KENAIKAN KELAS XI

305 1 0
                                    

Tidak terasa sebentar lagi kita pembagian raport kenaikan ke kelas XI. Setelah kejadian kak Satria mengantar aku pulang semuanya tidak ada yang berubah. Hubungan kami cukup sebatas kakak kelas dan adik kelas, tapi bukan berarti kekagumanku padanya berubah. Aku tetap mengaguminya walau dia sudah memiliki pacar. Aku tidak berani mengungkapkan kekagumanku secara langsung, aku hanya berani melihatnya dari jauh, memberi like untuk postingannya di media sosial, atau sekadar bertemu saat ada kegiatan bersama. Bagiku jatuh cinta ternyata tidak seperti yang aku bayangkan karena terkadang logika kalah dengan perasaan, hal ini yang membuatku merasa manusia bodoh karena rela menunggu di depan sekolah saat waktu pulang hanya untuk mendapat senyum manisnya.

Aku sadar aku tidak boleh terlalu sering menunjukkan rasa suka pada kak Satria karena aku takut ada orang lain yang tahu. Jujur aku sangat menyukainya tapi aku takut kecewa lebih dalam lagi saat tahu dia tidak menyukai aku. Biarlah rasa ini aku nikmati dulu, kalau benar dia adalah jodoh yang dipersiapkan Tuhan untukku entah bagaimana caranya pasti kita akan bertemu lagi.

Walaupun aku sedang merasakan indahnya jatuh cinta aku tidak boleh lupa dengan tugasku sebagai siswa. Aku harus tetap berprestasi karena aku ingin membuat kedua orang tua bangga dengan prestasi yang aku raih. Satu tahun menjadi siswa Sekolah Menengah Atas banyak hal yang aku pelajari mulai dari materi mata pelajaran, pola pergaulan, ekstrakurikuler, dan kegiatan pembelajaran. Kita lebih banyak tugas untuk melakukan riset dari pada saat di Sekolah Menengah Pertama.

Sebagai ungkapan syukur karena segera naik kelas sebelas aku mengunggah foto bertiga kami di instagram. Caption yang aku buat juga biasa aja. "Terima kasih buat kebersamaan kita selama kelas X @ZahiraInara @CallistaAL J Semoga di kelas XI kita bisa jadi lebih baik ©©"

Tiba-tiba tidak lama dari aku posting foto aku menerima direct massage. Ternyata yang mengirim dm ke aku adalah kak Sat.

"Hay Cha apa kabar? Kok lama aku gak lihat kamu" tanya kak Sat di dm.

"Hallo kak Sat, kemarin2 sibuk buat persiapan UAS hehehe" balasku kemudian. Sebenarnya mulai sebulan terakhir aku sudah tidak lagi menunggunya di gerbang sekolah, tidak lagi sengaja berada pada jarak dekat saat lagi kegiatan bersama. Aku sadar semakin aku ingin selalu melihatnya semakin aku memikirnya dan jelas itu gak baik buat diriku sendiri yang akan menghadapi UAS. Aku mulai mencari kesibukan untuk bisa melupakannya, walaupun sulit itu efektif sehingga tidak terlalu mengganggu konsentrasi belajarku.

"Cha yang ditengah pake jepit rambut itu siapa?" balas kak Sat.

"Oh itu teman Icha, namanya Callista. Hehehe kenapa kak, cantik yaa?" tanyaku.

"Bukan kaya wajahnya gak asing aja" elak kak Sat.

"Iya kak soalnya dia sering terima jasa endors gitu makanya sering muncul di eksplor mungkin :D" candaku kemudian.

"Oh gitu, ehm boleh minta kontaknya enggak? Aku punya temen yang memiliki side job photographer siapa tau mereka bisa kerja sama untu endors produk" jelas kak Sat.

"Boleh kak" jawabku sambil mengirim kontak Callis.

"Terima Kasih Cha, jangan lupa istirahat. Sampai jumpa di sekolah J" balas kak Sat.

"Iya kak sama-sama" jawabku kemudian.

Setelah dm selesai rasanya dadaku gak berhenti berdetak keras dan perutku seperti digelitiki kupu-kupu karena rasa bahagia dalam diriku. Aku cerita ke Callis dan Nara tidak yaa soal kak Satria. Oh iya kan Callis gak suka kalau aku dan Nara memberikan kontaknya tanpa seizin dia, ya udah gak usah sekarang aja ceritanya mungkin lain kali.

*****

Hari terima raport pun tiba. Walaupun siswa tidak diwajibkan untuk datang ke sekolah kita bertiga tetap berangkat ke sekolah sebelum menempuh libur panjang kenaikan kelas.

"Ra gimana dapat peringkat berapa kamu?" tanya Callis.

"Aku masih lima besar nih, kalian gimana?" tanya Nara balik.

"Aku sepuluh besar huft, sedih" kata Callis membuang nafas kasar.

"Aku juga seperti kamu kok Ra, masih diperingkat lima besar" ucapku pada Nara.

"Pokoknya di kelas XI kita harus bisa lebih meningkat ya prestasinya" ucap Nara semangat

"Yaa, Semoga ya Ra Call kita presatasinya kita lebih baik lagi" kataku kemudian yang hanya direspon dengan anggukan kepala oleh mereka berdua.

"Call kamu mau liburan kemana?" tanya Nara.

"Belum tau nih Ra, kayaknya sih bakal lebih sering masuk sekolah modelling dan ada beberapa project pemotretan gitu" jawab Callis dengan nada males.

"Kalau kamu kemana Cha?" tanya nara padaku.

"Aku belum ada rencana buat libur panjang, paling aku di rumah aja bantuin Bapak dan Mamak. Kalau pun pergi ke tempat wisata paling masih dalam kota tidak sampai luar kota" jelasku pada Nara dan Callis.

"Kalau kamu mau kemana Ra liburannya?" tanya Callis kemudian.

"Aku paling ngisi liburan dengan latihan karate sih" kata Nara datar.

"Kamu gak ada rencana ke luar kota Ra?" tanyaku lagi.

"Eehmm kayaknya ada sih tapi cuma sekitar empat hari aku mau ke rumah nenekku di Surabaya" kata Nara sambil mengingat-ingat rencana liburannya.

"Aku juga kayaknya sekitar lima hari mau ke Bandung ke rumah omaku" kata Callis kemudian.

"Senengnya kalian bisa jalan-jalan ke luar kota, salam ya buat keluarga kalian disana" kataku tulus.

"Terima kasih Cha, nanti kita bawain oleh-oleh khusus buat kamu" kata Callis menghibur.

"Siap Cha nanti kita sampaikan salam dari kamu" jawab Nara.

"Oleh-oleh itu bukan yang utama yang penting kalian berangkat dan pulangnya selamat. Jadi hati-hati di jalan ya kalian" jelasku pada mereka.

"Waaa bakal kangen banget nih dua minggu gak ketemu kalian" kata Callis sedih.

"Samaaa aku juga akan kangen kalian" kataku sependapat dengan Callis.

"Pasti kangen momen seperti ini" kata Nara sambil memeluk kami berdua.

Selamat tinggal kelas X, selamat datang kisah baru disaat kelas XI. Namun, sebelumnya kami liburan dulu yaa untuk menyegarkan pikiran kami kembali sebelum menjadi kelas XI yang sesungguhnya.

"Pembaca jangan bosen dulu yaa, masih ada kejutan di part-part selanjutnya"

Cerita Cinta Masa SMA VarishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang