Oleh Schyler_, ArlenLangit, redlotus11, Noorah91, dewisty692, b4p3rgirl
Dinginnya suasana malam menambah kesan pilu untuk dua insan yang kini tengah didera kekecewaan. Rasa manis yang baru mereka cecap beberapa waktu lalu kini telah dibumbui oleh pahitnya empedu.Marah, benci, kesal, tapi rindu. Itulah yang kini dirasakan Azkiya. Gadis dengan rambut panjang yang menutupi bahu itu tengah gelisah. Pertengkaran dengan Narendra membuat lelahnya perjalanan dari Singapura ke Indonesia meningkat berkali lipat.
Bayangan ketika kekasihnya memeluk pramugari petakilan itu kembali terlintas. Terlebih lagi saat wajah keduanya begitu dekat. Embusan udara panas justru terasa membakar sekujur tubuhnya.
Yang benar aja tuh cowok bilangnya nggak sengaja. Tuh tangan gak disekolahin apa? Main peluk badan yang jelas-jelas bagusan punya gue ke mana-mana, gerutu Azkiya sembari terus menghentakkan kaki di lantai kamar.
Tak jauh berbeda dengan gadis itu, keadaan Narendra pun malam ini terlihat begitu suram. Rembulan yang tak tampak karena cuaca mendung menambah keresahan hatinya.
Sejak kembali dari mengantar Azkiya ke rumah, ia tak bisa berkonsentrasi sama sekali. Padahal besok pagi Narendra harus bisa meyakinkan investor dari Australia yang akan menanamkan kekayaan untuk perusahaan keluarganya. Sedangkan hingga saat ini, ia masih memikirkan cara agar bisa mendapatkan kata maaf dari sang kekasih.
Ternyata Azki jauh lebih susah ditaklukin daripada Michael, miliarder Amerika. Michael cuma butuh dua jam agar mau kerja sama, lah Azki udah lebih dari 12 jam dan gue sama sekali nggak bisa ngebujuk dia. Bahkan satu kalimat aja nggak bisa gue rangkai biar lancar minta maaf. Agh. Narendra mengerang frustrasi dengan tangan yang mengacak rambut tebalnya.
Ia merasa sudah lelah dengan keadaan mereka saat ini. Belum sampai dua hari mereka berpacaran, masalah di antara mereka telah datang. Bagaimana mereka bisa mempertahankan hubungan jika sama-sama memiliki ego yang besar?
Malam ini gue harus bisa baikan sama Azki. 'Kan nggak etis banget kalau harus berabtemy sama dia, ya walaupun gue suka ngegodain dia, sih, batin Narendra sembari mengetikkan pesan untuk pujaan hatinya.
Naren
Sayang
Tak butuh menunggu lama, pesan darinya langsung terbalaskan. Hal itu menandakan bahwa meskipun dalam keadaan marah, Azkiya masih menunggu pesan darinya. Dasar wanita.
Azki
Ngapain panggil sayang? Udah, sana chat sama Mbak Pramugari yang kurbel itu!
Narendra mengacak rambutnya dengan frustrasi setelah membaca balasan tersebut. Ia hanya mengirimkan satu kata, tapi balasan yang didapat sebanyak 12 kata.
Naren
Nggak gitu, Sayang. Tadi itu kamu salah paham. Masa kalau orang reflek jatuh harus pilih mau ditolongin sama siapa, 'kan aku juga lagi ada di situ
Azki
Halah, itu cuma alasan kamu. Nggak usah chat sama aku lagi!
Naren
Sayang, jangan kayak gitu dong. Nanti yang kasih morning kiss ke aku siapa? :'(
Azki
KAMU SEDANG MEMBACA
We Could Go Back
RomanceWritten by: Kelompok Romance Meet Me membawa takdir manis bagi dua manusia berbeda jenis dan sifat. Keduanya pun terbuai dalam panah cinta yang diciptakan oleh keberuntungan. Tanpa mengetahui siapa dan bagaimana drama itu terus menghanyutkan sang pe...