Sembilan

2.6K 136 35
                                    

Happy reading...

Seperti anak remaja lain Nava bangun siang ketika hari libur. Raut wajah yang berantakan dengan dihiasi lingkaran warna hitam di matanya. Sinar matahari telah mengintipnya dari jendela tak masalah baginya, dia tetap melanjutkan kegiatannya di alam mimpi.

"Nava bangun, anak cewek gak baik bangun siang", teriak Suho dari luar kamar sambil mengetuk pintu kamar Nava.

"Ehhhmmm, aarrrgghhh",erangan Nava karena mulai terganggu dengan suara papinya yang tiada henti meneriakinya.

"Aduhh jam berapa ya, perasaan baru tidur",Nava duduk dengan mengusap matanya dan menggaruk kepalanya dengan baunya seperti orang khas bangun tidur.

Dia tidak sadar bahwa sekarang menunjukan pukul 08:00. Karena setiap malam minggu dia selalu melampiaskan kelelahannya akan pelajarannya di sekolah dalam satu minggu dengan maraton drakor dan membuatnya begadang. Katanya nanggung kalau berhenti di tengah jalan.

"Sayang cepetan turun, jangan lupa mandi dulu sikat gigi habis itu kita sarapan bareng",celoteh Suho

"Kenapa nggk mandi bareng sekalian aja",ucap Nava tanpa sadar

"Apa kamu bilang?",sambil membalikan badannya dan membuka pintu kamar Nava

"Aishhh, gapapa pi gk ada apa-apa"

"Dasar kamu pikir papi ga denger,kamu udah gede masa minta mandi bareng",jawab Suho sambil tertawa di ambang pintu

"Hehe papi, Nava lupa kalau udah gede",jawab Nava dengan pipi memerah seperti buah tomat.

"Yodah papi ke bawah duluan",Suho menyusuri anak tangga satu per satu meninggalkan anaknya dan menunggunya di ruang makan

Ketika Nava sudah selesai membersihkan tubuhnya. Dia turun menyusuri satu per satu anak tangga dengan menggunakan baju santai berupa kaos oblong kebesaran dan celana pendek. Jarinya sibuk menari nari diatas smart phone miliknya. Biasa para gadis remaja pagi hari sudah stalker oppa oppa koreanya.

"Pagi papi.... " sapanya kepada papanya yang tengah duduk di meja makan menunggunya

"Pagi Nava... Nah gitu sudah cantik dan wangi.. " jawab Suho yang memuji anaknya dan terlihat ekspresi Nava tersenyum ceria menanggapi pujian papinya

"Ayoo... Cepet makan Nava kelaparan... "

"Ia,mana piring kamu papi ambilkan makan" Suho mengulurkan tangannya meminta piring anaknya dan mengambilkan butiran nasi dan menaruh di piring anaknya, tidak terlalu sedikit tapi cukup untuk ukuran anak perempuan.

***

Nava Pov

Gue bosen hari Minggu masa di rumah terus. Mau liat drakor juga udah tamat semua. Gue ajakin papi jalan aja mumpung dianya gk kerja.

Gue jalan menuju ruang keluarga. Papi gue sedang nonton reality show. Yang menurut gue settingan kelihatan dan gak banget ,gak seperti acara2 di TV korea yang menurut gue lebih mendidik.

"Papi... "Rengek gue sambil menggoyang-nggoyangkan tangannya dan memasang memelas

"What's wrong baby...? " jawabnya dengan nada malas tapi ada sedikit semburat senyum di wajahnya

"Ayo jalan kemana gitu, Nava bosen di rumah"

"Ayo ajalah kamu mau kemana papi turutin deh"

"Ke Dufan aja, Nava pengen senang-senang di sana sama papi"

"Oke sekarang kamu siap-siap ganti baju,papi mau siapin mobil dan ganti baju"

"Siap komandan" jawab gue dengan posisi berdiri di depannya dan tangan hormat tak lupa gue memasang wajah ceria dan penuh semangat

My Perfect Father ~ Daddy Suho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang