*Part 2*

60 7 0
                                    

Pagi yang cerah dan Vania masih menikmati mimpi indahnya..

Dan tiba tiba....
Vania terbangun mendengar suara seperti ada benda yang pecah.

Dengan pelan pelan juga berhati hati Vania membuka pintu dan mengintip ke sela sela pintu.

Hhmm ternyata orang tua Vania sedang bertengkar dan ya barang baranglah yang menjadi sasarannya entahkah itu piring,gelas,ataupun guci.Barang barang tersebut pecah dan berserakan di lantai

Vania yang melihat hal itu hanya bisa diam.Dia terlalu takut untuk memisahkan pertengkaran orang tuanya.

Selang beberapa detik Vania melihat pertengkaran kedua orang tuanya.Tidak terasa bulir bulir bening telah membasahi pipinya.

Mereka bertengkar hanya gara gara beda pemikiran.Maminya Vania inginnya yg ini eh papinya Vania inginnya yang itu.

Mereka tidak pernah satu pemikiran.

Dulu kehidupan keluarga Vania sangatlah hangat,Vania sangat di manja dan di sayang tapi sekarang Vania malah di cuekin dan tidak di perdulikan mereka lebih memilih pekerjaannya masing masing dan tiap kali di tanya oleh Vania jawabannya hanya satu "Ini juga buat kebaikan kamu dan masa depan kamu" dengan nada yang kasar.

Tanpa basa basi lagi Vania langsung menghapus air matanya dan bergegas ke kamar mandi dan mandi secepat mungkin.

Beberapa menit kemudian Vania keluar dari kamar mandi dan langsung memilih baju yakni dress sampai lutut dengan warna hitam polos.

Dia langsung mengambil tas samping kecilnya dan segera memasukkan barang barang yang menurutnya penting seperti hp dan dompet lalu ia langsung keluar kamar dan dia bertemu dengan bibinya.

"non Vania mau ke mana?" tanya bibinya, "Bi Vania mau keluar dulu,Vania capek kalau harus denger mami dan papi bertengkar melulu tiap hari hanya gara gara hal sepela doang,boleh kan bi?" Vania menjelaskan kepada bibinya sambil mengusap air matanya yang sedari tadi belum berhenti membasahi pipinya.

"Iya non gak apa apa kalau non mau nenangin diri dulu bibi ngerti kok, non Vania yang sabar ya" jawab bibinya kepada Vania sambil mengelus elus rambut Vania,"Makasih ya bi".

Dengan berlari lari kecil Vania keluar dari rumahnya lewat pintu belakang.

Dan akhirnya Vania bisa kabur dengan lewat jalan dibelakang rumahnya.

Vania berjalan seorang diri menuju taman sambil menangis dan berusaha menenangkan dirinya agar berhenti menangis.

"Kenapa harus Vania yang di takdirkan seperti ini??Apa salah Vania??" Vania duduk di bangku taman sambil berteriak sekeras mungkin.Untung saja suasana taman lagi sepi.

Vania masih terus menangis dan Vania ingat kalau masih ada Vinno di sampingnya,Vania dengan cepat mencari ponselnya di tas samping kecil yang dia bawa.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi" What demi apa nomornya Vinno tidak bisa di hubungi.

"Vinno Please aktif dong " Vania berusaha menghubungi Vinno tapi nomor Vinno masih belum aktif juga.

Akhirnya Vania memutuskan untuk pergi ke rumah Vinno.Dengan tergesa gesa Vania langsung mengotak atik ponselnya memesan taksi online, setelah beberapa detik akhirnya dia berhasil memesan taksi online dan akan menuju ke tempat Vania berada.

Selang beberapa menit Vania menunggu akhirnya taksi online yang Vania tunggu datang.Tanpa berpikir panjang Vania langsung masuk ke dalam mobil dan memberi tahukan alamat rumah Vinno.

******
Dan akhirnya Vania sampai ke rumah Vinno.

tuk tuk tuk...
Vania mengetuk pintu rumah Vinno,tapi tidak ada respon dari dalam rumah Vinno.

kemudian seseorang lewat "nak orang yang di rumah ini tadi subuh sudah pindah" kata ibu yg lewat di depan rumah Vinno, "Kalau boleh tau mereka pindah ke mana ya?" tanya Vania yang penasaran,"aduh kalau itu ibu gak tau nak"jawab ibu tersebut "oh begitu ya,saya kira ibu tau,kalau begitu terima kasih ya bu".

*****
Akhirnya Vania pulang dengan wajah yang sedih." Aku pulang"sambil masuk ke rumahnya dengan wajah yang tertunduk lesu juga karna ia menutupi mata bengkaknya.

"Oh non Vania udah pulang" kata bibinya yg berada di dapur.

"Hhmm,bi mami mana?" tanya Vania kepada bibinya."Hm itu hmm gimana ya hmm"bibinya kebingungan harus menjawab apa."Bibi bilang aja mami ke mana?"Vania bertanya lagi kepada bibinya. "Mereka lagi mengurus perceraian" jawab bibinya dengan sedikit mengecilkan suaranya.

Vania terkejut dan langsung berlari ke kamarnya.

Vania segera bergegas memindahkan barang barangnya ke dalam koper sebelum orang tuanya pulang.setelah memasukkan barang barangnya Vania mengambil ponselnya dan menelfon omanya.

akhirnya tersambung...
"Hallo sayang ada apa?"
"Oma ada di mana?"Vania bertanya sambil menangis tersedu sedu
"Oma lagi di rumah, kamu kenapa sayang?" tanya omanya dengan rasa panik,tapi Vania langsung menutup telfonnya dan keluar dari kamarnya.

"Non Vania mau ke mana?" tanya bibinya yg melihat Vania keluar dari kamarnya sambil membawa koper.
"Bi Vania mau ke rumah oma yang ada di Bandung,bibi Vania minta tolong jangan kasih tau sama mami atau sama papi tentang keberadaan Vania".
" Tapi non"
"please bi,Vania mohon"
"ya sudah non hati hati ya"
"Terima kasih bi" Vania langsung memeluk bibinya.

*******
setelah perjalanan yang sangat lama akhirnya Vania sampai di rumah omanya.

"Oma!!!" Vania langsung memeluk erat omanya."Cucuku tersayang,kamu kenapa ke sini?"tanya omanya Vania
"Hhmm nanti aja Vania ceritain Vania mau istirahat dulu ya oma" jawab Vania,"Oh iya oma lupa,ya udah kamu istirahat gih oma udah bersihin kamar kamu"kata oma sambil tersenyum dengan Vania.

Setelah beberapa menit istirahat akhirnya Vania langsung pergi ke kamar omanya.

tuk tuk tuk
"Oma Vania boleh masuk?" tanya Vania, "Hey tentu saja boleh sayang,ayo masuk", Vania berjalan mendekati omanya yg sedang duduk.

" Ada apa sayang?"tanya omanya Vania,"Hhhmm Vania boleh tinggal di rumah oma?"tanya Vania "tentu saja" jawab omanya"Tapi Vania mau tinggal selamanya sama Oma "rengek Vania.
" Tapi kenapa?"tanya omanya.
Akhirnya Vania menceritakan semua yang terjadi pada orang tuanya.

"Vania mohon oma izinkan Vania tinggal di rumah oma" lagi lagi Vania memohon kepada omanya."Ya sudah kamu boleh tinggal di sini".
"Terima kasih oma Vania sayaaaaang sama oma" Vania langsung memeluk omanya. "Iya ,oma juga sayaaaang sama Vania".

#######
1 part lagi....

jangan lupa vote and coment yaa...

WHO ARE YOU???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang