️1

177 19 4
                                    

"ini hoon rumah yg gue pilih. Keren gak? Harganya juga murah loh. Jarang-jarang bisa dapet rumah cem gini haha" cerocos seseorang,siapa lagi kalau bukan Daehwi.

Sementara gue?seharusnya gue gak menyerahkan segala sesuatu ke Daehwi,sahabat gue yang super duper cerewet dan somplak itu. Terutama milih rumah kontrakan yang buat kita berdua tinggalin. Melihat status dia sebagai siswa kelas satu,pemikiran utamanya dalam segala sesuatu pasti MURAH!!! Nih anak pasti gak nanyain asal usul dan sejarah ni rumah.

Sekilas,bangunan rumah ini emang terawat. Jelas saja rumah ini ditawarkan dengan harga murah karena banyak dedemitnya. Si Daehwi jelas gak merasakan,tapi manusia abnormal macam gw?!

Menurut gue,di dalam sana ada empat hantu nomaden alias hantu yang sedang singgah dan satu hantu yang kemungkinan penghuni tetap. Kadang gue merasa dunia semakin jungkir balik melihat gaya hantu-hantu yang seolah lupa kalau mereka sebenarnya mantan manusia.

"Lo pasti gak survei dulu tentang ini rumah?!"gue nanya dengan nada kesal ke Daehwi

Dia tersenyum tanpa rasa bersalah."Lima juta bisa dapat rumah semulus ini beserta perabotnya.Disini,mungkin cuma ini satu-satunya rumah yang dijual dengan harga semurah itu".

Kalau gak ngingat persahabatan ini terjalin sejak orok,mungkin udah gue gorok tuh leher si Daehwi. Kegusaran gue lebih mencemaskan dia ketimbang diri gue sendiri. Tuhan menganugrahkan kelebihan gue semenjak kecil. Melihat,berinteraksi,bahkan diganggu kalangan dedemit udah bukan masalah bagi gue. Makanya gue selalu nyebut diri gue abnormal.

Tapi gue khawatir,bagaimana kalau dedemit di dalam sana iseng ke Daehwi? Bisa ikutan mati konyol tuh bocah! Parahnya,uang lima juta hasil patungan gue sama Daehwi udah terbayar lunas untuk menghuni nih rumah satu tahun kedepan. Seingat gue,ditanda terima pembayaran tertulis: 'uang yang sudah terbayar tidak bisa dikembalikan lagi'. Haduh.....kalau bukan karena sekolah gue deket sama nih rumah dan jadwal sekolah gue padat,mungkin gue bisa menemani daehwi cari rumah kontrakan yang aman lahir dan batin.

"Lo gak curiga,kenapa ini rumah ditawarkan dengan murah?"pancing gue(sekira ikan,dipancing😌)

Daehwi menggeleng. "Hidup kebanyakan curiga hanya menghasilkan pikiran negatif yang merusak otak. Se-ingat gue,pemilik rumah ini orang kaya,dan milih tinggal di luar negeri. Makanya,rumah ini disewakan dengan harga murah."

Kalau ada yang nanya,siapa orang yang mudah dikibulin?jawabannya daehwi. Kayaknya percuma gue mikir keselamatan dia,dianya aja cuek bebek. Nasi udah jadi bubur,uang sewa gak bisa ditarik lagi.

"Wi,kalau gue bilang rumah ini angker gimana?"gue nanya pelan.

Daehwi memang gak tau kalau gue ini abnormal. Mungkin hanya gue dan keluarga yang tau. Abnormal kok diumumkan ke khalayak?itu lah pemikiran gue.

Daehwi mencibir,"Lo kayak paranormal aja!biasanya lo gak peduli sama begituan. Kenapa sekarang lo justru nguatirin gue kalau rumah ini angker?gue sama setan aja sereman gue,mestinya mereka yang takut sama gue!"

Sepertinya membuang waktu aja mikirin keselamatan Daehwi. Dia melenggang santai memasuki rumah,meninggalkan gue yang masih terdiam di tempat. Gue menarik napas panjang sebelum akhirnya mengekori dia masuk. Begitu memasuki rumah ini,gue------hanya gue karena Daehwi gak bisa lihat hantu-----disambut salah satu hantu nomaden berjenis cewek. Hantu berambut sepinggang dan teruai indah bah iklan shampo itu menggunakan kemeja biru kotak-kotak,celana jeans ketat berwarna hitam,dan jangan lupa sepatu kets berwarna hitam putih. Kalau saja mukanya gak pucat mungkin dia mirip seorang model. Atau mungkin semasa hidupnya dia model yang kesulitan terkenal terus frustrasi lalu bunuh diri? Aah...terserah. Hantu ala model itu duduk anggun di sofa merah hati. Parahnya, Daehwi duduk tepat disamping hantu itu. Si hantu menatap Daehwi dengan tatapan heran,sementara gue cepat-cepat membuang muka ketika hantu itu beralih menatap gue. Lebih baik pura-pura gak bisa liat karena mereka sering minta tolong yang aneh aneh pada manusia abnormal cem gue ini. Seandainya orang tua gue gak tau kalau gue abnormal,mungkin gue udah disangka sinting gara-gara melakukan berbagai hal aneh.

Mati? [PANWINK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang