[8] I KNOW U, U KNOW ME
Jimin dapat jatah libur dadakan hari ini. Entah dia yang sengaja mengambil cuti, entah memang malas. Kemarin malam, dia bilang 'sih diberi libur karena beberapa hari sebelumnya sudah berjasa menyelesaikan masalah di lapangan. Tapi Yoongi juga tidak terlalu peduli alasannya. Mau dia bohong 'kek, mau jujur 'kek, tak masalah. Yang rugi dia sendiri kalau memang libur itu didapatnya dengan cara yang tidak halal.
Yang penting, Yoongi bisa menikmati momen 'bangun tidur dan memandangi Jimin' lebih lama. Etah mengapa sejak semalam Yoongi hanya ingin memandangi suaminya yang malah tidur pulas setelah makan ramen itu. Bahkan sekarang, Jimin masih saja asyik bergelung dalam selimut meski matahari sudah naik. Dia tidak ngorok saat tidur, itu salah satu yang membuat Yoongi jatuh cinta. Betapa ia tidak akan pernah bisa tidur dengan nyenyak seandainya Jimin tukang ngorok. Ah, Yoongi tak bisa membayangkannya.
"Mochi mochi mochuchuchu~"
Jimin hanya sedikit bergumam ketika Yoongi menjawil pipinya yang seperti mochi itu. Beberapa kali Yoongi mencubitinya dan Jimin semakin terganggu. Tapi dia hanya bergumam saja menanggapinya—terlalu malas untuk bangun rupanya.
"Mochuuu..."
Yoongi merasa Jimin mendadak lucu di matanya. Anehnya, kenapa baru sekarang? Sebelumnya dia selalu sebal tiap melihat wajah itu. Yaah, meski dia akui Jimin tampan, tapi tetap saja, gara-gara kelakuannya dia jadi tidak ada lucu-lucunya sama sekali.
"Mochi masih mau tidur, hm? Masih ngantuk?"
"Ngh..." jawab Jimin tak jelas ketika tangan Yoongi beralih mengelus rambutnya seperti mengelus bulu kucing. Harusnya dia bangun, benar-benar sayang melewatkan wajah menggemaskan dan kata-kata manis dari istrinya itu.
"Mochuu, aku ingin menggigit pipimu, ugh." Yoongi lagi-lagi menaruh tangannya di pipi gembil itu—walau lebih gembil pipi Yoongi sebetulnya. Dia menusuk-nusuk pipi Jimin dengan gemas. Merasa semakin terganggu, Jimin mengubur wajahnya di bantal.
"Heeii, jangan sembunyi begitu!" sayangnya Yoongi tidak bisa menindih lelaki itu dengan ikut berbaring tertelungkup seperti kura-kura. Akhirnya dia hanya merapatkan tubuhnya yang jadi benar-benar menghimpit Jimin di sebelahnya.
"Mochi... aku ingin pegang pipimu, sini... mochiii, mochiiiii..." Yoongi terus memanggil Jimin dengan rengekannya. Jimin sudah habis kesabaran, akhirnya dia menyerah dan bangun.
"Apa?" tanyanya ketus. Dia membalik badan menghadap Yoongi. Rambut super berantakan dan mata setengah terpejamnya benar-benar pantas dikagumi, tapi Yoongi yang hampir saja kembali mencubit pipi itu berhenti karena—
"Kau tidak bisa lihat orang sedang tidur, apa? Dalam seminggu aku hanya bisa satu kali bangun siang, satu kali. Hari ini aku dapat jatah libur dan ingin kupakai untuk bangun siang tapi kau malah menggangguku."—omelan Jimin yang tak terduga.
"Ta-tapi aku—"
"Satu lagi, berhenti memanggilku mochi, aku benci panggilan itu."
"Ng... Jiminie aku—"
"Terakhir, aku mau tidur lagi. Jangan bangunkan aku sampai aku bangun sendiri. Bye." tukasnya. Selimut ditariknya sampai ke bahu dan dia membalik badan memunggungi Yoongi begitu saja.
Yoongi yang dibuat syok hanya memandangnya tak percaya. Ya Tuhan, apa yang terjadi pada Jimin dalam semalam hingga paginya dia bisa berubah drastis begitu?
"Jiminie?"
"Tinggalkan pesan karena Jiminie sedang tidur. Nggrookkkk..." dia sengaja.
"YAAA! BANGUN KAU MOCHII!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome Baby [minyoon ff]
Fanficcerita sederhana tentang Jimin dan Yoongi yang akan menyambut kelahiran anak pertama mereka. BTS. Minyoon.