18

1.5K 83 1
                                    

hari ini pengumuman kelulusan, semua murid kelas XII berharap namanya bertuliskan kata 'lulus' di mading nanti. sambil menunggu waktu itu tiba, murid murid mengisi waktunya dengan berbagai cara. ada yang mabar ml, main bola, main poker, main gapleh, main perasaan. eh ko, ngga ada deng ngga ada yang mainin perasaan:'v

saat ini, gabriel dan diandra masih tak saling berbicara. bahkan tak saling menatap. diandra sangat ingin memperbaiki hubungan mereka sebelum ia pergi nanti.

ia ingin sekali mengatakan kepada gabriel bahwa ia akan berkuliah di Amerika. namun dengan situasi yang seperti ini, gabriel mungkin tidak akan peduli dengan apa yang ia katakan.

" sampe kapan lu mau diemin gua gini el? " batin diandra

" WOY " ucap sinta.

" bengong mulu ni anak, mikirin gabriel? " sambung nayla.

" iya nih... eh maksudnya ngga. apaan sih kalian "

" perkataan yang pertama keluar tuh biasanya yang sebenarnya, soalnya keceplosan. "

" serah lu dah. " jawab diandra yang kemudian membuang pandangannya ke arah lain.

" kita bakal coba bantuin ko biar gabriel bisa maafin lo. " ucap sinta.

" seriusan? "

" lu serahin aja ke kita. "

mereka kemudian pergi ke atap sekolah, karna nayla dan sinta tau kalo gabriel berada disana. kan sama pacar mereka juga tuh si gabriel wqwq

~

" HAI " ucap nayla dan sinta.

" hai sayangg "

" hai bepp "

" eh gabriel, ada yang mau kita tanyain nih " ucap sinta

" tentang diandra? gua gak mau denger. eh gua cabut ya " jawab gabriel yang lalu pergi meninggalkan mereka berenpat di atap sekolah itu.

" yaelah malah pergi tu anak "

" emang ada apa sih nay? sin? " tanya ryan kebingungan.

" kita mau ngasih tau, kalo diandra bakal kuliah di amerika. minggu depan dia berangkat " jawab nayla.

" ohh amerika... hah? demi dewa neptunus, jauh amat gile. " balas ryan.

" kalian serius? " sambung kevin

" ya masa kita kesini mau ngeboongin kalian? kurang kerjaan banget. "

" iya juga ya. yaudah nanti kita coba bilangin ke gabriel "

" okey "

~

gabriel sedang berjalan di koridor, lalu diandra berjalan dari arah berlawanan.

diandra merasa detak jantungnya tidak normal saat itu. namun, ia tetap melangkah.

mereka hanya berpapasan, gabriel sama sekali tidak melirik ke arah diandra. sedangkan diandra memperhatikan gabriel ketika ia sudah melewati dirinya. ia sedikit kebingungan. karna dari tatapannya, gabriel terlihat sama sekali tidak menganggap kehadirannya meskipun mereka berpapasan.

" sebenci itu kah lu ke gua el? "

bersambung.. (lagi)

Bestfriend-zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang