[6] ANGRY JIMIN
Jungkook dan Taehyung tengah asyik bermain ayunan. Sesekali saat ayunannya berhenti, mereka melangkah mundur sampai berjinjit, berdiri tinggi-tinggi dan kemudian menghempaskan diri hingga ayunan itu bergerak lagi dengan kencang. Jungkook yang takut tak mau membuka matanya sama sekali, sementara Taehyung tertawa-tawa. Mungkin yang satu suka tantangan, yang satu tidak. Tapi kalau dipikir-pikir, semakin kencang ayunan itu bergerak, bukankah akan semakin membuat pusing?
Yang Yoongi cemaskan, repot kalau salah satu dari mereka muntah. Mereka baru makan siang dan langsung ingin main. Bosan di dalam rumah akhirnya ayunan jadi tujuan. Yoongi hanya duduk di tangga dan mengamati.
Dalam hati, sebenarnya ia ingin juga naik ayunan itu. Hanya kalau ada Jimin. Karena hanya Jimin yang mau mendorong ayunannya dengan sukarela. Dua bcoah itu, Yoongi tak yakin sanggup mendorong ayunan dengan beban dirinya yang berbadan dua.
Tentang Jimin, Yoongi jadi ingat kejadian tadi pagi. Jimin pergi tanpa banyak bicara dan bercanda seperti biasa. Dia tidak minta kecup pamit atau apapun, hanya membangunkan Yoongi dan memintanya menjaga anak-anak. Satu yang benar-benar mencolok, dia tidak tersenyum sama sekali.
Semalam memang Yoongi dan Jimin sempat membicarakan tentang kehidupan percintaan masing-masing sebelum menikah, dan lama-lama bahasan itu jadi perang mulut seperti biasa. Tapi, Jimin nampak amat tidak suka ketika topiknya menyangkut Hoseok. Yoongi tentu ngomel karena Jimin tidak seharusnya bersikap seperti itu. Namanya masa lalu, hanya sekadar cerita. Reaksi Jimin dinilainya berlebihan. Dia yang juga jadi kesal setelah memarahi lelaki itu kemudian pergi tidur duluan dan mengunci pintu kamar—melarang Jimin tidur bersamanya. Paginya, Jimin yang entah tidur di sofa atau di kamar atas bersama Taehyung dan Jungkook itu mengetuk pintu kamar Yoongi untuk pamit bekerja. Itu saja.
Yoongi jadi merasa bersalah. Jangan-jangan Jimin benar-benar marah? Masalahnya, jika sudah begitu, dia tidak akan kembali jadi Jimin yang biasa dalam waktu dekat. Dia akan diam lama. Lama sekali.
"Yoongiee mau minummm..."
Yoongi yang sedang melamun itu sedikit terkejut ketika menyadari Taehyung sudah berada di depannya dengan dada naik turun dan pelipis yang berkeringat. Jungkook yang berlari menyusul, sempat tersandung dan jatuh, tapi untungnya dia masih bisa bangun sendiri dan tidak menangis.
"Yoongieee..." seru Taehyung. "Yoongi kenapa? Kok cemberut?"
"Tidak, aku tidak cemberut." Yoongi memajukan bibirnya seperti bebek, main-main supaya anak-anak itu percaya kalau dia baik-baik saja.
"Yoongi bohoongg... Yoongi lagi sedih, ya?"
"Tidak, sedih kenapa?" Yoongi pura-pura bersikap judes seperti biasa. Dia memberikan Taehyung segelas sirup dingin dengan banyak es.
"Yoongieee..." Jungkook menhampirinya dan langsung menubrukkan diri di ujung lututnya. "Kookie juga mau minum..."
"Ini." satu gelas sirup lain Yoongi berikan pada bocah kecil itu. Jungkook mengernyit, mungkin esnya terlalu banyak hingga giginya sakit.
"Yoongi, apa Jiminie akan tidur di kamar kami lagi sekarang?" Yoongi tidak bisa menjawab pertanyaan Taehyung. Pasti anak itu mengira kalau Jimin lah yang ingin tidur di sana semalam. Padahal dia yang mengusir lelaki itu.
"Kookie mau tidur sama Yoongi saja, tidur sama Jiminie sempiittt... badannya besar seperti Hulk."
"Kookie suka Hulk?" tanya Yoongi mengalihkan topik.
"Kookie sukanya Iron Man!"
Yoongi bingung sebetulnya. Bagaimana kalau setelah Jimin pulang dia masih diam seperti tadi pagi? Bagaimana kalau anak-anak ini jadi takut? Bagaimana kalau...
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome Baby [minyoon ff]
Fanfictioncerita sederhana tentang Jimin dan Yoongi yang akan menyambut kelahiran anak pertama mereka. BTS. Minyoon.