Chapter 1 : Kematian Pertama dalam Seminggu sebelum Pertemuan

54 9 8
                                    

Author pov

Kabut hitam, kabut hitam itu datang lagi, dan tak dapat dihindari atau pun dihilangkan. Hal itulah yang dapat dilihat oleh Ayana, matanya sebenarnya tak memiliki masalah sama sekali. Kabut hitam itu hanya dapat ia lihat saat ada orang lain yang dekat dengan kematian. Entah sejak kapan kemampuan itu ada pada dirinya, bahkan orang tuanya sendiri pun tak mengetahui apa-apa tentang kemampuan yang dimiliki gadis berumur 15 tahun ini. Saat ini di sebuah stasiun di kota Osaka, Jepang. Ia melihat kabut hitam itu lagi, kabut hitam itu mengelilingi sebuah kereta yang berhenti di hadapannya. Ia bingung harus berbuat apa, disatu sisi ia sangat ingin memberitahu kepada para penumpang yang ada di dalam kereta itu, tapi disisi lain ia yakin bahwa penumpang kereta itu akan beranggapan bahwa Ayana sudah gila. Dan pada akhirnya Ayana memilih untuk berdiam diri dan tak memberitahu orang lain tentang kejadian yang akan terjadi selanjutnya. Kereta yang ada di hadapannya pun mulai berjalan dengan sangat cepat, membuat angin yang ada di stasiun itu bertiup dengan lumayan kencang.

Rambut Ayana pun berantakan akan hal itu, "Sial..." umpat Ayana dengan nada jengkelnya.

Selang 15 menit setelah keberangkatan kereta tersebut.

"Pengumuman kepada para calon penumpang bahwa seluruh kegiatan kereta akan tehenti sementara dikarnakan ada sebuah inseden kecelakaan yang di alami oleh KRL tujuan Tokyo, mohon maaf atas ketidak nyamanannya, terima kasih" itulah pengumuman yang disampaikan oleh petugas stasiun kepada para calon penumpangnya.

"Sudah ku duga ini akan terjadi... sial... aku memiliki kemampuan istimewa seperti ini, tapi aku tak bisa apa-apa" umpat Ayana di dalam hatinya dengan rasa jengkel yang mendalam.

Ia menggigit bibir bawahnya sendiri, berusaha untuk menahan air mata yang saat ini sudah menumpuk di pelupuk matanya, tapi tak begitu lama kemudian, air matanya sudah tak bisa terbendung lagi, Ayana menangis dengan sedikit tersedu-sedu sambil menundukan kepalanya, ia meratapi hidupnya yang menurut dirinya begitu kelam, ia sangat benci jika kabut hitam itu sudah muncul di hadapannya, ia benci ketika di posisi itu ia tak dapat berbuat apa-apa.

Ayana pov

Aku melihat kejadian itu lagi, ini adalah kejadian pertama diminggu ini. Aku menangis di stasiun itu, karna hidup ku yang begitu kelam ini, aku membenci hidup ku sendiri karna memiliki kemampuan yang sama sekali tak dapat ku manfaatkan. Aku berlari menjauh dari stasiun itu. Seharusnya aku sekolah hari ini, namun sepertinya aku akan membolos dulu untuk hari ini saja. Aku terus berlari menjauh dari stasiun itu dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk mata ku ini, aku terus berlari dan berlari, yang ku butuhkan saat ini adalah ketenangan, itu yang ku pikirkan saat ini, saat itu pula tempat yang ku pikir tepat untuk mendapatkan ketenangan adalah kamarku, aku bisa mendapat ketenangan di sana dengan menonton anime. Yap betul sekali... aku adalah seorang otaku dan sangat menyukai anime, bagi ku anime adalah obat penenang ku saat aku sedang dipenuhi dengan emosi. Aku terus berlari dan akhirnya aku sampai di depan apartement ku, aku tinggal sendiri di sini, di kota Akihabara, Jepang. Orang tua ku tinggal di Tokyo bersama adik perempuan ku yang bernama Shira.

Aku langsung masuk ke dalam apartement ku setelah menekan sandi pada pintu apartement ku. Saat aku berlari tadi, sebenarnya banyak orang yang meperhatikan ku, tapi aku tidak peduli itu semua. Tetangga ku pun tadi banyak yang bertanya kepada ku alasan mengapa aku pulang lagi ke apartement ku padahal tadi aku sudah berangkat sekolah, aku juga tak menghiraukan itu semua. Dan di sinilah aku, aku sudah sampai di dalam apartement ku, aku menuju westafel untuk membasuh wajahku dengan air, setelah itu aku langsung berlari menuju tempat tidur ku, dan langsung membuka laptop ku yang memang selalu setia menunggu ku pulang di atas tempat tidur ku. Aku tak mengganti baju sama sekali, aku menyalakan laptop ku dan aku mencari anime bergenre humor, romance, dan action agar bisa membuat otak ku fresh dan bisa membuat ku tertawa kembali. Tak lama kemudian aku pun tertidur dengan keadaan laptop masih menyala dan masih menggunakan baju seragam sekolah ku sampai pagi.

***

Jangan lupa vote dan comementnya... Okay... ^^

-Chocho.Asmara-

5 Tenshi [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang