Episode 4

3.6K 212 24
                                    

Dikarenakan banyak yang komen karakter Nichol itu pantesnya jadi Bad Boy Yaudah lah jadi kesimpulannya sekarang karakter Nichol jadi bad Boy.

Ready ?
.
.
.
Go....

💟
"Kamu nakal dan aku tidak suka itu."

Hilma Mahendra

Tak terasa satu tahun sudah Rafa pergi meninggalkan ku. Sekarang aku sudah memasuki kelas 2 SMA. Tapi entah kenapa sudah lebih dari satu Minggu Rafa tidak memberiku kabar sama sekali. Ingin sekali kutanyakan penyebabnya pada ayah Rafa namun ayah Rafa sedang diluar kota mengerjakan proyek baru nya.

Dan sejak 1 bulan yang lalu aku pindah ke Jakarta untuk menemani nenek ku yang tinggal sendiri di rumahnya.

Hari ini hari pertama aku masuk sekolah di Jakarta, aku bersekolah di Cendrawasih Internasional High School. Dengan di antarkan pak Budi supir pribadi nenek aku keluar dari dalam mobil ku lihat seluk-beluk wilayah sekolah tersebut.

"Nanti pulang sekolah bapak jemput ya neng." Ujar pak Budi dan aku pun hanya mengangguk

Tak perlu waktu lama kuterobos lorong-lorong sekolah itu, ku lalui setiap murid yang berada disana, ku lihat setiap wilayah sudut sekolah semua murid sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Tiba-tiba

Bbuuggghh...

"Awwss... siapa sih ni yang sembarangan maen bola." Ucap ku saat Bola basket itu mengenai punggung ku dan rasanya sakit sekali.

"Wooyyss siniin bolanya." Teriak seorang laki-laki dari tengah lapangan. Namun aku hiraukan.

"Wooyyss Lo budeg ya. Siniin bolanya." Lagi-lagi laki-laki itu menyuruhku. Ku ambil bola tersebut.

"Ini bola Lo?." Tanya ku

"Iya siniin dong."

"Lo ambil aja kesini." Suruh ku dan laki-laki itu pun langsung menuruti perintah ku.

"Nih bola Lo." Ku julurkan tanganku yang memegang bola. Saat laki-laki itu akan mengambilnya ku tarik kembali tanganku. Aku robek bola basket itu menggunakan kater, aku robekkan hingga tak berwujud lagi seperti bola.

"Anjing... Lo ngajak berantem heuh? Lo nantangin gue. Mau gue gantung ditiang bendera?" Ucap laki-laki itu dengan kasar

"Makan tuh bola basket." Ku lemparkan bola basket yang sudah tidak berwujud itu tepat didepan wajahnya.

"Dasar cewe songong." Ucap nya

Aku pun menghiraukan perkataan laki-laki tersebut. Karena bagiku melayaninya hanya membuang-buang waktu saja. Ku lanjutkan langkahan kaki ku menuju ruang kepala sekolah.

Sesampainya diruangan kepala sekolah.

Tok... Tok... Tok...

Aku ketuk pintu ruangan tersebut.

"Ya. Silahkan masuk." Sahut dari dalam ruangan tersebut. Aku pun membuka pintunya lalu masuk kedalam ruangan itu.

Ku lihat seorang laki-laki berbadan cukup besar, berkumis tebal berwarna putih, berkacamata yang siapapun orang melihatnya pasti akan merasa ketakutan. Namanya pak Tono Hendrawan, pak Tono itu kepala sekolah di Cendrawasih Internasional High School

"Kamu Hilma kan? Pindahan dari Bandung?." Ucap pak Tono. Belum juga aku memperkenalkan diri. Namun dia sudah mengetahuinya.

"Iii... Ya pak." Ucap ku pelan

"Silahkan duduk dulu nak." Aku pun duduk didepannya.

Selama kurang lebih setengah jam aku berbincang dengan pak Tono akhirnya dia mengantarkan ku ke kelas baru ku.

FilantropisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang