Their Story Ch 4 [Ganti]

300 57 6
                                    

  *pict belong to owner, Hamzzi hanya ambil dari g****e*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  *pict belong to owner, Hamzzi hanya ambil dari g****e*

  

Disclamire: seluruh cast yang kini sedang berada di bawah naugan agensinya masing-masing adalah milik Sang Pencipta. Author hanya pinjam nama~

Cast: Park Jihoon, Park Woojin, Ahn Hyeongseob, Wanna One, tunas Yuehua, Jung Sewoon

Concept: Author berusaha memperlihatkan dua sisi; sisi Seobie dan sisi Jinie

Note: Ini bukan kisah nyata, hanya imajinasi dan sedikit bumbu perasaan author pada JinSeob couple.

Their Story

Matahari sedang berada di puncak kekuasaannya, menyinari puluhan kepala di atap salah satu gedung tinggi di Korea. Tak terpengaruh dengan teriknya matahari mereka dengan kuas rias tetap sibuk melukis wajah tampan di berbagai sudut, mereka dengan kamera tetap sibuk membidik pose terbaik dari beberapa pemuda di sebrangnya, sedangkan mereka yang dilukis dan dibidik terlihat begitu fokus meski temannya yang lain tengah bercanda gurau dengan kamera portable di tangan pemuda bermarga Kim.

Ketika waktu istirahat tiba mereka berkumpul dalam kelompok kecil. Sebagian berkumpul dengan jumlah tiga orang, sebagian dengan jumlah 4 orang. Woojin terlihat sesekali tertawa bersama Jinyoung di depan Jaehwan yang tengah mengabadikan kegiatan mereka. Entah sejak kapan Woojin menjadi begitu akrab dengan Jinyoung. Mungkin sejak hubungannya dengan Jihoon merengang akibat ia tak bisa mengontrol perasaannya pada sahabat baiknya itu. Jihoon sendiri ada di sudut lain sedang menari-nari imut bersama Daehwi di depan kamera lain. Begitu kamera itu dimatikan, Jihoon menghempaskan tubuhnya di atas sebuah kotak besar, menunjukan rasa lelahnya dengan jelas. Daehwi masih saja asik menari-nari mencoba menghibur Jihoon karna dia tahu Jihoon tidak hanya lelah secara fisik. Hyungnya ini sedang banyak pikiran, apalagi sejak insiden berakhirnya hubungan cinta sahabatnya dengan teman akrabnya yang lain hyungnya ini terlihat sangat tertekan karna tak kunjung berhasil menghubungi pemuda dengan nama belakang Ahn. Tariannya terhenti seketika, membuat Jihoon tanpa sadar memasang wajah bingung.

"Huh? Euiwoongie! Euiwoongie!" Daehwi melambai sambil melompat-lompat melihat pemuda berseragam Hanlim melangkah cepat ke lokasi pengambilan gambar mereka.

"Ih Euiwoong sombong~"gerutu Daehwi karna lambaian tak dibalas dan Euiwoong justru melempar pandang ke segala penjuru sesaat sebelum kembali melangkahkan kakinya.

BUUK

Suara hantaman keras membuat seluruh insan di lokasi itu menoleh pada sumber suara. Di sudut ruangan sudah ada pemandangan mengejutkan. Woojin tersungkur memegangi sudut bibirnya, sedangkan Euiwoong berdiri terengah tangannya mengepal kuat. Dia baru saja akan melayangkan tinjunya lagi kalau Daniel dan Seungwoo tidak menahannya. Jinyoung dan Jaehwan di sisi lain membantu Woojin berdiri. Euiwoong meronta hebat, tangannya semakin mengepal, masih berusaha meraih Woojin dengan tinjunya. Harus Daniel akui anak ini walaupun tubuhnya mungil kekuatannya cukup besar.

"Euiwoong sudah,"

"Euiwoong kau kenapa?" anggota kelompok itu berusaha keras menurunkan emosi pemuda kelahiran 2001 itu.

Jisung, sang ketua, sibuk berusaha mencegah staff atau manager mereka untuk tidak terlibat. Setidaknya, ia ingin mereka menyelesaikan ini sendiri. Cukup lama Jisung berjuang meyakinkan pengurus-pengurus itu agar membiarkan mereka sendiri. Baru akan beranjak menghampiri kerumunan yang masih riuh, matanya menangkap pintu satu-satunya yang ada terbuka, menampilkan sosok pemuda terbalut kemeja dan celana jeans membawa kesan rapi dan tenang pada sosok itu. Melihat sosok pemuda yang ia kenal itu menghampiri, Jisung mengangkat jari telunjuk untuk menunjuk anggotanya yang masih berusaha menenangkan Euiwoong. Pemuda tersebut tersenyum sekilas setelah membungkuk memberikan salam padanya dan semua yang ada di situ, lalu berlari kecil ke sudut atap. Dengan tenang ia menggenggam kepalan tangan Euiwoong.

"Lee Euiwoong, sudah ya?"

Seperti disihir, amarah Euiwoong menguap begitu saja. Kakinya lemas hingga ia terjatuh di atas lututnya.

"Hyung~ kenapa Hyeongseob hyung? Hiks.. kenapa dia harus membuat Hyeongseob hyung hiks.." pemuda itu mengucap lirih dalam tangisnya.

Melihat ketegangan yang sudah mereda, para staff dan manager Wanna One pada akhirnya memilih turun ke lantai lain, meninggalkan pemuda-pemuda itu.

"Sudah.. sudah.. Jangan melampiaskannya pada Woojin ok? Bahkan jika ini kau membunuh Woojin, itu tidak akan mengubah apa pun yang sudah terjadi pada Hyeongseob, Ung tahu itu kan?"

"Hah? Seobie hyung kenapa memangnya?" celetuk Daehwi spontan menyuarakan pertanyaan dalam benak anggota lain.

"Sewoon Hyung... Seobie kenapa?" Jihoon ikut bertanya.

"Ayo kita kembali. Hyung lain pasti mengkhawatirkanmu kan?" Sewoon memilih tidak menjawab pertanyaan itu, dan membawa Euiwoong meninggalkan kesepuluh orang yang kebingungan.

Their Story

Dear readers,

Sekali lagi terima kasih sudah membaca sampai sini~

Terima kasih juga buat semua reader yang sudah voment.

Jujur saja chapter ini ketuker, jadi Hamzzi menghapus chapter menghapus chapter sebelumnya, dan akan direupload malam ini atau besok bareng nasib Hyeongseob.

Semoga ada yang suka.

Voment jjuseyo~

Their StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang