My Posesif Boyfriend

1.5K 84 1
                                    

Don't Like Don't Read!


Bel pertanda pulang berdering nyaring di sekolah terkenal bernama SOPA yang membuat seluruh murid bersorak senang. Mereka merasa seakan terbebas dari pelajaran yang selalu terasa membosankan bagi seluruh murid, apalagi di jam mendekati pulang–yaitu pelajar sejarah. Pelajaran yang selalu membahas masa lalu dan di haruskan untuk mengingat kejadian atau orang-orang yang berada dimasa lalu yang bahkan saat itu saja mereka belum lahir, bahkan orang tua mereka juga belum lahir. Benar-benar pelajaran yang membosankan.

"Akhirnyaaa..kita bebaaass.."

"Kau benar Chan, akhirnyaaa.."

Namja tampan itu memutar mata bosan melihat seruan atau bisa dibilang teriakan dari kedua namja bising yang berada didepannya yang sialnya adalah sahabat dan kekasih tercintanya.

"Kalian berlebihan!" celetuk namja tampan itu sambil merenggangkan tubuhnya hingga terdengar bunyi 'krek' yang khas.

"Siapa yang berlebihan, Lee Jeno?" Jeno sedikit merinding mendengar geraman dari namja cantik didepannya. Ia meringis kecil sambil senyum dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada, Chan" walaupun Jeno sudah menunjukan senyum manisnya hingga eyes smile-nya terlihat, namja cantik itu tetap memasang wajah galaknya membuat Jeno merangkul bahu sempitnya sambil berkata "Jangan memasang wajah seperti itu Haechannie, nanti cantiknya hilang lho~"

Wajah cantik Haechan semakin mengerut begitu mendengar perkataan Jeno. "Apa maksudmu, hah?! Kau mau mati?! Aku itu tampan, bukan cantik! Ingat! Aku NAMJA!" sentak Haechan kuat hingga beberapa murid melihat kearah mereka. Saat ini mereka masih berdiri di samping pintu kelas.

"Hehe..maksudku tampan tapi yang keluar malah cantik"

Haechan tidak menanggapi perkataan Jeno, ia malah membuang muka dan menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil mengembungkan pipi chubby-nya yang otomatis membuat bibir plum-nya mengerucut imut yang sukses mendatangkan pekikan tertahan dari beberapa murid yang melihat ekspresi imut nan menggemaskan milik Haechan. Bahkan sahabatnya sendiri tidak bisa menahan diri untuk tidak memekik gemas.

"Kyaaaa..! Kau menggemaskan sekali Haechannieee~"

"Lepaskan aku, Renjunie!"

Haechan berusaha melepaskan pelukankan erat Renjun pada tubuhnya namun bukannya lepas, pelukan Renjun malah semakin kuat hingga membuat Haechan sesak.

"Rerenjunie..lepaskan se-sesak!"

"Eh?"

Renjun segera melepaskan pelukan mautnya saat mendengar suara lirih Haechan. Dengan panik ia menangkup pipi chubby Haechan seraya mendekatajan wajah mereka. "Maafkan aku Haechannie ~ Aku tidak bisa menahan diri, kau terlalu menggemaskan ~" Renjun mengunyel-ngunyel pipi chubby Haechan tanpa menyadari jika dirinya juga sama menggemaskannya dengan Haechan.

"Kau juga menggemaskan, baby" celetuk Jeno sambil merangkul Renjun dan membawanya sedikit menjauh dari Haechan yang kini bisa bernafas lega.

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang