sweet, sweety

10.2K 939 27
                                    

[4] SWEET, SWEETY

"Mochiiii!"

"Apa kudaaaa?"

Jimin yang baru saja tiba di kantornya, belum menaruh tas dan melepas jasnya sama sekali itu disambut teriakan dari rekannya. Jung Hoseok, pria yang dipanggilnya kuda itu memberengut dengan wajah sekusut rambutnya.

"Flashdiskku hilang."

"Ai! Kau menyalahkan aku, begitu? Aku yang baru datang ini tahu apa?" kata Jimin sinis.

"Kok kau marah padaku? Aku salah apa? Aku 'kan hanya bilang flashdiskku hilang." Hoseok ganti ekspresi jadi bingung. Jimin dibuatnya sadar kalau dia sudah seperti kerasukan istrinya yang galak itu. Kenapa juga bisa-bisanya Jimin yang terkenal ramah, baik hati, dan suka tebar senyum teduh di kantor itu mendadak jadi gahar?

"Maaf." cuma itu saja yang dia katakan. Jimin membenahi diri dan kemudian duduk di kursinya. "Kalau hilang ya cari sampai ketemu."

"Setidaknya kau membantu begitu." cibir Hoseok. Dia juga merasa aneh pada Jimin yang ketus. Mengingatkannya pada Yoongi, mantan pacarnya semasa SMU yang sekarang jadi istri Jimin. Ah, Hoseok jadi kangen pada si cantik itu. "Jim, bagaimana kabar Yoongi?"

Jimin yang baru saja menyalakan komputernya itu menoleh pada Hoseok yang berdiri dengan santai sampingnya. Dia tiba-tiba terkikik dan Hoseok merasa benar-benar ada yang aneh dengan lelaki itu. Dia sakit atau salah makan?

"Lihat ini, tadi subuh tetanggaku menitipkan anak-anaknya di rumahku, dan aku biarkan anak-anak itu tidur dengan Yoongi. Lucu ya?" Jimin dengan cepat membuka-buka galeri foto di ponselnya dan menunjukkan pada Hoseok foto yang sempat dia ambil diam-diam. Di foto itu Yoongi dan dua anak Seokjin tampak tidur dengan saling memeluk. "Senang rasanya membayangan kalau nantinya aku bisa punya banyak anak dan melihat mereka yang tidur damai seperti ini."

Wajah Jimin berseri-seri. Hoseok sedikit iri sebetulnya. Sejak putus dari Yoongi, sampai sekarang dia tidak pernah pacaran lagi. Percaya tidak kalau first love never die? Ya mungkin seperti itulah yang Hoseok rasakan. Tapi dia juga tidak sampai sejauh itu 'sih. Hanya terkadang merasa kurang banyak berdoa supaya diberikan lagi bidadari cantik untuk mendampingi hidupnya. Dia harus lebih rajin ke gereja, mungkin.

"Jim."

"Ya?" Jimin menjawab tanpa menoleh, masih asyik memandangi foto-foto Yoongi—hasil curian—di ponselnya.

"Flashdiskku hilang..."

.

Jimin tengah menikmati makan siangnya di kantin. Hoseok yang juga makan bersamanya itu terlihat lahap sekali seperti orang kelaparan. Mungkin efek dari suksesnya presentasi laki-laki itu di rapat tadi. Flashdisknya yang hilang itu pun ternyata ada di tasnya sendiri, hanya terselip di fileholdernya. Si bodoh satu itu...

"Mochii ponselmu nyala, 'tuh."

Jimin menyambar ponselnya yang tergeletak di atas meja. Dia tersenyum sedikit ketika memandang lockscreennya yang menampakkan foto Yoongi. Yang ini diambilnya bukan hasil curian, melainkan foto hasil selca Yoongi sendiri.

Ada chat dari Yoongi.

Mamanya Jihoon: aku pusing, anak-anak ini tidak bisa diatur

Jimin tertawa. Lantas mengetikkan balasannya.

Papanya Jihoon: atur sampai bisa

Dia terkikik lagi setelah menekan send.Lumayan untuk mengerjai Yoongi dengan tiba-tiba jadi tak ramah di chat.

Mamanya Jihoon: *Flip table* aku ingin mengembalikan anak-anak ini ke rumahnya biar mereka urus diri mereka sendiri

Welcome Baby [minyoon ff]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang