Aku menatap pria itu penuh tanya. Siapa pria itu dan bagaimana ia masuk ke dalam flat ku ini?
Terlebih lagi jawabannya yang membingungkan diriku. Apa maksudnya dengan dia adalah ksatria ku?
Apakah ini hanya khayalan ku saja atau ini benar-benar nyata?
Pria itu mengedarkan pandangannya pada tempat kecil yang aku tinggali sendiri. Ia menggelengkan kepalanya sambil sesekali berdecak.
"Kau ini gadis macam apa? Hhh bagaimana bisa kau tinggal di tempat yang berantakan dan bau seperti ini? Aku bahkan tidak bisa membedakan tempat ini dengan kandang babi."
Aku mendengus kesal mendengar penuturannya yang menghinaku.
"Sudah? Apa ada lagi yang ingin kau katakan? Jika tak ada maka silahkan keluar dari rumah ku!" usir ku tak ramah.
Masa bodoh jika ia telah menyelamatkan ku. Cih aku bahkan tak meminta pertolongannya.
"Ide bagus, berada disini terlalu lama memang tidak baik untuk sistem pernafasan ku."
Pria itu melenggang pergi begitu saja setelah berhasil membuatku tertohok dengan perkataannya.
Aku menghela nafasku kasar sembari mengalihkan pandangan ku pada jam yang menempel di dinding.
Pukul delapan pagi, itu artinya aku harus segera bersiap jika tak ingin dipecat dari kerja part time ku.
Tak butuh waktu yang lama bagiku untuk bersiap-siap. Aku memastikan diriku untuk mengunci flat ku agar tidak ada orang asing yang masuk ke dalam lagi.
Aku terkejut setengah mati ketika mendapati pria aneh itu berada tepat dihadapanku setelah aku berbalik badan.
"Aish kau mengagetkan ku!" teriak ku kesal.
"Kau mau pergi kemana?" tanyanya tanpa menggubris teriakan ku tadi.
Aku melipat kedua tangan ku di depan dada sambil menatapnya sengit.
"Kemana pun aku pergi itu sama sekali bukan urusan mu tuan!"
Kulangkahkan kaki ku menjauh darinya. Tak lupa mendorong tubuhnya dengan bahuku secara sengaja.
Anehnya pria yang mengaku bernama Park Jimin itu malah mengikuti ku.
Aku mempercepat langkah ku agar pria itu tak mengikutiku. Tapi sepertinya ia tak mau menyerah juga.
Ini sudah cukup jauh dari apartemenku tapi aku masih mendengar langkah kakinya. Keterlaluan!
Aku membalikan badan ku dan berteriak padanya
"Yak! Apa kau itu penguntit huh?!"
Pria itu menaikan sebelah alisnya lalu meletakan jari telunjuknya di depan bibirnya.
"Ssshhh jangan berteriak padaku di tempat seramai ini. Memangnya kau tak punya malu?"
Kutolehkan kepala ku ke sekitarku. Ya, sepertinya apa yang ia katakan ada benarnya karena saat ini orang-orang yang lewat disini terlihat sedang membicarakanku.
Aku menundukan tubuhku beberapa kali pada orang - orang yang lewat tadi. Kemudian menatap tajam pria aneh itu.
Tak mau ambil pusing aku kembali melangkahkan kaki ku meninggalkannya. Terserah jika ia mengikuti lagi atau tidak, aku tak peduli!

KAMU SEDANG MEMBACA
Knight
FanfictionCast : Park Jimin Kang Ahyoung [OC] Ahyoung merasa kehidupannya tidak berarti apapun lagi. Keputusasaan menggerogoti dirinya. Gadis itu ingin menyerah pada takdir. Malam itu ketika ia ingin mengakhiri segalanya pria itu datang. Pria yang mengaku ba...