Episode 9

2.4K 158 11
                                    

Mumpung Ken belum jauh ku kejar dia.

"Ken tunggu." Teriak ku. Namun Ken terus saja berjalan

"Ken tunggu." Ku tepuk bahunya

"Lo gak apa-apa?." Tanyaku. Namun Ken terdiam dan menatapku. Ku lihat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Bibir kamu berdarah Ken." Ken mengusap bibirnya tersebut.

"Kamu gak marah lagi sama aku?." Ucapnya. Dan O My God aku lupa kan aku lagi kesel sama dia. Tapi bisa bisanya aku lupa dengan hal itu.

"Euu eumm, udah gak usah dibahas. Sekarang aku obatin luka kamu ya." Aku dan Ken langsung pergi ke UKS untuk mengambil kotak P3K.

Aku dan Ken duduk di kursi yang berada diluar ruang UKS. Ku obati perlahan luka pada bibir Ken.

"Pelan-pelan dong sakit nih." Ucap Ken

"Ini juga pelan-pelan. Kamu nya aja yang lebay."

"Ngomong-ngomong sekarang kamu udah gak marah lagi nih sama aku?." Ucap Ken. Dan langsung ku hentikan aktivitas mengobati luka Ken.

"Euu euu... Tadi aku lupa Kalo aku lagi marah sama kamu."

"Haha. Ada ada aja tau gak."

"Hehe."

"Dengan sikap kamu yang seperti itu, semakin nunjukin kalo kamu itu gak kuat lama-lama marahan sama aku." Ucap Ken membuat ku sedikit malu.

"So tau banget." Aku reflek menampar Ken dengan lembut

"Aww sakit tau."

"Maaf maaf. Aku gak sengaja."

"Btw, laki-laki yang tadi nampar kamu siapa? Keliatannya dia lebih tua dari kamu." Tanyaku namun raut wajah Ken berubah menjadi seperti memendam kekesalan saat kutanya kan laki-laki tersebut.

"Dia Pengecut. Udah gak usah di bahas." Balas Ken

"Euu iya iya. Maaf."

"Kok kamu tau tadi aku ditampar? Kamu ngintip yah." Mampus, Ken mulai curiga kalau sebenarnya aku tau dia ditampar karena aku memang mengintipnya

"Diihhh enggak, tad tad tadi aku cuman kebetulan lewat doang dan terus aku liat kamu waktu ditampar deh."

"Oh kebetulan."

"Tadi kenapa kamu gak masuk kelas pas pelajaran pertama?." Tanyaku penasaran

"Kenapa nanya gitu. Kangen ya?."

"Enggak. Aku cuman aneh aja. Tadi pagi kamu gak ada disekolah dan sekarang udah siang tiba-tiba kamu ada di sekolah." Ucapku

"Pulang sekolah nanti jalan yuk." Ken malah mengajakku jalan-jalan

"Kemana?." Tanyaku

"Kemana aja."

"Tapi aku yang nentuin tempatnya."

"Ok. Aku tunggu kamu pulang sekolah Diparkiran." Ucap Ken dan langsung beranjak dari tempat duduk

"Kamu mau kemana?." Ucap ku Ken langsung terhenti.

"Mau nongkrong."

"Gak mau masuk kelas?." Aku berdiri di depan Ken

"Enggak ah. Pelajaran matematika kan?."

"Iya." Jawabku singkat

"Aku gak mau masuk. Aku gak mau belajar matematika, Matematika itu pusing, sulit sama kaya ngedapetin kamu."

"Kamu nganggap sulit karena kamu gak berusaha."

"Oke. Nanti aku bakal berusaha semaksimal mungkin."

FilantropisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang