"APA YANG BARUSAN KAU KATAKAN PUTRI SHEI ZUI?" teriakan Kaisar Shen menggema disekitar balairiung yang sunyi.
Walaupun rasa takut telah menyergapnya Shei Zui tetap mengangkat dagu nya keras kepala berusaha untuk tidak terlihat takut. Berbeda dengan Yeun Ha yang sudah menunduk dalam dan mengumpati saudarinya yang keras kepala.
Kaisar shen bergerak menghampiri putri bungsu nya. "Apa maksudmu putriku?" tanya kaisar shen dengan nada tegas di setiap perkataan nya.
Shei Zui menanggapi pertanyaan itu dengan wajah keras kesal. "Bukankah sudah jelas ayahanda jika aku tidak ingin menikah!" Ucap Shei Zui dengan tidak sopan, ia sengaja melakukan itu agar Pangeran Xin yang sedari tadi memperhatikan nya. Membatalkan niat untuk melamar nya. "Aku akan menjadi biksuni dan mengabdikan hidupku pada kuil dewa, jadi sia-sia saja ayah menerima lamaran itu!"
Sejujurnya baik Shei Zui dan Yeun Ha sama sekali tidak pernah membantah perkataan ayah mereka namun jika keadaan mendesak dan mengharuskan nya untuk melawan ayah mereka maka itu akan mereka lakukan demi masa depan mereka.
Kaisar shen memijit kening nya yang terasa pusing karna melihat sifat keras kepala putri bungsu yang sangat mirip dengan mendiang permaisurinya. Jika sifat keras kepala itu mulai tampak maka kaisar shen sendiri tidak akan dapat memenangkan argumen dan sialnya ketiga putrinya meneruskan sifat keras kepala dari mendiang ibunda mereka.
"Shei zui dengarkan ayah-" belum selesai kaisar shen berbicara perkataan nya sudah terlebih dahulu dipotong oleh shei zui.
"Ayah aku baru berumur 19 tahun! Lagi pula bukankah seharusnya putri mahkota mey lian lah yang menikah lebih dahulu"
shei zui mulai mengeluarkan argumen nya sedangkan yeun ha mulai mundur sedikit demi sedikit menuju pintu keluar, mencoba menghindar dari perdebatan tiada henti antara kaisar yang berkuasa dan saudarinya yang keras kepala.
Brakkk
Suara hempasan pintu yang kuat membuat semua orang beralih melihat ke arah seorang gadis dengan pakaian yang sedikit berantakan berjalan dengan cepat ke arah kaisar shen dan shei zui dengan wajah kesal sarat akan emosi.
"Ayah! Apa maksudmu ingin menikahkan ku dengan putra mahkota dari kerajaan nan feng?!" Ucap mey lian dengan wajah kesal tidak sadar dengan keberadaan para pangeran yang melihat semua kejadian itu dengan senyum tipis yang tersungging di wajah tampan mereka.
Cukup menghibur melihat seorang kaisar yang banyak ditakuti oleh lawan di medan perang terlihat kebingungan menghadapi amukan dari ketiga gadis jelita yang mampu menarik perhatian mereka.
Kaisar Shen yang sudah mulai lelah berdebat akhirnya memerintahkan sekretaris nya untuk maju dan membacakan hukum untuk ketiga putri nya.
"Putri mahkota Mey Lian, putri kedua Yeun Ha, dan putri bungsu Shei Zui ... Karena ketidaksopanan anda bertiga dengan masuk tanpa ijin. Kaisar Shen akan menghukum kalian dengan hukuman yang berbeda." Sekretaris tersebut menghirup napas panjang sebelum melanjutkan dengan cepat. "Putri Mey lian kau sama sekali tidak boleh menyentuh senjata maupun berkuda, Putri Yeun Ha kau dilarang untuk datang ke perpustakaan kerajaan dan Putri Shei Zui kau dilarang untuk mengunakan sihir. Semua larangan itu berlaku 1 bulan penuh!"
setelah membacakan hukum panjang itu sekertaris De membungkuk sopan pada ketiga putri dan Kaisar Shen mengabaikan tatapan membunuh penuh ancaman dari ketiga putri itu lalu berjalan keluar.
Tatapan membunuh beralih pada Kaisar Shen yang langsung berwajah datar ikut mengabaikan kemarahan ketiganya.
Semua itu bisa dilihat dari Mey Lian yang menggenggam tusuk rambutnya hingga patah, Yeun Ha yang meremas sebuah giok yang tergantung di pinggangnya hingga pecah menjadi batuan kecil dan Shei Zui yang membuat aura gelap yang menakutkan yang menjalar di sekeliling balairiung siap membunuh siapapun dengan aura gelapnya.
Para pangeran yang melihat kemarahan ketiga putri itu langsung bertambah kagum sekaligus ngeri.
Mey Lian menghembuskan nafas kesal lalu dengan tiba-tiba wajahnya langsung berubah menjadi sangat manis dan polos. Membuat Shei Zui dan Yeun Ha paham dan langsung mengikutinya.
"Kami minta maaf, bisakah ayahanda menarik semua hukum itu?" Ucap Mey Lian dengan nada manis dan wajah polos mencoba meluluhkan hati kaisar shen jika ia dan kedua saudarinya tetap kerasa kepala maka ayahanda mereka bisa lebih keras kepala dari mereka.
"Apa ayah tega melihatku terkurung di istana tanpa melakukan apapun?" ucap Yeun Ha memprovokasi lalu menyikut si bungsu untuk membantu nya.
Shei zui langsung menunjukan wajah imut dan mata berkaca-kaca andalannya jika terjebak dalam kemarahan kaisar shen yang murka karna ulah nya yang kadang suka menghancurkan sebuah kerajaan tanpa sengaja.
"Aku berjanji tidak akan menghancurkan tanaman bonsai Ayah lagi jika sedang bosan."
Dengan tatapan mengiba dan wajah polos itu kaisar shen sudah benar-benar kalah.
Perlahan Kaisar Shen mengangguk dan meminta ketiga putri nya untuk keluar dari balairiung yang langsung disetujui dengan semangat oleh ketiganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poisonous Flowers
Ficción históricaDi sebuah kerajaan Hanzo yang dipimpin oleh seorang kaisar Shen yang terkenal akan kekuatan militer dan kemakmuran rakyat nya. Terdapat tiga orang putri jelita yang masing-masing nya memiliki bakat yang mampu membuat semua kerajaan disekelilingnya t...