Bab 2: Siang!

8.2K 1.6K 315
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Bel istirahat kedua berdendang bagai lagu dangdut merdu bagi semua anak di sekolah. Saat istirahat kedua ini, banyak anak-anak yang melakukan berbagai macam aktivitas.

Ada yang bobo, sholat, jajan, main ludo, pacaran dan sebagainya.

Lalu, khusus untuk para anak brandal di sekolah. Mereka pakai istirahat kedua untuk merokok di toilet dan nongki-nongki sekedar minum oplosan.

Mungkin, kalian harus tahu yang namanya Daniel dan Hyunbin adalah salah satu anak brandal yang hari ini absen untuk melakukan aktivitas seperti biasa.

Karena mereka lebih memilih...

"Mang batagor... pake sambel dua sendok, tiga rebuan dua."

Jajan batagor Mang Dadang.

Ssst.. jangan ditanya, kenapa kedua anak brandal itu milih jajan batagor dulu. Mereka mau pencitraan dulu sebentar dari para belahan jiwa yang notabene-nya pengurus OSIS yang garangnya subhanallove.

'Kan malu dong, kalo sampai digrebek di toilet lagi ngerokok atau nongki. Gatot mereka nanti kalo jadi calon imam. He

Sehabis keduanya selesai jajan batagor Mang Dadang, mereka langsung melesat ke kelas karena takut terciduk akan sesuatu hal lain.

Iya, mereka takut terciduk pakai celana cutbray dan pensil yang sebenernya nggak dibolehin untuk dipakai karena begitu merecet dan menampakan kebohay-an mereka.

"Daniel! Hyunbin! sini kalian!"

Nah, baru saja mereka takut terciduk. Eh sudah ada tanda tanda mau diciduk. Mampus deh.

"Niel, lo denger ada seruan makhluk halus nggak?" Itu Hyunbin yang tadi bisik-bisik ke Daniel karena merasa bulu kuduknya meremang.

"Pak Jaehwan eta mah Goblog."

"Lah, terus ieu kumaha ai sia." Hyunbin dan Daniel gusar sendiri lihat celana, sampai pas makan batagor mereka makan timunnya aja dari tadi.

Paan c

"Gausah pura-pura budek! Kesini kalian!"

Suara Pak Jae tambah menggelegar bagai petir dan geludug di langit yang mendung. Hyunbin dan Daniel tak punya pilihan selain balik badan dan menghadap.

"Balik ajalah Bin."

"Celana aing kemarin baru di jait, ah sia mah lur."

Hyunbin mendesah atas keputusan yang diambil keduanya. Mereka menghabiskan batagornya, dan langsung balik badan, jalan cepat menghadap pak Jae yang sedang bersungut.

"I-iya ada apa pak Ja-"

"Kenapa kamu masih pakai celana cutbray?! ini lagi teman sejatinya pake celana di pensil!"

Pria paruh baya yang banyak uban matanya melotot, memerah pada Daniel dan Hyunbin.

"A-anu pak-

"Seongwu! Minhyun!" pria paruh baya itu tersenyum puas sambil memanggil orang lain karena alih-alih Daniel dan Hyunbin si perecok tatakrama menuruti perkataannya untuk menghadap.

"Iya pak?" Kedua pria yang dipanggil datang menyahut.

Beriringan dengan datangnya kedua orang itu, tiba tiba satu dari mereka begitu terkejut.

Satunya lagi kedip mata genit.

Dan keduanya tersenyum puas.

Ah, Kak Seongwu dan Kak Minhyun

Si sosok pujaan hati anak penghancur sikap yang suka motor bising, mabal matematika, dan pakai celana merecet datang juga untuk menghukum. Ah gapapa, modus dikit kali ya?

"Tolong gunting celana cutbray Daniel dan celana pensil Hyunbin!"

Keduanya menuruti perintah. Kak Seongwu gunting celana Cutbray Daniel, dan Kak Minhyun Gunting celana pensil Hyunbin. Ah, jodoh.

"Niel, saya kan udah ingetin kamu jangan pakai celana kayak begini."

Kak Seongwu jongkok, mulai gunting celana Daniel yang ketat di pangkal betis. Sedangkan Daniel senyum senang, menghiraukan pak Jae yang tengah mengomeli Hyunbin terlebih dahulu.

"Kak Seongwu baru ingetin saya sekali. Jadi Daniel kelupaan terus."

"Kamu ini ya Niel, nanti saya ingetin kamu deh setiap hari. Ngomong-ngomong saya mau nanya, papa kemarin-"

"Kak Seongwu ditahan dulu. Daniel penasaran deh, boleh tanya sesuatu?"

"Oh tentu, mau tanya apa Niel?"

"Kak Seongwu nanti besar mau punya anak berapa? Daniel boleh ikut bikinin nggak?"

[]

Norton [OngNiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang