Their Story Ch 7

281 54 8
                                    

*pict cr to owner, Hamzzi hanya ngambil dari g****e*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*pict cr to owner, Hamzzi hanya ngambil dari g****e*


Disclamire: seluruh cast yang kini sedang berada di bawah naugan agensinya masing-masing adalah milik Sang Pencipta. Author hanya pinjam nama~

Cast: Ahn Hyeongseob, Park Woojin, Wanna One, tunas Yuehua

Concept: Author berusaha memperlihatkan dua sisi; sisi Seobie dan sisi Jinie

Note: Ini bukan kisah nyata, hanya imajinasi dan sedikit bumbu perasaan author pada JinSeob couple.

Their Story

Tak jauh dari sudut pandang seorang Park Woojin terlihat punggung indah sesosok pemuda. Woojin tak perlu melihat wajah sosok itu untuk tahu siapa dia. Woojin sudah sangat hafal dengan punggung itu. Hanya butuh sekian detik untuk Woojin meraih bahu pemuda itu, membuatnya menoleh memperlihatkan wajah tampan yang ternoda oleh bulir air mata.

"Seob-ah, jangan menangis," ucap Woojin lirih. Hatinya begitu perih menyaksikan mutiara bening lepas dari mata Hyeongseob. Jemarinya bergerak lembut dengan tujuan menghapus jejak air yang ada dan menghentikan aliran itu.

"Hentikan Park Woojin,"

Woojin terpaku ketika tangannya terhenti oleh cengkraman Hyeongseob. Padahal hanya tinggal beberapa centimeter lagi ia bisa mendaratkan jemarinya di wajah mirip kelinci itu.

"Jika kau memperhatikanku seperti ini, aku hanya akan berpikir kau masih menyukaiku," perlahan-lahan Hyeongseob menurunkan lengan Woojin dan melepaskan cengkramannya, "kenyataannya kau tidak pernah benar-benar menyukaiku kan?"

Tidak tahu apa yang salah, tapi Woojin tak bisa membuka mulutnya. Raganya membatu meski batinnya berteriak.

"Kau akan baik-baik saja tanpa diriku. Betul kan, tuan sparrow?"

Hyeongseob tersenyum pahit. Sungguh, untuk pertama kalinya Woojin merasa sakit yang mendalam ketika melihat orang tersenyum.

CHU

Kecupan ringan mendarat pada pipi Woojin, membuat Woojin ingin menitikan air mata.

"Itu akan jadi yang terakhir," suara Hyeongseob begitu lirih menyayat lebih dalam hati Woojin. Dan semakin dalam ketika tubuh itu menjauh dari tubuh Woojin. Jauh, jauh, dan semakin jauh. Woojin sangat ingin berlari. Ingin menarik kembali Hyeongseob dalam rengkuhannya. Namun tubuhnya tak mampu bergerak. Ia hanya mampu membebaskan air matanya dan dengan sangat pelan memohon agar Hyeongseob tak menjauh, "Hyeongseob-ah, jangan tinggalkan aku."

Their StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang