Teruntukmu seseorang yang sulit untuk ku padamkan dari ingatanku
Aku telah berusaha sebaik mungkin untuk meredupkan ingatan-ingatanku tentangmu, namun masih saja kamu mengusikku dengan kenangan yang berkilauan di atas mimpiku. Apakah kamu tau ratusan hari aku mengubur dalam-dalam kumpulan rindu yang tak tertahankan, menutup diri rapat-rapat dari semua yang kuyakini akan menyakitkan, hingga menjauhkan diri dari sesuatu yang tak seharusnya ditinggalkan dam mengumpat semua perasaan yang tak pernah tersampaikan saat membalas pesan singkatmu.
Jika dahulu kamu pernah merasakan patah lalu, mengapa kamu patahkan seseorang yang mati-matian mengais keping demi keping lukamu dan merawatnya hingga utuh kembali?
Setidaknya berbaik hatilah pada sesama manusia.
Setiap orang memiliki masa bangkit yang berbeda, begitu pula denganku. Bukankah sejak awal (kita) teman dekat? Kamu bahkan menceritakan segalanya denganku, hingga tak sengaja aku terjebak dalam perasaan yang kau bangun. Aku tak pernah berprasangka bila dirimu dapat mematahkanku separah ini, padahal kamu paham betul bila aku adalah seseorang yang sulit memupukkan perasaan hancur menjadi segar kembali. Kamu juga tau bahwa meredakan sakit itu lebih sulit dibandingkan memaafkan, dan aku perlu waktu yang tak sebentar untuk memulihkannya.
Maka kumohon dengan sangat, setidaknya izinkan aku bahagia selaknya kamu bersenang-senang saat aku benar-benar terjatuh karenamu.