04. Gempa Dadakan

44 9 3
                                    

Oleh Schyler_, @ArlenLangit, @Jenirenita, redlotus11, dewisty692, kth_nisa, @b4p3rgirl

Ketukan pintu serta teriakan Erika telah menggema sejak tadi hingga Putri Tidur di dalam selimut lantas menutup telinga dengan bantal yang sebelumnya menjadi alas kepala. Ingin sekali Azkiya melepas indra pendengarnya untuk sementara kemudian melanjutkan tidur karena rasa kantuk masih setia menemani.

"Azki, kamu itu anak perawan! Cepat mandi terus sarapan! Sana taruh lamaran kamu di kantor teman Mamah kemarin! Katanya ada lowongan! Awas loh nanti jodoh kamu dipatok ayam!"

"Ayam itu makan jagung sama beras, bukan jodoh."

Azkiya turun dari tempat tidur kemudian memaksakan kakinya untuk melangkah ke kamar mandi. Namun, langkah yang berhasil diambil tiba-tiba terhenti karena getaran benda persegi panjang di atas meja nakas.

Erangan panjang tercipta setelah ia mengetahui siapa yang menyebabkan ponselnya bergetar. Meskipun malas, Azkiya tetap membalas pesan tersebut—lagi-lagi—dengan tujuan menghargai sang pengirim.

Edy Ganteng
Beb 😘

CutiePie
Najis

Edy Ganteng
Biarpun najis, tapi tetap manis

Sungguh, Azkiya sangat penasaran dengan sesuatu yang diidamkan oleh ibunya Edy hingga melahirkan lelaki itu. Kepercayaan dirinya sangatlah tinggi bahkan jauh di atas rata-rata hingga orang lain pasti akan merasa jijik.

CutiePie
Muntah aku

Edy Ganteng
Kenapa, Beb? Ngebet nikah sama aku, ya? Ayo!

"Sableng ya nih anak? Haduh, generasi micin ini." Azkiya menggelengkan kepala karena tak habis pikir kenapa ia bisa chatting dengan lelaki setidak normal Edy.

Edy Ganteng
Kok cuma di R, Beb? Pasti lagi mikir rencana pernikahan kita kayak apa, ya?😘

"Nah 'kan, benar dugaanku. Anak ini sableng," gumamnya sebelum kembali mengetikkan sesuatu sebagai balasan. Duo Sengklek ternyata tidak memiliki sifat yang berbeda jauh. Ia tiba-tiba cemas, apakah akan ada anggota baru dari grup tidak jelas itu?

"Sabodo teuing lah, Mas."

CutiePie
Jalan-jalan beli tomat
Bodo amat!

Setelah merasa puas dengan balasan yang ia kirim pada Edy, Azkiya melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi. Dengan jurus mandi bebek, waktu yang ia gunakan untuk membersihkan diri hanyalah lima belas menit. Baiklah, apakah itu kurang singkat? Sepertinya iya.

Azkiya keluar dari kamar mandi kemudian menyempatkan diri untuk menatap pantulan dirinya yang telah dibalut oleh pakaian santai sebelum memutuskan pergi ke ruang makan.

"Morning, Mah," ucapnya setelah tiba di meja makan. Tanpa menyadari ekspresi jengkel dari sang ibu, ia menarik salah satu kursi kemudian menempatkan bokong di sana.

"Morning apaan? Udah siang begini! Dasar kebo!

"Risiko punya Mamah bawel." Azkiya mengembuskan napas kemudian mengelus dada agar diberi kesabaran yang lebih.

"Kamu udah buat lamaran kerja?" tanya Erika setelah meletakkan makanan ke atas meja kemudian duduk di sebelah sang anak.

Azkiya mengangguk sembari mengatakan bahwa ia tinggal mengantarnya serta menunggu panggilan untuk wawancara kemudian mengambil ayam goreng di atas piring. Namun, sebelum ayam tersebut dinikmati oleh pencernaannya, Erika tiba-tiba berteriak, "Taruh ayam gorengnya!"

We Could Go BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang