Chap 3 : The Commander & Sonuit

87 16 13
                                    

Danger!! Typo Bertebaran dimana mana!!

#Chap Sebelumnya :

"Ratu.." Panggilnya.

Wushhh.. Tiba tiba saja angin berhembus kuat membuat laki laki itu sedikit kesesusahan.

"Aku membawa berita dari informan kita.. Hal itu sudah terjadi ramalannya.. Sudah diucapkan.." Kata laki laki itu, berusaha untuk tetap menjaga nada suaranya agar tidak bergetar.

"Ughhh.. bagaimana dg gadis bertudung itu?" Terdengar sebuah suara membalas perkataan laki laki itu, suara setajam pisau tapi begitu dalam dan sarat akan kesedihan.

"Dia.. Berhasil kabur, Ratu-akh.. "

Trakh, Suara patahan tulang itu menggema hingga keluar, Membuat siapa saja yg mendengarnya merinding.

Brukh, laki laki tadi jatuh tergeletak tidak bernyawa dg keadaan mengenaskan, lehernya patah dan hampir seluruh darahnya habis tidak tersisa. Laki laki malang itu, langsung berubah menjadi abu dg satu sapuan angin.

"Ratu.." Seorang wanita datang dari luar, sedari tadi dia berdiri didepan tempat itu. Tanpa berniat menolong laki laki tadi, sama sekali. Wanita itu membungkuk.

"Saya siap menerima perintah anda.." Katanya.

"Tentu kau harus,, siapa yg mengucapkan ramalan itu, dan yg mendengarnya.. Dan temukan gadis bertudung itu, Hidup ataupun... Mati!! "

★Chap 3★

#At School

Drap drap drap..

Suara derap langkah kaki terdengar dari lapangan sekolah besar itu. Seluruh tentara yg terluka dan ingin beristirahat sudah memenuhi sekolah itu.

Mereka tampak kelelahan dan sebagian dari mereka terluka.

Salah satunya seorang laki laki berambut coklat lurus dg pakaian tentaranya. Laki laki itu, tampak berkharisma dg tatapan tajam dan dinginnya.

Dia berdiri dg tegap menatap anak buahnya yg tampak kelelahan tapi beruntung untuk mereka karena walaupun kelelahan dan lapar, hampir semuanya tidak ada yg terluka.  Hanya luka kecil yg tidak perlu dikhawatirkan.

Salah satu dari mereka menghela nafas lega.

"Kap.Cho.. Apakah kita aman berada disini?" Tanyanya. Laki laki berambut coklat tadi, menatapnya tajam yg seketika membuat tentara itu merinding takut. Laki laki berambut coklat itu tersenyum tipis.

"Hmm.. Tenang saja disini aman. Kalian harus beristirahat dan makan makanan yg disediakan disini.. Penjagaan disini ketat, karena isi tempat ini adalah anak sekolah semua, jadi kalian tenang saja. Kerja kalian sangat bagus.. Jangan khawatirkan apapun lagi, kita akan pergi dari sini 3 hari lagi, bergantian dg tentara divisi lain. Apa kalian mengerti?" Tanya laki laki itu, Setelah mengatakan hal yg menurutnya penting untuk dikatakan. Walaupun dg suara datar, tetap saja tentara tentara itu gembira mendengar pujian dari komandan mereka yg terkenal dingin itu.

"Ne, kami mengerti kap.." Teriak mereka dg gembira. (iya)

"Baiklah. Pergilah istirahat dan obati luka kalian bagi yg terluka .. Bubar!!"

"Ne, Kap"

Para tentara itu bubar, meninggalkan laki laki itu yg langsung menghela nafasnya lelah.

"Dimana ruang kesehatan disini?" Gumamnya, pelan sambil celingak celinguk mencari palang ruangan itu.

"Hyung!!" Tiba tiba seorang laki laki berambut pirang menghampirinya.

🌿The Tree Of Life [The Guardian's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang