empat

3.3K 198 2
                                    

Selamat membaca, semoga selalu bahagia

Nava POV's

Sekarang gue udah di kelas dan papi udah pergi. Bingung gue disini gak ada gue kenal. Bego deh gue namanya juga baru pindah ya maklum kalau luntang-lantung ga jelas. Gue pilih duduk di depan kelas aja dah.

"Selamat pagi anak-anak",sapaan pak kai pada murid2nya

"Pagi paakkk"

"Pagi ini kalian kedatangan teman mau,dia baru aja pindah dari luar negeri"

"Pak muridnya cewek pa cowok"

"Cewek"

"Cuek amat si pak"

"Terserah bapak lah, Nava sini silahkan memperkenalkan diri"

Gue deg-degan gengs. Padahal udah berulang kali gue memperkenalkan diri. Tenang gue harus relaks.

"S-se-selamat pagi teman-teman"

"Pagi"

"Nama saya Kim Nava,kalian bisa panggil Nava"

"Hai Nava,kamu cantik banget sih mau gak jadi pacar abang",sahut laki-laki yang duduk di barisan depan

"Eh kamu,anak baru udah di gombalin. Kamu mau saya hukum..",pak kai

"Enggak pak"

"Kamu masih kecil berani-beraninya. Siapa sih yang ngajarin?"

"Kan bapak yang ngajarin"

"Kamu berani jawab bapak"

"Kan bapak nanya ya saya jawablah"

"Udah Nava jangan diladenin,kamu bisa duduk disana"

Dari jauh seorang cewek melambaikan tangan ke gue. Karena gue disuruh pak kai duduk di sebelahnya.

"Halo nama kamu siapa?"

"Cici panggil aja Cici,udah gausah aku kamu segala santai aja"

"Gue Nava"

"Btw,semoga lo betah disekolah ini"

"Iya makasih"

Papi Suho POV's

Akhirnya sampek kantor juga. Gak nyangka gue si item bisa jadi guru. Tampangnya aja gak meyakinkan. Gimana coba nasib muridnya?

"Halo???"

"Iya halo"

"Ini Kai kan?"

"Iya ini gue,kenapa?"

"Anak gue gimana?"

"Anak lo baik-baik aja,tanpa tergores sedikit pun"

"Bagus,nanti gue kasih bonus ke lo"

"Apaan??"

"Emas 2 Batang cukupkan"

"Iya serah lo aja"

Demi apa itu udah lebih dari cukup ho. Terima kasih Tuhan. Mayan buat bayar utang. -Kai

"Yaudah kalau itu mau lo,padahal kalau kurang gue mau tambahin jadi 5 batang"

Anjirr nyesel gue bilang terserah-Kai

"Itu aja gapapa"

"Bikin grup line yokk,ntar lo gue invite terus lo masukin anak-anak yang lainnya"

"Kenapa gak lo masukin sekalian"

"Gue ga punya nomornya,hp gue baru sama nomrnya jua maklum orang kaya ma hp lowbatt di buang aja ganti yang baru"

Untung lo temen gue kalau kagak gue hajat lo-Kai

"Yaudah bikin aja"

"Oke nanti malem gue bikin,sekarang gue mau meeting"

"Yaudah bye"

Berani-beraninya Kai nutuo duluan telfon gue. Gie gampar pake dolar stroke deh lo.

Author POV's

Bel istirahat berbunyi. Raut wajah murid seketika berubah. Bel sekolah tuh menandakan penyiksaan telah berakhir ,waktunya keluar dari penjara dan menikmati surga dunia.

Nava masih belum keluar kelas. Masih menunggu Cici merapikan bukunya.

Duh sebenarnya gue males keluar, berhubung perut gue dangdutan terus gue ngajak Cici ke kantin aja ya-Nava

"Ciiii ayo perut gue udah gak kuat nih"

"Iya iya bentar"

Cici beranjak mengikuti Nava yang keluar kelas. Suasana lorong sangat ramai. Yaelah namanya juga istirahat thor.

"Ci kantinnya dimana jauh nggk?"

"Iya tinggal lurus terus belok kanan"

"Yaudah ayo cepetan"

Nava merah tangan Cici dan mengajaknya berlari kecil. Badan Cici terhempas ke depan dengan kaget dan langkah kakinya ga mau harus manyamai Nava. Mereka sampaik di kantin dengan terengah-engah.

"Buset dah lo kagak pernah makan ya?",Cici

"Hehehe,namanya juga laper"

"Biar gue aja yang pesen lo cari tempat duduk"

"Oke siap"

"Mau makan apa?"

"Bakso sama jus jambu biji aja,nih uangnya"

"Kok banyak banget uangnya"

"Udh santai aja gue yang traktir"

"Yaudah serah lo,thanks ya"

"Yoi"

Skip>>>

#di dalam kelas

Bel sekolah pun berbunyi.

"Baik anak-anak silahkan beres-beres jangan lupa di rumah belajar yang rajin",pak kai

"Iya pak"

Satu persatu murid meniggalkan kelas. Tersisa Nava yang terakhir berjalan keluar kelas.

"Nava tunggu",pak kai

"Iya pak ada apa??"

"Kamu pulangnya naik apa?"

"Saya naik Gojek aja tadi udah pesen"

"Kenapa ga taxi aja nanti kamu kepanasan atau bapak anter pulang"

"Nggk papa pak mumpung papi gak jemput saya pengen ngerasain naik motor"

"Yaudah hati-hati Nava"

"Pak jangan bilang papi ya nanti papi marah kalau tau saya naik motor"

"Iya tenang aja,pokoknya kalau ada apa-apa langsung telfon bapak aja"

"Siap pak kai, Nava pulang dulu"

Nava berlari menuju gerbang sambil melambaikan tangan pada pak Kai.

***************

Halo para pembaca terima kasih yang sudah memberi suara. Tolong jangan jadi readers setidaknya kalian harus menghargai karya orang lain. Maaf kalau banyak typo.

Gue mencuri waktu buat posy capter ini hehehe.... Sekarang waktunya olahraga gurunya ga dateng jadi gue buat post capter ini deh...

Semoga kalian sehat terus, bahagia, dan selalu mendapat berkah dari Tuhan

Kalau kalian punya ide buat tema capter selanjutnya kalian bisa komen

Ciao

Senin, 5 Feb 2018

My Perfect Father ~ Daddy Suho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang