Kir akan tulis secara bertahap-tahap, seperti kayak menulis cerita. Akan ada beberapa dialog kecil, tapi gakkan banyak. Kir rasa summary-nya rada panjang, jadi tolong maklumi ya.
Tolong disarankan membaca prolog-nya dulu sebelum membaca summary.
P.S. : Harap mampir ke cerita baru Kir ya, judulnya Half! Genre horor-misteri. Enggak panjang kok, soalnya Kir pengen praktik nulis cerbung.
1.
Bab bermula dari POV Hans. Tiga minggu berlalu semenjak buku terakhir, Jejak Keheningan, dan Hans masih belum bisa keluar dari rasa bersalah karena terlambat menyelamatkan Sera."Berapa lama lagi kamu akan merenung?"
Suara Sera terdengar dari arah samping. Gadis itu berdiri tegak, menatap Hans dengan pandangan tak menentu. Ia memakai kaos ungu gelap, celana hitam hitam, sepatu boots kecoklatan, dan jaket berwarna putih pasir panjang.
"Sampai gue berhenti?"
"Itu tidak menjawab pertanyaanku."
"Oke, sekarang tanyalah pada gue," kuarahkan pandanganku kepada Sera. "Kenapa lo di sini?"
Gadis itu mengangkat bahu. "Tidak tahu."
"See?"
"Pasti ada alasan kenapa kamu membayangkan aku, padahal seharusnya aku sudah di tempat lain, di dunia lain."
Baik. Mungkin aku sudah mulai kehilangan kewarasanku. Tapi persetan saja.
"Kamu sudah memeriksanya?"
"Memeriksa?"
Gadis itu memutar bola matanya. "Paket itu, Hans. Paket yang seharusnya kamu lihat dan kamu ikuti instruksiku."
Penasaran, Hans mengambil dan membuka isi kotak kiriman tersebut, berisikan tiga kaset tape lama. Ketiga tape tersebut memperlihatkan tulisan satu kata disetiap tape: satu bertuliskan Alpha, satu bertuliskan Theta, satu bertulikan Eplison. Hans pun mengambil walkman kepunyaan ayahnya dan memutarnya.
Kaset tersebut memutarkan suara Sera, mengejutkan Hans. Sera mengatakan bahwa jika seandainya kaset ini berada di tangan Hans, maka artinya ia memang sudah meninggal. Tapi Sera juga mengatakan bahwa kemungkinan semacam itu hanyalah 50-50, artinya bisa saja hal tersebut takkan terjadi. Karena itulah ia meminta Inspektur Cal untuk menjaganya, jaga-jaga dengan kemungkinan mana yang akan terjadi.
Diakhir penjelasannya, ia menyediakan dua kaset, dimana Hans boleh mengaksesnya tapi Hans sendiri tidak boleh membiarkan Jane ataupun Mark mengaksesnya.
"Hans, janjilah padaku jika kamu takkan memberitahu mereka." Suara Rei terdengar khawatir. "Melibatkamu saja sudah membuatku sedih. Kalau kamu bertanya-tanya kenapa aku tak mau mereka berdua tahu... yah, nanti kamu sendiri akan tahu saat mendengarnya. Kuharap dengan mendengar penjelasanku di kedua kaset terakhir itu, kamu bisa menyusun rencana untuk mengalahkan Mind.
"Rekaman Alpha berhenti."
Kaset itu berhenti bergerak. Aku menatap Sera lagi. "Apa ini?"
"Seperti yang kamu dengar. Itu adalah pesan terakhir yang perlu kamu lakukan. Bisa dibilang, surat wasiatku untukmu."
Tiba-tiba memori tentang Sera menjelaskan rencananya padaku kembali muncul. "Inikah instruksi yang lo maksudkan?"
Gadis itu mengangguk pelan. "Ya."
"Kenapa?"
"Karena kamu akan memerlukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Masalah Persimpangan [4]
Misteri / ThrillerThe Grudge Series #4 Babak pertarungan terakhir sudah tiba. Jane mulai memahami bahwa perang ini bukanlah perang yang bisa ia menangkan bila tanpa bantuan apa pun. Satu-satunya cara untuk mengalahkan Taylor atau Jacquen adalah dengan saling membantu...