"Dek."
"Hm"
"Kamu mau tau nggak?"
"Enggak."
"Ih saya serius!"
"Gue juga serius!"
"Ini menentukan masa depan kita yang cemerlang!"
"Tsk! Apa?!"
"Kok sewot?"
"Yaudah, apa Kak Mingyu?"
"Nah gitu dong. Kan cantik."
BUGH
"AW! Sakit atuh lengan saya!"
"Makanya jangan gombal!"
"Kamu cantik sih, minta saya gombalin!"
"NGOMONG LAGI GUE TABOK!"
"Jangan dong! Nanti kamu sedih kalo saya babak belur."
"DIPUKUL PAKE NOVEL DOANG BISA BABAK BELUR?!"
"Bisa, soalnya kamu kayak bison."
"NGOMONG LAGI GAK LO?!"
"Kamu cantik."
"TERUS?!"
"Saya sayang sama kamu."
"GOMBAL!"
"Saya nggak bakat gombal."
"Terus itu apa?!"
"Itu pernyataan."
"Pernyataan atau pernyataan?!"
"Pernyataan yang berujung fakta."
"Udah ah! Tadi mau ngomongin apa?"
"Oh iya saya lupa! Kamu sih, mengalihkan duniaku."
"GOMBAL LAGI BENERAN GUE TABOK!"
"JANGAN DONG! DENGERIN DULU!"
"Yaudah apa?"
"Saya bisa meramal masa depan kita."
"Ngarang aja terus!"
"Serius. Saya ramal, umur dua puluh satu nanti marga kamu berubah."
"Berubah gimana?!"
"Ya berubah. Dari marga ayahmu, Jeon, ke marga saya, Kim."
"Lah bisa gitu?"
"Bisa lah, kan nanti kamu nikah sama saya."
"Will you marry me, Wonwoo?"
"BENER BENER YA INI ANAK!"
Dan akhirnya, Kim Mingyu babak belur di pukulin pakai novel Wonwoo yang tebalnya bisa kurang lebih empat ratus halaman sendiri dan senyuman yang melengkung secara diam-diam di bibir Wonwoo.
🎇
KAMU SEDANG MEMBACA
Conversation (Meanie✔)
Random[AU] Hanyalah obrolan tidak berguna antara Jeon Wonwoo dan Kim Mingyu di masa SMA. ( Cerita ini mengandung boys love, kata-kata kasar, kelakuan yang bikin uwu-uwu, dan kalimat non-baku. Pembaca dimohon untuk bijak mempertimbangkan diri sebelum memba...