Setelah aku sedikit menceritakan tentang Apa, di bagian ini aku akan menceritakan sedikit menganai wanita hebat yang selama ini berada di depan ku untuk melindungi ku. Kalian pasti sudah bisa menebak siapa yang akan kuceritakan di bagian ini. Sosok wanita itu adalah Ibuku dan akupun juga mempunyai panggilan khusus untuk Ibuku yaitu "Ama". Jika aku memanggil Ayah ku dengan sebutan "Apa" dan akupun memanggil Ibuku dengan sebutan "Ama" cocok bukan.

 Jika aku memanggil Ayah ku dengan sebutan "Apa" dan akupun memanggil Ibuku dengan sebutan "Ama" cocok bukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ama merupakan seoarang anak yang berasal dari Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat. Sebuah Kabupaten yang terkenal akan keindahan lautnya dan hasil laut yang masih melimpah. Ama terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana dan memiliki 5 saudara yang sekarang telah merantau di berbagai daerah. Ama sendiri merupakan anak ke 5 dari 6 bersaudara.

Ama pun tidak sama seperti Apa yang pernah mencicipi pendidikan SMP, SMA dan tingkat perkuliahan walaupun tidak sampai lulus.  Sedangkan Ama hanya lulusan SD. Tapi kata Ama, zaman dulu di tempat Ama tinggal emang sulit kalau untuk mengenyam pendidikan bagi keluarga kalangan menengah kebawah.

Ketika itupun, Ama juga membantu ibunya (nenek atau sering kusebut Makwo = Amak Tuo) untuk berdagang lontong di dekat sekolahan. Hal itu dilakukan karena Ama dan adiknya yang bungsu lah yang masih tinggal bersama Makwo dan Bakwo (kakek ku, Bakwo = Abak Tuo). Sedangkan saudara Ama yang lain telah merantau ke daerah tetangga.

Ku pernah diceritakan oleh Ama tentang pengalamannya ketika masih kecil. Tapi sekarang aku lupa bagaimana ceritanya. Ya sudah lah kita lanjutkan saja dengan cerita yang lain, tapi masih dalam ruang lingkup Ama.

Ketika tadi sedikit flashback mengenai Ama, sekarang akan kuceritakan Ama dalam versi yang sekarang. Ama sekarang tinggal bersama Apa di sebuah rumah kecil yang berada di Sumatera Selatan. Tepatnya di daerah Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Sebuah Kecamatan yang berada di ujung Provinsi yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi. Sebuah desa dengan kekayaan alam yang melimpah, yaitu kekayaan mineral berupa gas alam, minyak bumi dan batu bara.

Ama mempunyai ciri fisik yaitu tinggi badan sekitar 155 cm, berat badan 70 Kg, dan warna kulit kuning langsat. Dari ciri fisik tadi pasti kalian telah membayangkan bentuk tubuh Ama. Ama memang memiliki tubuh yang gemuk tapi tidak sampai pada kriteria obesitas kok dan sekarang Ama berumur 47 tahun yaitu umur yang tidak dikatakan muda lagi.

Ama merupakan seorang ibu yang sama pada kebanyakan ibu yang lain, Ama merupakan ibu yang baik untuk anak-anaknya. Ibu yang selalu sabar dalam menjalankan tugasnya. Ama merupakan serang ibu tumah tangga, namun di rumah Ama memiliki usaha kecil untuk membantu Apa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di rumah, Ama membuka usaha kecil yaitu rumah makan yang pastinya rumah makan Padang, jualan keperluan sehari-hari, dan menjual minyak eceran.

Semua yang terjadi sekarang dikarenakan pengalaman hidup yang Ama jalani ketika awal pernikahan bersama Apa. Yang dahulu masih tinggal di tempat kontrakan yang berada di dekat sungai, yang apabila hujan deras air sungai akan naik sampai masuk ke dalam kontrakan. Itu semua pengalaman Ama dan Apa yang belum sempat ku rasakan, karena pada saat itu aku belum lahir.

AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang