Episode 1

6.5K 326 20
                                    

“Sebuah hubungan tanpa kejujuran akan berakhir dengan menyakitkan”

*****

Bel berbunyi bergeming menyebar ke seluruh pelosok kelas. Pertanda jam istirahat telah tiba. Semua murid berhamburan keluar dari kelas.

Terlihat kantin begitu ramai didatangi para pengunjung. Ada yang sedang memakan bakso dengan lahap, ada yang sedang duduk dimeja kantin dengan tidak sopannya, ada yang sedang ngobrol, dan sampai ada yang sedang memoto makanannya biar bisa upload diinstagram (maklum anak snapgram 😁).

*****

HILMA MAHENDRA

Aku pergi keluar kelas dengan membawa buku yang biasa ku baca. Namun ada yang beda dengan suasana di sekolah hari ini, aku tidak melihat Rafa padahal tadi pagi aku berangkat sekolah dengannya.

Aku berniat pergi ke kantin memastikan bahwa Rafa ada disana, aku duduk sendiri di kursi panjang kantin. Aku begitu gelisah, melarak-lirik kesana-kemari namun Rafa tak kunjung kulihat Batang hidungnya.

"Heh Ma sendiri aja Lo." Aldi menghampiri ku duduk dan disamping dengan membawa sebotol minuman.

"Eh Di ngagetin gue aja lu. Di, Lo tau gak Rafa kemana? Soalnya dari tadi gue gak liat Rafa sama sekali." Tanyaku dengan khawatir

"Cie cie ada yang lagi khawatir nih sama pacarnya." Aldi menggoda ku

"Di serius..." Aku menghentakkan meja hingga meja itu bergetar karena hentakan tangan ku yang begitu kuat.

"Weeiisshh sabar dong gue kan cuman bercanda."

"Terus sekarang Lo tau gak Rafa dimana?." Tanyaku lagi

"Loh-lohe helo, kok lo malah nanya gue, kan Lo pacarnya, se se seharusnya Lo dong yang lebih tau Rafa dimana." Aldi seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku, dia begitu gugup dan gagu saat menjawab pertanyaan ku. Aku pelototi dia dengan tatapan tajam ku.

"Ma, Ma Lo apa-apaan sih, kenapa malah liatin gue gitu." Aldi sedikit demi sedikit menggeser posisi duduknya dan meneguk minumannya dengan ketakutan.

"Lo bohong kan sama gue?." Aku semakin menatap Aldi dengan dalam.

"Eu eu enggak, gue gak bohong kok."

"Lo bohong di, buktinya aja bulu-bulu Lo pada berdiri tuh. Berarti Lo itu lagi bohong." Kebiasaan Aldi memang seperti itu setiap kali ia berbohong pasti semua bulu di badannya berdiri seperti orang yang dikejar setan.

"Cepet kasih tau gue Rafa dimana?." Aku memaksa Aldi dengan kasar

"Iii ya iya gue kasih tau." Akhirnya Aldi menyerah

"Jadi gini Ma."

Flashback On

"Hai cewe." Aldi menggoda para cewe yang melewatinya. Namun godaannya sama sekali tidak ada yang menggubris.

"Diihhh sombong amat sih." Tiba-tiba pandangan Aldi tertuju pada Rafa dengan ayahnya yang memasuki ruangan kepala sekolah.

"Wahh si Rafa tuh sama ayahnya. Ngapain ya dia masuk ruangan kepsek?." Dengan perasaan penasaran Aldi pun memindik-mindik berniat untuk mendengarkan dan melihat apa yang sebenarnya Rafa lakukan dengan ayahnya diruangan kepsek. Aldi pun menempelkan telinganya dipintu.

FilantropisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang