PROLOG

111K 2.5K 475
                                    

"Aku selalu menunggu hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku selalu menunggu hari itu. Hari dimana aku bisa menjelaskan semuanya dan kita akan baik-baik saja." -Annasya Adreena Saila

****

Gadis berumur 15 tahun sedang memandangi pantulan dirinya di cermin. Ia memiliki postur tubuh yang tergolong tinggi serta kulit putih yang mulus. Rambut cokelat yang panjang dan lurus. Ia juga memiliki kedua bola mata bundar berwarna senada dengan rambutnya. Bibir berwarna pink yang cukup tebal, membuat dirinya terlihat begitu manis.

Gadis itu bernama Annasya Adreena Saila atau yang lebih akrab dipanggil dengan Nasya. Hari ini Nasya akan memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah barunya atau yang biasa disingkat MPLS. Untuk hari pertama, kali ini Nasya mengenakan seragam putih-biru. Nasya kembali mengecek penampilannya, padahal ini sudah yang kelima kali gadis itu mondar- mandir di depan cermin.

Sampai akhirnya, seseorang membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam kamar Nasya, kemudian menyuruh Nasya untuk segera sarapan.

Hy, sayang ... udah siang lho ini, ayok sarapan dulu.” ucapnya dengan suara yang begitu lembut.

Nasya tersenyum dengan lebar lalu memerlihatkan deretan gigi putihnya kepada orang tersebut. "Iya Bunda ... Nasya udah selesai, kok." Nasya langsung menggandeng tangan sang Bunda. Andyra Naifa, wanita paruh baya berumur 40 tahun yang sangat Nasya cintai. Walaupun sudah berkepala empat, Andyra masih memiliki paras yang begitu cantik. Dan kini kecantikannya pun melekat pada diri anak perempuan satu-satunya, yaitu Nasya.

"Good morning My Queen!" sapa seorang pria paruh baya berumur 45 tahun kepada Nasya yang baru saja sampai di meja makan bersama Andyra. Dia adalah Gavrilla, seseorang yang menjadi pahlawan di keluarga kecil mereka. Seseorang yang selalu melindungi dan menjaga keluarga kecil mereka agar tetap utuh. Seseorang yang sangat Nasya cintai seperti Nasya mencintai Andyra.

"Good morning My Hero!" Nasya mengecup singkat kedua pipi Gavrilla dengan wajah yang terlihat begitu ceria.

Gavrilla tersenyum melihat tingkah putri kesayangannya itu. Gavrila sangat mengagumi Nasya, karena Nasya selalu saja memberikan senyum terbaiknya kepada semua orang dimanapun dan kapanpun Nasya berada. Padahal ... Gavrilla tahu, hati gadis itu tidak selalu tersenyum seperti senyum yang selalu terlukis indah di bibir manisnya. Dan hal ini membuat Gavrilla merasa belum bisa menjadi seorang Ayah yang baik untuk anak-anaknya.

"Ngga nyangka ya, adik kecil abang yang satu ini udah mau jadi murid SMA aja." kata seseorang sambil mencubit kedua pipi Nasya dengan sangat gemas. Ia adalah Dathan Felix, abang pertama Nasya sekaligus anak tertua di keluarga ini.

ANNASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang