CHAPTER 26; DWAARRR

322 19 1
                                    

"J-jin hyung?"

Gue kaget dengar dentuman keras dari arah pintu. Jimin membukanya dengan hrntakan kuat, badannya un penuh dengan luka luka. Apa yang terjadi dengan orang ini?

"L-lo? Lo siapa? Kenapa bisa kenl gue? Apakah kita pernah bertemu?" Ucap jin polos

Bagaikan tersambar petir, seluruh jiwa yang mengenal sosok jin didalam rumah itu terbakar

Jin, yang notabene nya teman teman mereka tidak mengenal mereka sama sekali, namunm rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang gue yang notabene nya ialah adik kandung nya sendiri

"Hyung! Lo gak bodohkan melupakan teman lo sendiri?" Tegas Jungkook

"Berani sekali kalian membentak gue, kalian pikir kalian siapa?" Jawab jin oppa tak kalah tegas

"Sudahlah hyung, mereka hanya salah orang. Tak perlu emosi" Bambam yang mencoba meleraikan mereka ternyata disalah artikan oleh ketiga sosok yang sudah berdiri didepan bagaikan algojo ini

"Apa lo bilang? Salah orang? Lo siapa?" Tanya Jimin oppa dengan penuh penekanan disetiap katanya. Tangannya terangkat untuk menunjuk Bambam oppa

Hal ini yang gue takuti, dengan sigap gue narik tangan jimin menjauh dri kerumunan ramai itu

"Lo itu apa2an sih?" Tanya gue frustasi setelah gue udh membawa jimin ke tempat yang aman

"Gue? Kenapa? Gue cuman bingung kalo hyung jin bisa sampai melupakan gue!"

"Dia amnesia! Lo harus paham itu!"

"Iya! Gue tau dia amnesia! Tapi setidaknya dia masih mengingat beberapa hal yang pernah dilakukannya sama gue dimasa lalu"

"Lo pikir cuman lo aja yang pengen kayak gitu? Gue juga!"

"Gue udah terlanjur kecewa ama hyung jin! Dia melupakan gue!"

"Seharusnha gue yang lebih kecewa! Marah! Sakit! Gue yang notabenenya ialah adik kandungnya sendiri, tak ia ingat sama sekali"

"Tapi kejadian ini semuana berawalan dari lo!" Tegas Jimin dengan mengarahkan telunjuknya ke arah gue

Gue? Kenapa gue? Mereka aneh! Jin oppa selalu bersama mereka tapi mengapa mereka bisa membiarkan jin oppa pergi dari rumah? Bodoh

"Gue? Lo nyalahin gue?"

"Iya! Ini semua karena lo!"

"Katakan alasannya!" Ucap gue tak kalah tegas dengan Jimin oppa

"Jin hyung... mencintaimu, bodoh" ucap jimin lirih

"Jelas! Dia mencintai gue. Gue adiknya!"

"Bukan. Bukan itu maksud gue. Dia mencintaimu lebih dari seorang adik dan dia jatuh cinta ke elo"

Gak! Gak mungkin! Lo gak usah fitnah deh"

"Bahkan lo lupa kalo gue jauh lebih tua dari lo. Tapi dengan seenak jidat lo manggil gue tanpa embel embel oppa"

"Suka2 gue!"

"Lo berubah key" lirih jimin lagi

"Gue berubah? Seandainya aja lo gak datang ke kehidupan gue, gue gak mungkin jatuh terlalu dalam kayak gini"

"Elo? Jatuh? Salah! Seharusnya itu gue!"

"Kenapa lo nyalahin gu mulu?"

"Lo yang udah buag gue jatuh cinta ama lo! Bahkan jungkook sekalipun gak akan gue biarin mendapati hati lo!"

"Jadi itu sebabnya lo nyebarin fitnah ke Jungkook tentang gue, dan akhirnya dia ngebenci gue? Salah gue apa?!"

"Maafin gue"

"Lo...

Kelewatan, jim"

Gue gak tahan dengan aura dramatis disini jadi gue berinisiatif untuk pergi dari hadapan iblis yang satu ini

Gue baru saja akan melangkah untuk pergi dan membelakangi jimin sebelum ia mengatakan

"Dan gue gak akan ngebiarin lo pacaran ama bambam atau siapapun, karna gue yang akan menjadi someone lo selamanya"

Glek

Gue menelan ludah gue kasar dan mencoba mencerna perkataannya

"Bila perlu, keperawanan lo bakalan gue ambil dan lo akan menjadi milik gue seutuhnya"

Cih..

Perkataan apa itu?! Menjijiqkan

"Dan lo gak akan bisa memaksa dia seenaknya seperti kemauan lo"

Suara itu... gue rindu dengan pemilik suara itu.

Segera ku cari pemilik suara itu dan...

Duh... udah ama konfliknya apa belum nih? Gue bingung sumpah... nih tuh sebenarnya cerita ama bacotan sih? Panjang amat tpi gak kelar2

HARD LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang