Jealous? Are You Sure?

968 49 2
                                    

Don't Like Don't Read!


"H-hyung, lepaskan! Aku mau mandi hyung"

Seakan menganggap angin lalu ucapan Haechan, Mark tetap memeluk erat tubuh Haechan dari belakang. Ia malah semakin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher jenjang Haechan yang mengeluarkan aroma lemon yang segar. Padahal Haechan belum mandi tapi harum tubuhnya tidak berubah.

"Aishh..,hyungie~"

Haechan menyerah untuk mencoba melepaskan pelukan maut Mark pada tubuh. Entah apa yang terjadi pada Mark tapi akhir-akhir ini Mark suka dengan tiba-tiba datang dan memeluk erat dirinya untuk beberapa menit tanpa mengatakan apa pun. Awalnya Haechan bingung dan bertanya pada Mark ada apa dengan dirinya tapi Mark tidak menjawab malah hanya mengatakan jika ia hanya ingin memeluk Haechan saja. Mark juga menjadi lebih pendiam belakangan ini. Haechan benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada Mark dan ia sangat khawatir dengan kekasih tampannya itu.

Haechan mengelus dengan lembut tangan Mark yang melingkar pada perutnya. "Hyungie, ada apa? Terjadi sesuatu?" Haechan kembali mencoba melonggarkan pelukan Mark dan ternyata kali ini Mark melonggarkan pelukannya, tapi tetap tidak melepaskan pelukannya.

Kesempatan itu membuat Haechan langsung membalikkan badannya hingga kini mereka berdiri saling berhadapan dengan mata yang bersetatap. Dalam pandangan lembut yang selalu Mark arahkan padanya, Haechan dapat melihat setitik keresahan di netra coklat Mark yang membuatnya mengernyit. Haechan mengalungkan tangan kirinya pada leher Mark dan tangan kanannya ia letakkan pada pipi kiri Mark lalu mengelusnya lembut sebagaimana yang biasa Mark lakukan padanya.

Mark pun memejamkan kedua matanya menikmati elusan lembut Haechan pada pipinya. Secara otomatis Mark membawa tubuh Haechan semakin mendekat padanya hingga tidak ada jarak lagi bagi tubuh mereka.

"Hyungie, ada masalah 'kan?"

Dan pertanyaan Haechan membuatnya membuka kedua matanya dan kembali menatap lembut netra obsidian milik Haechan. Senyum teduh tercetak dibibir Mark, ia memajukan wajahnya dan mengecup lembut dahi Haechan yang membuat sang pemilik memejamkan mata karena kecupan manis Mark.

"Hyungie bisa cerita pada Haechannie" ujar Haechan begitu Mark melepaskan kecupan manisnya. Haechan benar-benar khawatir dengan Mark. Walaupun Mark memang bukan orang yang banyak tingkah tapi setidaknya Mark masih mau menanggapi jika para hyungdeull sedang becanda, tetapi belakangan ini Mark lebih banyak diam bahkan saat hyungdeull mengajaknya becanda, Mark hanya membalas dengan senyum saja. Tingkah Mark sangat aneh belakang ini.

"Hyungie tidak apa-apa, chagya" masih dengan senyumnya Mark menjawab Haechan sambil merapikan tatanan rambut Haechan yang sedikit berantakan.

"Lalu mengapa belakangan ini sikap hyungie agak aneh?"

"Itu hanya perasaan mu saja" Mark menangkap kedua pipi chubby Haechan dan menekan-nekan lalu mengecupnya gemas. Haechan sebenarnya mau marah karena pipinya ditekan-tekan sepeti itu oleh Mark tapi karena Mark sedang tidak seperti biasanya, Haechan jadi diam dan pasrah saja.

"Tap-"

Cup~

Dan satu kecupan kecil pada bibir plum-nya menghentikan bantahan yang akan di layangkannya pada Mark. Ia mengerucut imut karena tindakan tiba-tiba Mark.

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang