Prolog

415 16 3
                                    


Antara cinta dan air mata, manakah yang sering kalian rasakan? Lebih banyak Meneteskan air mata dikala mencintai seseorang? Ataukah lebih banyak tersenyum dikala mencintai seseorang? Jika aku boleh memilih, aku lebih banyak meneteskan air mata dikala mencintai seseorang. Namun bukan hanya sembarang air mata yang aku keluarkan.

Banyak rasa yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata ketika kita sedang jatuh cinta pada seseorang, mungkin dengan adanya senyum dan air mata itulah gantinya dari kata-kata tadi yang tak bisa kita jelaskan secara rinci.

Karena mencintai bukan hanya sekedar ucapan di bibir, namun cinta adalah perasaan yang datangnya dari hati terkecil meski awalnya cinta itu datang dari mata. Karena cinta bukan hanya luapan nafsu semata yang ketika sudah hilang rasa ketertarikan pada seseorang lalu kita meninggalkannya.

Cinta bukan hanya kebutuhan manusia semata, namun cinta adalah fitrah manusia yang Tuhan berikan pada kita semenjak terlahir kedunia. Jadi tak ada salahnya ketika kita ingin mencintai atau ingin dicintai, karena itu semua memang sudah menjadi dasar akan diciptakannya manusia dengan rasa cinta.

Air mata merupakan salah satu bukti bahwa cinta kita pada seseorang itu tak dapat terbendung lagi. Air mata selalu hadir dikala kita merasa bahagia tiada tara akan sesuatu hal, merasa rindu akan sosok si dia, merasa tersakiti karena ucapannya, atau  bahkan merasa cemburu ketika ia dekat dengan seseorang yang lain, yang menurutmu ia lebih daripada apa yang kamu miliki sekarang  sehingga  kamu takut akan tersaingi olehnya. Namun seringnya air mata mengalir bukan karena merasakan bahagia yang tiada tara, namun Karena seringnya tersakiti oleh si dia baik secara langsung maupun tidak langsung baik oleh ucapan maupun perbuatan dia, ataupun karena sindiran dan perkataan seseorang yang tak suka dengan aku karena mencintai si dia. Itu lah air mata ku. Air mata dalam cinta.

Air mata ku adalah bukti dari keseriusan hati, dari sabarnya penantian, dari tangguhnya hati yang tak pernah lelah untuk berharap, dari raga yang tak pernah berhenti untuk selalu bangkit mengejar mimpi, dari pikiran yang tak pernah rapuh untuk memikirkan bagaiman caranya aku harus mencintaimu, dan dari bibir yang tak pernah berhenti melantunkan do’a pada sang maha menguasai hati.

Air mataku tak menetes begitu saja, yang selalu ditampakan dihadapan orang lain, yang dengan bangganya seakan-akan aku ingin menunjukan pada dunia dengan berkata:

Lihatlah aku yang karena cintanya padamu sampai meneteskan air mata seperti ini, lihatlah betapa aku mencintaimu!!.

Tidak! Aku bukanlah orang seperti itu, aku hanyalah manusia biasa yang berharap cintanya dapat tersambut baik oleh kamu yang aku cintai.

Ketahuilah, Aku lebih banyak menangis secara diam-diam, dalam keadaan sepi tak ada orang. Namun bila keadaan tak memungkinkan untuk ku menangis pada saat itu, maka yang aku lakukan adalah dengan tersenyum dan tertawa seakan-akan sedang bahagia agar terlihat baik oleh orang-orang yang berada di sekitarku.

  Apakah kamu juga seperti itu? Apakah kamu orang yang sama seperti aku? Jika iya, kamu mungkin mau untuk mengikuti alur ceritaku ini sampai akhir. Siapa tahu cerita kita sama, dan boleh jadi kita adalah teman satu perjuangan dalam masalah cinta seperti ini.

💦💦💦
Aku harap ceritaku ini dapat disukai oleh kalian.. ini pertama kalinya aku menulis cerita untuk dipublikasikan..

Jangan lupa saran dan kritikannya ya.. dan kasih juga bintang.. oke 😉😗🐒

Yang mau nanya nanya tentang aku juga boleh.. 😊😊🤗

Cinta dan Air Mata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang