Teett..teettt...
Bel tanda istirahat berbunyi, siswa siswi mulai berhamburan dari kelas masing-masing menuju tempat favorit mereka..kemana lagi kalau bukan ke kantin.
Begitupun dengan Zee yang sedang berjalan sendiri menuju kantin karena ditinggal Gebie entah kemana"tuh anak kemana sii? Kerjaannya ninggalin gue mulu"oceh Zee karena ditinggal Gebie"awas aja kalau ketemu. Gue terbangin loe ke antartika sekalian"sambungnya dengan wajah menyeramkan yang membuat siswa siswi yang Ia lewati menunduk ketakutan bahkan ada yang lari terbirit-birit karena ketakutan melihat wajah menyeramkan Zee.
Setelah sampai Zee menyapukan pandangannya ke segala arah untuk mencari seonggok manusia berjenis kelamin perempuan, finally ketemu juga orang yang dia cari-cari. Aura gelap kembali menguar dari tubuh Zee bahkan lebih pekat dari yang sebelumnya karena melihat Gebie yang tengah bersantai sambil memakan makan siangnya"GEBIE!!"teriak Zee seketika yang membuat seluruh penghuni kantin melihat ke arahnya dengan tatapan ketakutan. Begitupun dengan Gebie, Ia langsung menoleh ke arah sumber suara namun bukan tatapan ketakutan yang keluar melainkan cengiran menyebalkan~menurut Zee~ yang Ia keluarkan. Melihat hal itu kekesalan Zee pada sang sahabat semakin memuncak"sialll!!!"geramnya, saat Zee akan menghampiri Gebie, Ia melihat Cean yang sedang berjalan sambil membawa nampan berisi bakso berjalan menbelakanginya dan menuju ke arah Gebie, seakan mendapat pencerahan Zee menyeringai karena mendapatkan ide untuk membalas perbuatan Gebie padanya'hh rasain loe pembalasan dari gue' batin Zee saat melihat cean semakin mendekat ke arah Gebie, tepat saat Cean berada di samping tempat Gebie duduk, Zee sengaja mendorong tubuh Cean sampai tubuhnya kehilangan keseimbangan dan bakso yang dibawanya tumpah ke arah Gebie dan mengenai seragam milik Gabie"Aarrghh panass-panass!!"teriak Gebie setelah tersiram bakso milik cean"i'm so sorry..are you okay??"tanya cean pada Gebie dengan raut wajah menyesal sambil membantu Gebie membersihkan seragamnya"loe gak punya ma.."Gebie terpana saat melihat ketampanan Cean"..ta"sambung Gebie setelah mendapatkan kembali kesadarannya sambil memalingkan wajahnya yang memerah karena malu"gue minta maaf, gue gak sengaja..tadi pas gue lewat tiba-tiba aja ada yang dorong gue sampe gue jatuh ke arah loe"jelas Cean masih dengan tampang menyesalnya. Awalnya Gebie tidak percaya akan kata-kata Cean, namun Ia melihat ke arah belakang Cean dimana Zee sedang berusaha untuk menahan tawa, Gebie yakin kalau yang mengerjainya adalah Zee.
'Ahahahaa...rasain tuh bakso panas' tawa puas Zee dalam hati setelah melihat rencana balas dendamnya berhasil, Zee masih saja tertawa dalam hati samapai suara teriakan menginterupsi kegiatannya"zee!!!"teriak Gebie setelah yakin bahwa yang mengerjainya adalah Zee"Ahahahahaha"akhirnya suara tawa Zee menggelegar memenuhi area kantin"loe apa-apaan sih Zee?? Tega banget loe sama temen sendiri!"marah Gebie yang membuat Zee berhenti tertawa karena terkejut akan kemarahan Gebie. Beberapa saat kemudian Zee berhasil nenguasai dirinya dari keterkejutan dan hanya tersenyum miring ke arah Gebie. Gebie yang masih kesal akan perbuatan Zee padanya bertambah kesal setelah melihat Zee hanya tersenyum miring tanpa berniat untuk meminta maaf padanya"loe tuh ya, bukannya minta maaf malah tersenyum. Loe tuh nganggap gue temen gak sihh!!"ucap Gebie pada Zee karena merasa kesal, bukannya menjawab Zee masih saja memasang senyum miringnya"loe dengerin gue gak sih!"bentak Gebie karena kehabisan kesabarannya terhadap Zee"ikut gue!!"titah Gebie pada Zee karena Ia sadar bahwa Ia dan Zee menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin karena pertengkaran mereka. Zee hanya mengikuti kemana Gebie menbawanya menjauh dari orang-orang yang terkejut karena pertengkaran mereka termasuk Cean yang menjadi perantaranya untuk balas dendam kepada Gebie.
"Sebenarnya mau loe tuh apa? Loe tega banget sih sama gue"ucap Gebie memcahkan kesunyian diantara mereka berdua setelah keduanya berada di taman belakang sekolah. Gebie memang membawa Zee ke taman belakang sekolah disana cukup sepi."Zee jawab!! Kenapa loe tega sama gue? Apa salah gue sama loe?"paksa Gebie karena Zee masih saja bungkam"Zee.."rengek Gebie karena Zee tak mau buka suara"Loe tanya kenapa gue lakuin itu?loe tanya kenapa gue tega sama loe? Loe tanya apa gue anggap loe teman or not. Huh."Zee buka suara"maksud loe"ucap Gebie kebingungan akan perkataan Zee"loe tuh ya, udah mukul kepala gue, bukannya minta maaf loe malah ninggalin gue. Mana keras banget loe mukulnya. Loe itu temen gue atau bukan hah"Zee mengucapkannya dengan penuh emosi. Mendengar hal itu Gebie tersadar bahwa semua pertengkaran ini dia yang memulai, apa dia memang udah keterlaluan"Gue minta maaf Zee, gue salah seharusnya gue gak lakuin itu. But i'm suer gue cuma pengen bercanda sama loe"ucap Gebie pada Zee dengan penuh penyesalan"hn. Gue juga minta maaf sama loe, gue udah keterlaluan"balas Zee dengan rasa penyesalan, walau bagaimanapun Ia sudah keterlaluan kepada sahabatnya itu"udah jangan dibahas lagi. Mending sekarang kita masuk kelas bel udah mau bunyi"ucap Zee kembali"heem"Gebie hanya mengangguk."Dalam pertemanan pertengkaran kecil adalah hal biasa, Ia bagaikan bumbu penyedap dalam sup"
Sorry masih kependekan...
Jangan lupa vote sama komentnya ya guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Ice
RomanceUntuk mengetahui kelanjutannya baca yuk ceritanya... HAPPY READING