Author pov
Darah mengalir ke gorong-gorong, terbawa oleh air hujan yang mengalir. Darah itu berasal dari seorang wanita yang saat ini sudah terbujur kaku dengan luka tusukan yang berada di bagian perut.
"Maafkan aku sayang... aku tak bermaksud membunuhmu..." isak seorang pria yang berdiri di pinggir wanita itu.
Pria itu sepertinya menyesali perbuatannya, ia bahkan menangis dan langsung berlari dari tempat itu, entah kemana pria itu akan pergi. Sementara itu, ada seorang wanita berambut pirang sedang menangis tersedu-sedu, ia bersembunyi di balik pohon yang berada di seberang jalan dari tempat kejadian pembunuhan itu berlangsung.
"Kejadian itu terulang lagi... kematian itu terjadi lagi... mengapa aku tak bisa berbuat sesuatu saat aku sudah mengetahui bahwa seseorang sedang diincar oleh kematian...?!" isak wanita itu dengan lirih namun dengan nada yang penuh kemarahan.
Wanita itu menundukan kepalanya sambil terus melampiaskan emosi yang ia pendam, ia ingin menyelamatkan wanita itu, tapi sayangnya ia tak sanggup untuk melawan laki-laki tersebut. Ia sudah melihat 3 kasus kematian dalam seminggu ini dan kematian itu selalu berlangsung di sekitar dirinya.
Tiba-tiba, terdengar banyak sekali langkah kaki yang mendekati wanita itu, tetapi wanita itu tak menghiraukannya, ia terlalu terpukul saat ini, ia sangat tak menyangka lelaki itu akan menusuk kekasihnya sendiri. Benar-benar kejadian yang diluar perkiraannya.
"Hei... tak usah menangis... kau tak memiliki salah di sini..." sebuah suara dengan nada yang lembut dan sedikit berwibawa mengagetkan wanita itu. Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat ada 3 orang perempuan dan seorang laki-laki di hadapannya.
"Perkenalkan kami adalah Tenshi ('malaikat' dalam bahasa Jepang). Para pencegah takdir kematian" ucap salah satu dari mereka.
Mereka tersenyum manis ke arah wanita itu, salah satu dari mereka mengulurkan tangannya ke arah wanita itu sambil berkata "Siapa nama mu wahai gadis cantik?" ucapnya itu dengan nada yang sopan.
Perempuan itu menundukan wajahnya karna tersipu malu, ia berusaha menyembunyikan rona merah yang saat ini menghiasi wajahnya, tapi tak berselang lama kemudian.
Wanita itu mengangkat wajahnya kembali, lalu mengulurkan tangannya sambil berkata "Anu... nama ku.... A-yana... Yama-yashi..." ucap wanita itu dengan sedikit terbata-bata dan sedikit senyuman yang tersimpul di wajahnya.
***
Vote dan COmment.. OK ^^
-Chocho.Asmara-
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Tenshi [Slow Update]
FantasyCerita ini menceritakan seorang wanita yang memiliki kekuatan aneh untuk dapat melihat apakah seseorang sudah dekat dengan kematiannya atau belum dan pada suatu hari ketika wanita itu sudah lelah atas kekuatan itu, ada sekolompok orang yang terdiri...