Part 10 : The Boy

18.3K 639 141
                                    

Sesampai di kantor, sudah ramai orang-orang memenuhi tenda dan staf-staf yang kerja mulai berdatangan. Banyak yang menyapa Aidil, dan Aidil membalasnya dengan hati sukacita. Tak sabar ingin berjumpa Velma. Aidil melewati tenda yang biasanya Velma bertugas.

Tapi Velma tak ada.

"Kemana yah, biasanya pagi uda nongol" batin Aidil

------

Aidil pergi dari tenda dan berjalan menuju kantor dengan pikiran yang bertanya-tanya

"Apa dia marah gara2 dipegang tangannya?"

"Mungkin dia sakit? Karena kangen sama tetehnya kemarin. Eiii, dia gak selebay itu"

"Atau dia pergi bareng bocah ingusan itu lagi (baca:Ikhsan), tapi enggak dia uda datang dari tadi" Aidil langsung menoleh ke arah Ikhsan yang sedang berbicara dengan salah satu staf PMI, Ikhsan melihat Aidil, sambil mengangkat kedua alisnya

"Reseh tu bocah" gumam Aidil

Saat menuju kantor, Aidil melihat wanita memakai pakaian dinas lapangan (loreng) sedang memperbaiki rantai sepeda yang putus. Siapa lagi kalau bukan Velma.

Velma bersama anak kecil yang umurnya kira-kira 7tahun. Disekitar kantor memang banyak anak-anak Mayor atau Kapten yang diajak sama orang tuanya ke kantor, gak sering sih, kadang-kadang.

Aidil terus memerhatikan Velma yang berjongkok sambil memperbaiki rantai sepeda tersebut. Aidil memasukkan tangannya ke saku celananya, tanpa sadar dia menggigit bibir bawahnya lalu tersenyum tipis

.
.

Velma's Pov

"Nah, uda kelar nih" ujarku sambil menyapu kedua tanganku yang sedikit, oke ralat, banyak kotor karena oli di rantai sepeda tersebut

"Besok hati-hati ya, dayungnya pelan-pelan, okey?" tubuhku masih berjongkok menghadap anak kecil berusia 6-7 tahun itu.

"Iya kak, terima kasih" ucapnya sambil membungkuk dan tersenyum padaku. Langsung dia memegang sepedanya dan melaju jalan

"Hmm, lucunya" batinku

"Aaaa...pinggangku"sambil berdiri, aku menolak pinggangku yang terlalu lama menjongkok. Aku pun sedikit merenggangkan tubuh

"Hmm, oke, keep fight Velma" aku menyemangatkan diri sendiri

Aku berjalan ke arah tenda dan kuliat Kapten Aidil sedang berdiri sambil melipat tangannya dan menatapku

"Sejak kapan dia berada disana?" batinku

Aku pun berjalan kearahnya dengan tangan kotor

----

"Selamat pagi..." Velma memberi hormat dan tersenyum padanya

"Selamat pagi" balas Aidil tersenyum

Velma pun langsung berjalan melewati Aidil dengan polosnya. Aidil juga sedikit kebingungan dengan sikap Velma

"Velma tunggu...." ujar Aidil

"Iya, kenapa?" Velma tersenyum

"Hmm, kamu gak..kamu gak marah karena semalam itu kan?" ujar Aidil cemas

"Semalam?" Velma berusaha berpikir tentang semalam. "Ah, pegangan tangan!" tiba-tiba saja Velma mengingatnya

"Tidak apa-apa. Santai aja kok" wajah Velma berubah menjadi merah merona. Aidil mengetahui perubahan warna tersebut, membuatnya tersenyum kecil.

"Awas, tit tit...." ujar anak-anak yang tengah bermain sepeda di dekat Aidil dan Velma. Suara klason yang terdengar nyaring itu terasa menuju ke arah mereka.

.
.
.

Selanjutnya apa yg terjadi?
Tunggu lagi kelanjutannya~
Maafkan kalo sedikit banget yaahh😭
.
.
Comment dan vote🍒

Flawless Love (SEMI HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang