Chapter: 34 *Don't Go (The End)

3.1K 206 36
                                    

'oppa, dongsaeng. Mungkin sebentar lagi aku akan pergi meninggalkan kalian. Jangan bersedih ne?? Kalau kalian menangis aku akan marah. Aku menyayangi kalian semua. Hiduplah dengan tenang disini. Aku akan menjaga kalian dari atas sana. Saranghae'

Akhirnya syuting film selesai.

"kalian benar benar luar biasa. Kalian sungguh hebat. Mungkin Film ini akan keluar seminggu lagi" ucap sang sutradara

"arasseo" jawab yang lain lalu bertepuk tangan. Bukan pada diri sendiri melaikan Yuna

"kau benar benar hebat Yuna-ssi. Terima kasih karena kau mau berakting denganku. Kau adalah perempuan yang sangat beruntung" ucap Jhonny.

"ah aku yang harusnya berterimakasih kau juga hebat dalam dunia per aktingan." ucap Yuna tersenyum

----

Gedung SM Entertaiment

Yuna menulis sesuatu di buku diarynya. Sebuah tulisan yang sangat berarti untuknya. Pelatih pun datang menghampirinya

"ini saatnya latihan Yuna"

"baik eonnie" Yuna meletakkan bukunya dan mulai berlatih dengan serius. Saat di tengah part dia berhenti

"eonnie. Bisakah kau membuat video?? Ada sesuatu yang harus kulakukan"

"baik Yuna." sang pelatih pun memvideo Yuna. Sesekali Yuna menangis. Pelatih yang merasakan itu pun ikut menangis

"kamsahamnida" Yuna membungkuk. Video itu pun berakhir

"kenapa kau tidak mengatakan itu pada semua oppa dan dongsaengmu??"

"aku tidak ingin mereka khawatir. Hanya satu orang yang tau, dia Kai. Lalu bertambah lagi dengan dirimu eonnie." ucap Yuna. Dia pun terduduk di lantai Dance Room. Pelatih itu juga ikut duduk di sebelahnya

"kau anak yang baik Yuna. Aku benar benar terkejut saat pertama kali aku melihatmu. Kau orang yang kuat dan pantang menyerah. Aku juga mengagumimu sebagai seorang pelatih. Tapi bisalah kau tidak pergi untung selamanya??" tanya pelatih itu. Dia bernama Byun Hyo Re

"aku tidak bisa eonnie. Ini adalah takdirku. Aku tidak bisa bersikap egois. Walau sebenarnya aku tidak rela untuk meninggalkan mereka semua. Aku tidak ingin meninggalkan Yu-L (fans Yuna), aku juga tak ingin meninggalkan kekasihku, sahabatku, eomma juga. Kalau mengatakan ini, aku jadi tidak ingin meninggalkan semua ini. Aku tak taku mati. Tapi aku takut bila aku tidak bisa mendengar suara mereka, tawa mereka, candaan mereka, dan lawakan yang sebenarnya tidak lucu. Tapi aku menyukainya" ucap Yuna sambil menghapus air matanya

Dia sekarang tidak ingin meninggalkan yang lainnya. Dia masih ingin hidup. Tapi, penyakitnya benar benar menghalanginya untuk hidup. Dia tidak bisa melawan takdir yang sudah dibuat oleh Sang Pencipta. Dia menangis sejadi jadinya untuk meluapkan semua emosinya dan rasa rasa yang dipendam olehnya. Pelatih itu memeluk Yuna dan mengusap punggungnya dengan lembut

----

Setelah latihan. Yuna pulang  dan duduk di ruang tamu. Dia berfikir dan berfikir. Apa waktunya tinggal sebentar lagi?? Apa semua yang dia lakukan akan menjadi sebuah kenangan yabg akan diingat oleh semua orang?? Dia tidak tega melihat yang lain bersedih. Dia benar benar tidak tega. Tapi mungkin dia harus pergi meninggalkan semua.

"apa yang harus kulakukan??" gumamnya. Kai yang melihat itu langsung menghampiri Yuna. Dia sedang Free sekarang

"noona" Kai langsung memeluknya dan menangisinya. Dia tidak bisa melepas noonanya. Noona satu satunya dari semua hyung hyungnya. Dia hanya memiliki satu Noona yang sangat dia sayangi.

The Big Family [twelve plus one] (THE END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang