Part 5

1.1K 22 0
                                    

"K"

Hari ini adalah jadwal piket umum kelasku, aku dan beberapa temanku mendapat tugas piket di daerah depan perpustakaan, dan di depan kelas 3.1 sampai 3.3 karena aku sudah dan salah satu temanku sudah selesai menyapu kami berdua sedikit bersantai-santai.

Beda dengan temanku yang satunya dia sangat rajin menyapu kesana kemari, karena sebenarnya dia menyukai anak cowok yang ada di kelas 3.2 saat hampir jam masuk tiba-tiba aku melihat seorang yang ber
nama "K" lewat di depan mataku,
entah mengapa tiba-tepa saja aku melihatnya dan saat itu dia juga melihatku.

Kami berdua pun saling memandang satu sama lain entah apa yang saat itu aku rasakan aku tidak bisa melepaskan pandangan matamu begitupun dengan dirinya, mungkin inilah namanya cinta pada pandangan pertama yang selama ini tidak pernah aku rasakan.

Sebenarnya aku tahu dia salah satu anak basket meskipun badannya tidak tinggi tapi dia gesit dalam bermain basket. Dia berwajah hitam manis dan dari keluarga mapan,dulu dia berada tepat di sebelah kelasku.
Sayang nya cinta pandangan pertamaku terlambat karena beberapa minggu lagi kita kelulusan dan tidak akan bertemu lagi.

Hari ini adalah hari pertamaku menjadi siswi putih abu-abu, aku tidak begitu bersemangat karena tidak ada dia di sekolah baruku. Tapi tiba-tiba saja aku melihat dia, ya dia berada di sekolah yang sama denganku. Aku sangat senang dan bahagia bisa satu sekolah lagi dengan dirinya. Aku bisa melihatnya lagi setiap hari, tapi sayangnya aku tidak pernah satu kelas dengannya padahal ini sudah tahun ke 2. Setiap jam istirahat aku selalu datang ke kelasnya dengan alasan ingin menemui teman ku yang ada di kelas "K" aku sebenarnya hanya ingin melihat dirinya. Di pertengahan tahun ke 2 tersebut tiba-tiba ada pengumuman kabar duka dari sekolah ternyata ayahnya "K" meninggal dunia.

Aku sangat sedih, sebenarnya aku ingin pergi melayat datang kerumahnya tapi sayangnya pihak sekolah hanya mengizinkan anak yang satu kelas dan anak-anak anggota OSIS saja yang boleh pergi dan aku bukan teman sekelasnya apalagi anggota OSIS. Tidak mungkin aku datang kerumahnya sedangkan dia mungkin tidak pernah mengenalku, mungkin dia hanya tahu kita satu sekolah.

Aku hanya mendoakan semoga dua tabah dalam menghadapi cobaan dan ayahnya di terima disisinya. Beberapa hari kemudian aku tahu dari temanku ternyata ayahnya meninggal karena sakit kanker otak dan saat ayahnya meninggal temanku yang anggota OSIS bercerita  ternyata dia sudah punya pacar, adik kelasku yang sangat cantik.saat itu hatiku kembali hancur dan aku mundur secara perlahan-lahan aku belajar untuk melupakan dia.

Love A-Z (1-10 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang