melongo saja. Jungkook menyenggol tangan sinb.

"Tuh mereka uda jadian." Jungkook iri dengan taerin. Padahal ia telah mengungkapkan perasaan tiga kali tapi sinb belum menerimanya.

"Terus kenapa?" Sinb menyenggol balik si jungkook yang usil.
"Be my girl friend sinb ah? Maaf ga romantis tapi ya begini aslinya diriku" jungkook tersenyum dan memberi coklat berbentuk hati yang berukuran sedang ke tangab sinb. Sinb mengenggamnya.

"Mau tidak ya? Mau tidak ya?"
"Harus mau dong"
"Kalau tidak?"
"Ingat janjimu hehe" jungkook meringis. Gigi-giginya terlihat dan tersusun rapi. Sinb tak bisa apa-apa. Ia mengingat janjinya perihal syarat.

"Hehe aku ingat kok. Aku menerimamu jungkook . Iya jungkook yang nyebelin tapi ganteng" sinb mencium pipi namja yang di sebelahnya. Wajah jungkook memerah seperti tomat. Sinb malu ,ia menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Jungkook memeluknya secara perlahan.

"Tidak perlu malu bi cantik~ kau sangat imut" sinb melepas tangannya . Kemudian jungkook mencubit pipinya. Sowjin hanya mengingat ketika mereka pernah seperti itu.

"By.. Jadi inget dulu kamu begitu deh" sowon menggandeng tangan namchinnya. Jin hanya menatap sowon dan menyisir rambutnya.
"Kau mau aku seperti itu lagi?"
"Ne baby"
"Boleh baby,tapi sama yeoja lain ya hehe" jin melepas gandengan tangan sowon dan berlari meninggalkannya. Sowon mengejarnya bahkan melempar sandal ke jin. Jin tidak kena,ia meneruskan berlari. Semua hanya tertawa melihat sowjin.


End ya guys..
Gomawo yang uda baca dan vote sampai habis.
Kasih pendapat dong,gimana ceritanya?
Voment juseyo ..

GIMME TIME (SINB X JUNGKOOK) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang