keter/uster/angan

13 1 0
                                    

lukis aku di anganmu
pakai rindu, yang tak seorangpun paham
tanpa ragu dari masa lalu
yang masih ganggu, atau yang kau tinggal diam

pilihkan aku pilihan
warna yang berpapasan dengan rasa
bolehkah aku tertawa pelan?
untuk cinta yang dijalin untuk binasa

pegang erat langitnya biar tak jatuh
dibawah bisu, yang tak bisa diam
meski yang kita pijak sudah rapuh
cukup selagu, yang diputar sampai malam

waktu bergerak lamban
gerakan kita hilang irama
bolehkah aku menangis pelan?
untuk cinta yang dijalin untuk binasa

aku benci bunga yang baru tumbuh
yang kau bersikeras tanam
sebelum rasamu pergi jauh
cantiknya sangat suram
namun aku tak sanggup untuk menjauh
aku lihat matamu lebih dalam
kau masih pikir kita khayalan
bagimu dialah selamanya—
dan aku hanya pelarian
yang sempat punya mimpi yang sama

semalam kau ada,
tapi mentari tak terbit disamping kita
oh, kita memang ada untuk binasa
jangan resah lagi
aku akan pergi besok lusa.

tempat pembuangan akhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang