Episode O7: Her Fear

527 95 4
                                    

         BIARPUN Min Yoongi tidak pernah memakai wujud manusianya seperti kebanyakan malaikat lain, untuk permintaan gadisnya, ia laksanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BIARPUN Min Yoongi tidak pernah memakai wujud manusianya seperti kebanyakan malaikat lain, untuk permintaan gadisnya, ia laksanakan. Mungkin tak akan mampu menjadi bayaran atas kesalahannya, tetapi setidakny Yoongi dapat memberikan akhir seperti yang Saeya inginkan.

Dengan tampilan santai namun justru meningkatkan kharisma, Yoongi berdiri menunggu Saeya di depan pintu rumah selayaknya manusia biasa. Saat pintu terbuka, Yoongi yang sebelumnya menyangka bahwa itu Saeya malah dijejal presensi ibunya. Wanita berumur itu tersenyum ramah seraya mengajak Yoongi menunggu di dalam. Lantaran tidak tahu harus apa, Yoongi hanya menurut.

Di sekon sama, Saeya muncul dan lekas menggamit tangan Yoongi dengan raut panik. Gadis Jeon mengisik, "Kenapa kau menampakkan diri di depan Ibu?" Kemudian melempar pandang, Saeya melambaikan tangan seraya berujar, "Maaf, tapi kami tak punya waktu, Bu. Kami pergi dulu!"

Tujuan pertama atas usulan Saeya, mereka pergi ke taman bermain yang baru diresmikan pada bulan lalu. Ambisi Saeya menaklukan seluruh wanaha terutama yang ia takuti. Karsa ini tak ayal mendulang gelengan tak habis pikir Yoongi sampai bergumam, "Tidak heran.

Mereka memulainya dari wahana yang ringan hingga berakhir ke berat. Berbeda dengan Yoongi tak merasa apa pun ketika rampungkan segala wahana, Saeya malah kelewat pusing bahkan mual dan hampir memuntahkan makan siang mereka tadi. Alhasil, Yoongi membeli dua teh hijau dari mesin minuman untuk meredakan gejolak yang terjadi di tubuh Saeya.

"Seperti yang kukira, kau memang menjadi sasaran tatapan gadis-gadis yang tengah kelaparan. Selama kau pergi membeli minuman, kau tak diserang mereka, 'kan?"

Duduknya langsung disembahkan celotehan Saeya, maka tak ayal Yoongi mendengkus geli. "Gadis ini. Sempat-sempatnya memikirkan hal menggelikan seperti itu."

"Seharusnya kusuruh kau memakai jubah biasamu saja. Dengan begitu, ketampananmu tak terpublikasikan." Saeya mematahkan dua sudut bibirnya ke bawah. "Ah, aku tak suka!"

Yoongi sekonyong-konyong mengapit kedua pipi Saeya dengan kaleng minuman yang mengembun. "Kuharap akan mendinginkan pikiranmu."

"Ugh, sejuknya ...." Saeya kini nyaris seperti ikan saat bibirnya bergerak. Awalnya Yoongi merasa lucu. Namun, makin diamati makin membuat Yoongi terpaku. "Eh, kau ... kenapa-" Intonasi Saeya menurun kala Yoongi mendekatkan wajahnya. Perlahan, gadis itu menutup mata, merasakan setiap belai embusan

Pergerakan Yoongi seketika terhenti, lantas ia menggeleng lalu menarik diri. "Cepat minum!"

Saeya membuka mata. "Eh?"

Kekecewaan bukan hanya milik satu pihak, tetapi keduanya.

Kekecewaan bukan hanya milik satu pihak, tetapi keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fourth Pages LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang