Di kegelapan malam tanpa cahaya bulan menerangi bumi, suasana yang dingin menusuk hingga kedalam tulang, seorang pemuda duduk menyendiri di halte, diam menatap kepedihan dan kesedihan di perjalanan hidupnya, bagaikan berjuta-juta masalah yang sedang dihadapi olehnya dengan tiada henti. Pemuda itu melihat taxi yang menghampirinya dan masuk, tatapannya tertunduk tidak dapat melihat hal yang akan dihadapinya yang akan datang" kehidupan itu sangat buruk, tidak ada kebahagiaan melainkan hanya penderitaan, masalah yang seiring berganti menghampiri hidup ku" ucapannya di dalam hati. Tak disadari taxi berhenti di sebuah rumah mewah, pemuda turun dari taxi dan berjalan menuju pintu rumah, pemuda itu membuka pintu dengan lahan perlahan, terdengar suara yang tidak diinginkan "itu karena kamu tidak mendidik pandyka dengan baik"suara lelaki dengan kasar
"kamu jaga salah, kamu nggak ada waktu sedikitpun untuk dyka"
"Aku kerja, itu juga untuk kalian"
Mendengar pertengkaran kedua orangtuanya, air bening mengalir di pipi, dyka berjalan menuju kamarnya, namun kedua orangtuanya melihat dyka yang baru pulang "dyka" papahnya memanggil dengan suara keras dan kasar, mendengar papahnya memanggil, dyka menghentikan langkahnya.
" dari mana kamu?"di hadapan dyka
"jangan kasar sama dyka" tegur
"manjain aja anak kamu"
"dia juga anak kamu"
"dari mana kamu?"ketus
"dari... dari diskotik" takut
"diskotik? kamu minum bir?" Sambil menamparnya
"mas cukup, jangan kasar sama dyka"
"kamu diam, siapa yang ajarin kamu minum bir?"
Tiada sepatah kata yang keluar dari mulut dyka, dengan kepedihan yang sangat menusuk kedalam hatinya, pandyka langsung masuk kamar tanpa mendengarkan kata kata kasar papanya, pandyka menghempaskan tubuhnya ketempat tidur untuk istirahat.Keesokan harinya, pagi yang cerah, matahari memancarkan cahayanya, manusia di dunia kembali beraktivitas, tiba tiba seember air menyiramnya hingga basah kuyup, pandyka tidak bergerak sedikitpun
"bangun, sudah pagi"
"mas, jangan gini caranya membangunkan dyka, kasihan dia"
"harus sampai kapan kamu manjain dia? harus sampai kapan?"
"tapi nggak gini caranya"
Pandyka hanya diam di tempat tidur, kedua orangtuanya keluar dari kamar pandyka, setelah kedua orangtuanya pergi, pandyka bangkit dari tempat tidur bersiap siap untuk keluar rumah mencari suasana yang akan membuat dirinya menjadi lebih baik, setelah rapi, pandyka keluar kamar dilihatnya suasana sepi tidak ada orang disekeliling ruma, pandyka berjalan kaki tanpa ada tujuan.
Comment ya, dan masukkannya
Tunggu lanjutannya ya
Love...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta Dibulan Ramadhan
RomansaCinta suci padyka dengan adetra harus pupus karena perjodohan adetra dengan sahabat pandyka