1. Fan?

14 1 0
                                    

  Kagumi Allah sebagaimana kau mengagumi ku. Jangan kau mengagumiku melebihi kekagumanmu pada-Nya


  Pagi ini terasa lebih indah dibandingkan pagi sebelumnya. Bola api raksasa tak lagi menyombongkan sinarnya saat ini. Burung gereja berderet di tiang listrik memantau setiap pergerakan di bawah sana, sambil berkicau dan bekejaran satu sama lain.

  Angin pun berhembus lembut menerpa dedaunan rapuh yang siap berguguran. Ah, bumi akan awet muda jika setiap detik seperti ini. Tak ada polusi yang mengundang atmosfer jahat dan memicu emosi sang mentari.

  Sungguh tentram dan damai. Sedamai hati Asiyah yang tengah memicu sepedanya dengan kecepatan siput itu. Menyebabkan semilir angin yang lunak sesekali mengibarkan kerudung lebarnya. Senyuman tak pernah pupus dari bibir tipisnya. Ditambah senandung kecil yang tergumam oleh mulut kecilnya. Ia ingin berbagi keceriaan dengan menyapa setiap orang yang dilaluinya hingga tiba di depan gerbang sekolahnya.

"Pagi pak Diman!" sapa Asiyah pada satpam yang menunggu gerbang, sambil terus mengayuh sepedanya ke parkiran.

Sementara yang disapa hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan gadis yang menurutnya pecicilan itu.

Setelah memarkirkan sepedanya, Asiyah berjalan menuju kelasnya masih dengan senyum yang mengembang.

"What's up woi" seru Asiyah pada Dirra, sahabatnya.

"Apaan sih lu ah. Watsap-watsapan. Baru kemaren sore gue ke rumah lu juga. Kaya bertahun-tahun kagak ketemu aja" kata Dirra seraya melepaskan kalungan tangan Asiyah dari lehernya.

"Yeee.. emang nanyain kabar harus setelah lama nggak ketemu? Abnormal lo Dir" jawab Asiyah setelah melarikan diri usai menyentik kening Dirra dengan jari mungilnya.

"LO YANG ABNORMAL KAMPRETTT" teriak Dirra sambil mengejar Asiyah yang telah menghilang di belokan tangga.

✩✩✩

"Anyeoongggg" sapa Asiyah pada teman-teman kelasnya.

"Onyang anyong apaan sih Sah" jawab Udin si ketua kelas.

"Iih nama gue ASIYAH DAVICHI. nggak ada lafal SAH nya ya Udin ngakngakkk!" kata Asiyah bersungut-sungut.

"Biarin. Lo aja manggil gue Udin ngakngak. Apaan coba. Nyebelin lo"

"Salah sendiri garing kaya gagak lewat"

"Gaje lo Sah"

"ASIYAH!!! Bukan Aisah!" Asiyah yang tak terima namanya disalahucapkan  mengejar Udin keluar kelas. Namun sayang, Udin hampir hilang di belokan tangga.

"Mampus lo Din!" teriak Asiyah sambil melempar sebelah sepatu sportnya.

  Betapa terkejutnya Asiyah melihat orang di bawah sana menatapnya garang dengan kilatan emosi dimatanya. Ya, korban Asiyah adalah Sirino. Guru BK tergaring di SMA Bakti Darma. Melihat itu Asiyah menutup mulutnya dan langsung berlari menuruni tangga tempat pak Sirino berdiri.

"Hehehe anu Pak, itu.. Mmm.. Maapin saya deh pak. Asli nggak sengaja. Tadi saya mau nimpuk itu si Udin" kata Asiyah menunjuk Udin yang cengengesan di belakang pak Sirino.

"Saya ndak tanya! Sini kamu ikut saya"

"Eee tapi pak, balikin dulu sepatu saya. Masa saya lompat lompat ke sananya"

"Ya itu deritamu. Emang tak pikir?" pak Sirino berlalu begitu saja, menjinjing sepatu Asiyah. Asiyah terpaksa mengikuti pak Sirino ke ruangannya.

"Gara-gara lo ni!" geram Asiyah pada Udin yang masih menertawakannya.

Asiyah pun mengekori pak Sirino. Namun bola matanya tak sengaja bertemu pada sepasang mata yang tengah memerhatikannya dari gedung yang berhadapan dengan kelasnya. Orang itu tersenyum ke Asiyah. Namun Asiyah berpikir bahwa mungkin saja orang itu tersenyum kepada Udin yang berada di belakangnya.

"Tapi, masa iya sih dia senyum-senyum gitu ke Udin? Kelainan apa ya?" gumam Asiyah sambil terus berjalan. Masih penasaran, Asiyah kembali melengok ke orang itu. Lagi.. bukan hanya tersenyum, kini orang itu menghadapkan badannya menyerong tepat pada Asiyah sembari melambai-lambaikan tangan kanannya. Sedang tangan sebelahnya menumpu dagunya. Tampan. Kata itu yang terlintas di otak Asiyah.

Asiyah langsung melihat sekitarnya. Hanya ada ia di sana. Udin pun tak tampak lagi batang hidungnya.

Berarti dari tadi dia merhatiin gue dong? Tapi kan gue ngga kenal dia. Siapa ya? Fan? Hihihi.. bodo' ah.


Chaa! Welcome to my new work^^
Maapkeun jika banyak keabsurdan atau jika cerita ini membosankan, voment kalian sangat aku butuhkan ya teman-teman,  hehe..


Semua part akan direvisi setelah cerita ending😳

#Loveyourself
@Mel

Kenangan Serupa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang