Satu

69 25 17
                                    

   
 "Kamu bukan hanya sebagai tetanggaku tapi juga sebagai moodboosterku, Fidel."

-Leticya minerva putri-

"Mamah aku telattt,kok mama gak bangunin aku sih! "ucapku kesal.

"Lah kok salahin mama,kamu kan biasa bangun sendiri! "

Aku bangun dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi dengan tergesa-gesa dan menabrak semua yang aku lewati. Jujur mataku masih sangat ngantuk.

"Aduh mampus gimana nih 12 menit lagi bel."
Lalu aku teringat tetangga yang sudah aku kontrak menjadi supir pribadi beberapa bulan lalu. Ya itu Fidel.

Aku berjalan menuju rumah bernuansa monokrom yang sudah menjadi tempat tinggal supir barunya.

"Assalamuallaikum tante,Fidelnya ada ga? "tanyaku dengan sopan.

"Oh,Fidelnya udah berangkat 10 menit yang lalu ca."jawab tante dessy.

"Oh yaudah tante aku pamit dulu ya."kata Ica sambil mencium punggung tangan tante dessy.

Matanya tidak bisa berhenti mencari angkot ke segala arah. "Cewek,sendirian aja? "kata cowok yang memakai hoodie maroon.

Ica melihat wajahnya dan tidak asing dengan suaranya. Ya itu Fidel  "Eh anjrr, lu ngapain jam segini masih muter di jalanan? kata mama lu udh berangkat 10 menit yang lalu. "tanyaku tanpa jeda.

"Suka-suka gua lah,lah lu sendiri ngapain masih disini? ga sekolah? atau lu udh resign? "tanyanya dengan santai.

"Bodo amat Del,cepetan lu anterin gua,gua mau sekolah kan lu gw udah kontrak jadi supir pribadi gimana sih?"

"Masa sih perasaan enggak deh? "jawabnya. Karena bosan berdebat dengan siluman yang satu ini gua memutuskan langsung duduk di motornya.

"Lah kok udah naik? kan belum disuruh,ulang cepetan! "suruhnya."eh kutil ini udah telat gausah bikin tambah telat! "jawabku kesal.

"Oh yaudah neng udah siap? "tanyanya.
"Iya udah,cepetan ya bang!"suruhku.

Sekarang aku berada di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. "Tuhkan telat,lu sih lama tadi! "ucapku kesal."

"Gapapa sekali-sekali ca."jawabnya santai.
"Gak,gamau pokonya kita harus masuk! "ajakku

Entah apa yang fidel pikirkan sekarang mukanya terlihat sangat serius. "Aha,aku tahu! "katanya dengan nada menghentak.

"Kaget kutil!, kenapa sih? "tanyaku. "gw punya ide cemerlang nih,mau tau ga?"tanyanya.

"Mau,emang apaan? awas ya kalau aneh-aneh."ucapku sambil melotot."jangan melotot serem kek mak lampir! "jawabnya.

"Jadi kita masuk lewat pintu belakang yang deket ruang OB, gimana bagus kan ide gua? "tanyanya lagi."tapi kalau ada ob yang ngeliat gimana ? bisa mampus aing."tanyaku.

"Ya gak gimana -gimana, mau ikut ga? "tanya Fidel sambil melepas hoodie maroonnya.

"Ya-yaudah mau."jawabku ragu.

Fidel menarik tanganku lembut kearah pintu belakang."ayok masuk cepetan! "suruhnya.
"Gw takut ketauan del! "jawabku sambil melihat matanya yang indah.

"Ada gua ca gausah takut tenang aja,cepet masuk! "katanya dengan lembut.

"Hah,ah iya del."jawabku gugup. Sungguh aku tidak tahan melihat wajahnya yang sangat sempurna itu terlalu lama.

Aku melangkahkan kakiku dengan perlahan memasuki pintu yang diikuti Fidel  dibelakangku.

"Yes gak ketauan,ayok ca ke kelas sebelum tercyduq! "kata Fidel sambil menarik tanganku.

Aku dan Fidel berjalan menyusuri koridor dengan harapan tidak ada guru yang melihat.

"Hai guyss Fidel ganteng udah datenggg! "teriak Fidel saat masuk dalam kelas. Beruntungnya tidak ada guru saat itu.

"Najis lo del, ganiat belajar ya dateng jam segini? "tanya jovan dari arah belakang.

"Ish kamu ga boleh gitu beb masa aku dikatain najis."kata Fidel dengan nada ala-alanya.

Aku yang langsung duduk disebelah Mauren langsung dilontarkan pertanyaan olehnya "ca lu dari mana aja? kok bisa telat? lu kok bisa bareng Fidel? "tanyanya dengan cepat.

"Satu-satu ren gua bingung mau jawab yang mana."ucapku.

"Ehehe,maap ca."jawabnya."gw dari rumah mau nyari angkot tapi gaada terus ketemu Fidel jadinya sama Fidel kalau soal telat itu mah karna Fidel rempong segala ngobrol dulu."jelasku.

"Sedih amat sih ca masih pagi lho."kata Nauren sambil cengengesan.

Bel istirahat sudah berbunyi semua anak berhamburan keluar kelas. Tetapi aku masih setia mendengarkan curhatan sahabatku di dalam kelas.

"Gua kesel banget sama Jojo ca,masa chat gw dibalesnya lama banget padahal gua nungguin."kata Mauren dengan nada marah.

Ya Jojo adalah nama panggilan jovan dari mauren. Dan itu hanya untuk mauren.

"Mungkin Jovan lagi sibuk ren,kan lu bisa chat gua."jawabku sambil memeluk Mauren.

"Makasih ca, lu emang sahabat terbaik"ucap mauren sambil membalas pelukanku.

"Ca lu gak makan? "tanya Fidel dibelakangku.

"Nanti aja gw gak laper del."jawabku."alah boong,pasti lu pengen gua beliin kan supaya uanglu utuh? "tanya Fidel.

"Lah,sotoy banget gw emang gak laper del,udah ah sana ganggu banget deh lu."jawabku sambil mendorong badan Fidel pelan.

"Kamu jahat,awas nanti aku laporin mamah aku,biar kamu diomelin."jawabnya alay.

"Bodo amat Del."jawabku sambil membuang nafas.

Tingkah fidel yang bisa dibilang gak normal itu yang membuat hari-hariku berwarna.

Sekarang adalah pelajaran matematika,hampir semua anak sibuk mencari jawaban sambil mengeluh.

"Caa,ini gimana ca gw gak ngerti."kata Fidel sambil menyenggol tanganku.

"Aduh gw aja gak ngerti del,nanya yang lain aja! "jawabku.

"Yah,yaudah deh ca."jawabnya membalikan tubuhnya.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu,tetapi fidel belom muncul juga. Memang saat pelajaran terakhir fidel izin ke toilet.

"Ica bolo-bolo nungguin abang ya? "tanya Fidel sambil memainkan rambutnya.

"Dih sejak kapan nama gua Ica bolo-bolo? "tanyaku.

"Sejak 1 jam 39 menit 14 detik yang lalu."jawabnya.

"Suka-suka lu deh,ayok anterin pulang!"suruhku sambil menarik lengan Fidel.

"Pasti lu mau pulang cepet-cepet karena mau tidur kan? dasar kebo."tanyanya asal.

"Iyain biar cepet, ayo del pulang! "suruhku lagi.

"Iya Ica bolo-bolo. "jawabnya sambil menaiki motor ninja hitamnya "Luna"entah apa yang dipikirkan Fidel sampai menamai dengan nama Luna.

"Makasih del ,jangan lupa jemput besok terus jangan telat okai?"ucapku sambil membuka pagar.

"Iye iye cerewet banget sih jadi gemes."ucap Fidel sambil tersenyum tipis meninggalkan rumahku.

Bulan telah menampakan dirinya dan bintang sudah siap memancarkan cahaya cantiknya. Aku sedang duduk di kasur sambil membayangkan kalau aku besok akan menjadi ratu dan Fidel bodyguardnya. Entah kenapa senyum terukir di wajahku dan setelah itu aku memutuskan untuk tidur.

Jangan lupa vote dan comment❤

Not real!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang