BAB 4

19 3 1
                                    

"APA?!"

azka meringis sebagai respon atas reaksi Iva yang terlalu berlebihan. Anak itu berdehem sebentar, lalu memandang Iva kikuk.

"Hehe," cengirnya. "Santai dong, Va. Gue jadi takut nih mau jujur."

Iva masih setia dengan keterkejutan, kebingungan, dan kepanikannya. Terkejut karena Azka menanyakan pertanyaan -atau pengakuan ?- yang sangat sensitif, bingung karena kok bisa seorang Azka -kalau bener- naksir ke Iva, dan panik karena setelah ini, kemungkinan besar ia akan dibenci oleh semua cewek-cewek patah hati satu sekolah.

"Tunggu. Lo nanya apaan sih? Kok bisa? Maksud lo gimana deh? Lo cuma bercanda kan, Ka? Iya kan?" Iva mencerca Azka dengan berbagai pertanyaan yang terlintas di kepalanya.

Azka menggeleng sambil tersenyum, sedetik kemudian memasang ekspresi serius. Ekspresi yang belum pernah dilihat Iva, karena yah, Azka mana pernah serius!

"Kayaknya, gue, seneng sama lo deh, Va."

Iva benar-benar mangap. Matanya menatap Azka yang masih memasang ekspresi seriusnya, yang membuat Iva salah fokus karena menyadari bahwa Azka cakep banget kalau lagi serius, dan membuat Iva jadi minder. Mana mungkin cowok secakep Azka naksir sama dia, gimana bisa?

"Oh...ehm, gue... Nggak ngerti harus respon gimana. " jawab Iva jujur. Ia memang tidak tahu harus bagaimana merespon Azka. Cowok itu benar-benar nggak terduga.

Azka tersenyum, lalu menepuk kepala Iva pelan, "Nggak usah dipikirin. Gue nggak mau nambahin pikiran lo. Pulang aja yuk, udah sore."

Iva mengangguk, walaupun sebenernya nggak mungkin dia nggak mikirin omongan Azka barusan. Diam-diam dia gemas ke cowok itu, kenapa mesti naksir sih!?

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

Ivana Alitza : gue mw crta sesuatu tp jgn heboh.

Iva nggak bisa hanya memikirkan pengakuan Azka tadi sore seorang diri. Dia butuh cerita, setidaknya agar ada yang memberi saran perihal apa yang harus ia lakukan. Jadilah ia sekarang nge-chat grup Line yang berisikan, ia, Delia, dan Nata yang bernama "Budak Society".

Anastasya Liora : wh dha pha niy?

Ardelia Devina : awas ae kalo unfaedah. *sticker received*

Ivana Alitza : lo brdua jgn ember tp y! Jgn ksh tau sp2!

Anastasya Liora : w mana pernah ember sih Va.

Ardelia Devia : bct lo nat.

Anastasya Liora : ih ksr, gk temen!

Anastasya Liora : paan Va?????

Ivana Alitza : jd, tadi abis balik slkh

Ivana Alitza : gue kan ngrjain tugas basindo sm Azka

Ivana Alitza: terus

Ardelia Devina : yh sianyink crita digantung2 -,-

Ivana Alitza : gue dianterin balik Azka.

Anastasya Liora: hah sumph lo?!

Ivana Alitza: diem dulu! Bukan itu intinya bego!

Anastasya Liora: hm yh.

Ivana Alitza: pas di parkiran, si Azka bilang kalo dia kayaknya suka sama gue.

Anastasya Liora: HAH??!?!? TERTOHOQ AQ!

What If...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang