Part 21

1.9K 69 18
                                    

Selamat membaca kisah iqbaal dan steffi!!

Malam ini, iqbaal sedang mengadakan farewell party untuk keberangkatannya besok ke Inggris. Acara tersebut diadakan di sebuah cafe dengan mengundang keluarga, teman sekelas dan keluarga steffi tentunya.

Tinn tinn...
Suara klakson mobil iqbaal menggema di pekarangan rumah steffi. Iqbaal sengaja menjemput steffi, bunda dan kak steven untuk berangkat bersama ke acara farewell party yang diadakan iqbaal. Iqbaal segera keluar dari mobil dan bersender di badan mobil sambil menunggu steffi keluar.

Kak steven: hoyy udah lama lo?? (Tanya kak steve)
Iqbaal: enggak kok bang baru juga nyampek
Kak steven: ohh gitu. Tunggu bentar ya biasa cewek makeupnya lama banget.
Iqbaal: hahaha iya iya bang gue ngerti banget kok

Selang beberapa menit kemudian bunda keluar rumah diikuti juga oleh steffi di belakangnya. Ia tampak sangat cantik malam ini dengan dress selutut berwarna hitam senada dengan kemeja yang di pakai iqbaal malam ini. Steffi tampak sangat natural dengan polesan bedak tipis dan juga liptint di bibir ranumnya. Ia juga mencepol asal rambutnya ke atas dan terlihat sangat elegan.
Bunda: lama ya baal nunggunya, maaf yah
Iqbaal: engga apa-apa kok bun (menatap mata steffi)
Steffi: (tersenyum tipis)
Kak steven: yaudah yuk berangkat ntar telat. Yakali yang punya acara datengnya telat (memasuki mobil)

Iqbaal segera membukakan pintu mobil belakang untuk bunda dan pintu mobil depan untuk steffi.
Bunda: makasih baal (seraya memasuki mobil)
Iqbaal: iya bun sama-sama
Steffi: (hanya menatap iqbaal penuh arti tanpa mengeluarkan kata-kata seraya memasuki mobil)
Iqbaal: (heran)

Hening. Selama di perjalanan tak ada yang membuka suara. Kak steven yang asyik chat dengan pacarnya. Bunda yang asyik memandangi jalanan melalui kaca mobil di sampingnya. Dan steffi yang diam dan hanya menatap lurus ke depan. Iqbaal sendiri bingung apa yang akan menjadi topik pembicaraan kali ini dengan steffi. Pasalnya steffi tiba-tiba saja malam ini menjadi pendiam beda dengan biasanya yang cerewet dan tak mau diam di dalam mobil jika berada di perjalanan bersama iqbaal.

Sesekali iqbaal melirik ke arah steffi, namun steffi abaikan karena dia tau bahwa iqbaal sedang meliriknya.

Kak steven: ini kenapa jadi awkward gini sih suasananya (memecah keheningan)
Iqbaal: (senyum kikuk)
Bunda: udahlah kak kamu diem aja (perintah bunda)
Kak steven: yahh gue lagi yang kena omel bunda hhh (mendengus pasrah)

Selang beberapa menit kemudian, kak steven memecah keheningan kembali saat ia menyadari ada kejanggalan dengan adiknya.

Kak steven: dek, perasaan daritadi lo diem aja deh. Lo kenapa?? (Tanyanya bingung)
Dan semua mata tertuju pada steffi saat ini
Steffi: gue ga apa-apa kok bang (jawabnya tanpa menoleh)
Iqbaal: kamu sakit?? (Tanyanya perlahan seraya melirik ke arah steffi)
Steffi: enggak (jawabnya sekali lagi tanpa menoleh)
Iqbaal: (menganggukan kepalanya mengerti)

Mobil yang dikendarai oleh iqbaal berhenti di parkiran cafe tersebut. Segera ia keluar untuk membukakan pintu untuk bunda dan-- terlambat steffi telah membuka sendiri pintu mobilnya. Tatapan mereka berdua bertemu namun steffi segera memutus pandangan dengan iqbaal.

Iqbaal: yukk masuk (ajaknya)
Kak steven: ya lo jalan duluan lah. Kan lo yang punya acara
Iqbaal: (terkekeh) (menatap steffi berharap gadisnya mau untuk berjalan berdampingan dengan dirinya untuk memasuki cafe tersebut)
Namun steffi merengkuh lengan bunda dengan cepat menjawab tatapan iqbaal terhadapnya bahwa ia tak mau berjalan beriringan dengannya.
Iqbaal: (menunduk pasrah+berjalan ke dalam cafe tersebut diikuti steffi, bunda dan kak steve di belakangnya)
Steffi: (menatap langit dan menunduk menghembuskan nafas kasar)
Bunda: kamu ga apa-apa kan?? (Tanya bunda pada sang anak)
Steffi: (tersenyum simpul) ga apa-apa bun (berjalan beriringan dengan bunda)

Our Love *IDR×SZH*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang