Apa ada yang salah denganku?
Kurang cantik untuknya?
Kurang baik? Atau aku bahkan sama sekali bukan tipe kesukaannya?"Huft... Semangatlah jung yerin!"
Aku mengangguk menyemangati diriku sendiri. Tanganku sudah mengacung ke udara seakan mendeklarasikan kemauanku agar lebih berusaha menggapai seorang choi yuju.
Aku kembali mencuri pandang ke arah yuju. Menyembunyikan tubuhku agar tidak terlihat.
Dia masih di sana namun mendongak menatap langit, memamerkan siluet lehernya dari samping dengan terlihat leher jenjangnya.Yuju menutup buku dan membereskan barangnya. Sepertinya dia sudah selesai membaca komik di tangannya. Aku sedikit memajukan tubuhku untuk mengikutinya.
"Kau seperti orang tidak waras unnie."
Sebuah suara mengusikku. Suara seorang gadis imut yang memiliki hubungan darah denganku, Adikku, eunha.Aku berbalik menghadapinya dan langsung memeluk eunha yang berkeringat, sepertinya latihan debus kali ini sangat menuntutnya berlatih ekstra.
"Ugh, sesak unnie!"
Tidak peduli! Aku tetap memeluk tubuh eunha dengan kencang. Seberapa keras pun dia mendorong tubuhku, dia tak sanggup untuk membuatku menjauh. Dia kalah kuat denganku.
Aku menggoyangkan tubuhnya ketika merasa jika dia sudah pasrah dengan aksiku, sebenarnya eunha datang di saat yang tepat.
Aku tiba-tiba membutuhkan sandaran ketika melihat yuju berjalan tanpa menoleh sedikitpun. Dan rasanya aku ingin berteriak memanggil yuju ketika akan mengikutinya, huh, aku sangat beruntung eunha menyadarkan tindakanku sebelum aksiku yang terbayang di dalam otakku terealisasikan dan membuatku lagi-lagi menerima penolakan dari yuju.
"Unnie..."
"Kajja, kita pulang"
Kening eunha berkerut dan kemudian menggeleng.
"Kau benar-benar tidak waras semenjak menyukai yoeja itu unnie. Apa yang kau lakukan belakangan ini? Menjadi penguntit?"
Bagaimana aku menjawabnya?
"Cih, kau juga menguntitku? Bagaimana kau tahu aku berada disini, eoh?"
"Jangan terlalu percaya diri unnie, aku melihatmu ketika hendak bertemu sowon, ruang klub basketnya tak jauh dari tempat kau berdiri!"
Hah? benarkah?
"Jadi kali ini kau benar-benar telah kehilangan akal karena tak tahu bagaimana cara mendekati yeoja itu hingga memutuskan untuk menjadi penguntitnya?"
Er? Rasanya Aku ingin mencopot sepatu ku dan melemparkannya ke wajah eunha.
Tega sekali dia mengatai aku unnie-nya sendiri sebagai penguntit? Aku bukan penguntit!!! Sepertinya... Tapi... Agh~ sudahlah! Aku sendiri kurang yakin, menjadi apa aku sekarang ini.
"Aku hanya ingin melihatnya."
Berkilah memandang pemandangan lain selain wajah eunha yang menatapku dingin.
Dia, apa yang dia ketahui tentang posisiku. Eunha memiliki sowon tanpa perlu berusaha sedikitpun karena yoeja jangkung itu setengah mati tergila-gila padanya. Sedangkan aku? Hua. Baru mendekati yuju saja sudah menerima penolakan.
"Melihatnya? Apa yang bagus dari yuju? Bukankah masih banyak namja dan yoeja lain yang mengejarmu unnie? Kenapa kau harus merelakan harga dirimu mendekatinya? Kau menolak jungkook oppa, jimin oppa, joy, da-"
"YAH!! STOP! Kau tidak bisa memaksaku untuk menyukai seseorang yang tidak kusukai eunha-ya. Mereka tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan yuju"
"Heh? Benarkah? Aku malah sama sekali tidak melihat apapun yang di miliki yuju, yang bisa di bandingkan dengan mereka!" ucap eunha dengan muka polos
TBC....
Budayakan vote dan komen ya sob karna dibaca tapi g dibales itu sakit :'(
Kritik dan saran bener2 dibutuhin banget sob jadi jangan lupa tinggalin tanda heuheuheu
Gomawo ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret admirer (yeju) END
FanfictionPada diriku aku bertanya apa menariknya dirimu, tapi mata ini terus menatap seakan hanya ada kamu seorang fikiranku hanya terpusat pada mu Maafkan sikap dinginku, semua itu aku lakukan karna tidak ingin menyakitimu jauh dilubukhati ini aku mencintai...