6

17.3K 795 24
                                    

Salwa masih menekuri pekerjaan menyenangkannya. Kesibukan itu membuat pikirannya lebih sedikit mengingat Zian. Lagipula Salwa benar masih merasakan perihnya ketika kenangan tentang Zian muncul, atau namanya terdengar.

Salwa mengangkat kepala, lalu mengerjap untuk menyegarkan matanya. Dan ketukan terdengar. Athan datang lagi, dia bersama rantangnya yang kemarin dan senyuman biasanya yang masih tetap aneh.

"Masuklah," kata Salwa tanpa berdiri dari duduknya.

Athan mendekat, "Salamualaikum."

Kini Salwa berdiri dan mempersilahkannya duduk di sofa depan meja kerjanya. "Waalaikumsalam wa rahmatullah."

"Wah, ruangan yang nyaman. Dan wangi," komentar Athan tanpa melihat Salwa. Dia kelihatan sibuk mengagumi dekorasi ruangan itu.

"Terimakasih. Aku suka rasa masakanmu."

"Tentu saja, aku digaji mahal."

Salwa menaksir, "Empat juta?"

"Delapan. Sepuluh dengan bonus," jawabnya tanpa nada sombong.

Salwa sangsi, "Kamu bercanda."

"Tidak. Aku headchef," kata Athan serius kemudian menyenderkan punggung dengan santai.

"Kamu mapan," komentar Salwa dingin. "Ini, desain yang mana, yang kamu inginkan?"
Athan melihat beberapa gambar yang Salwa tunjukkan. Lalu dia terlihat yakin menunjuk salah satu, yang tepat seperti perkiraan Salwa. "Tidak buruk."

"Ketiganya bagus. Kamu punya bakat yang keren."

Setelah salwa memuji setengah hati, lelaki itu malah mengatakan pujian tanpa ragu untuknya. Tidak ada kesan Athan akan menganggap Salwa sebagai musuh ataupun kesan bahwa sosok Salwa menarik untuknya.

Salwa tiba-tiba saja kesal. "Aku akan mencoba ini, nanti makanan yang kupilih akan aku beritahukan lewat pesan."

"Baiklah." Athan berdiri seperti siap untuk pergi.

"Kita menikah di rumah keluargaku," kata Salwa lebih lembut. "Terimakasih untuk makanannya."

Athan mengangguk lalu pamit. Baru saja lelaki itu keluar pintu ruangan Salwa, Nina terlihat menyapa Athan. Mereka berbicara tanpa menyadari kalau Salwa memperhatikan. Sebentar kemudian Athan pergi. Salwa pun membuka rantang dan memanggil Nina. Entah apa yg dilihat Nina dari sosok Athan, bagi Salwa sendiri Athan benar-benar lelaki cantik jaman now.

+++

Assalamu'alaikum...
Sudah dapat THR?
Sedikit informasi,  kalau nanti Athan Salwa akan segera terbit versi cetak.  InsyaAllah Juni akhir,  karena sekarang penerbitnya udah libur. 
Tebal sekitar 475 halaman.  Harganya dibawah Rp. 100.000.
Ada juga beberapa puisi lain yang berbeda dari versi Dreame.

Ada yang mau ikutan PO?

Sepertiga Malam Bersamamu (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang