Kris Willbert

53 2 0
                                    


Selamat membaca....

------------------------------------------

5 Tahun Kemudian...

Liliana Pov

Kulihat dengan lelah laporan kerja yang menumpuk di mejaku setiap harinya tanpa henti, di umurku yang sekarang, aku lebih fokus terhadap pekerjaan untuk membantu ayahku. Aku tidak peduli tentang pernikahan ataupun yang berhubungan dengan cinta, yang ku tau selama 5 tahun ini aku sudah melupakan apa itu cinta.

Jika ada lamaran pernikahan yang datang untukku melalui ayahku, tanpa basa basi aku pun langsung menolaknya. Cukup dengan hidup yang sekarang dengan damai aku pun sudah bahagia, walaupun itu tanpa cinta.

"Apa yang sedang kamu lamunkan?"

"Tidak ada" jawabku. "Kapan kamu disini Kris?" lanjutku

"Sejak kau masuk, aku sudah ada disini Li"

Pastas saja sejak dari tadi aku merasa seperti ada yang menatapku, aku tidak mengira pria yang bernama Kris Willbert ini sangat gigih. Dia sudah mencoba melamarku selama 2 tahun terakhir ini, tapi tetap saja yang dia dapat hanya tolakan. aku hanya berharap fokus berkerja tanpa ada halangan apa pun.

"Kamu ada perlu denganku Kris?" tanyaku

"Tidak ada" Jawabnya sambil menaruh kopi di mejaku.

"Hanya saja, aku ingin melihatmu" lanjutnya

Tanpa sadar aku menghelakan napasku dengan kasar, tanpa peduli Kris mendengarnya atau tidak, yang jelas aku cukup terganggu dengan kehadirannya.

"Kalau tidak ada perlu denganku pergilah!"

"Baiklah aku akan pergi." jawabnya dengan melambaikan tangan padaku.

Dengan kepergian kris pun aku bisa tenang, untuk mengerjakan pekerjaanku. Aku pun melihat dokumen dari perusahaan yang akan berkerja sama dengan perusahaanku, perusahaan yang mereka bangun adalah perusahaan dibidang elektronik, dan perusahaan ini pun sudah bisa bersaing dengan perusahaan besar lainnya, padahal baru berdiri 2 tahun yang lalu. Aku yakin yang memimpin perusahaan ini pasti Jenius.

Author Pov.

Setelah seharian bekerja di depan meja. Akhirnya, Liliana bisa pulang untuk istirahat. Setelah sampai rumah dengan keadaan lelah Liliana pun melangkahkan kakinya untuk memasuki rumahnya yang sudah sepi. Liliana pun berbaring di tempat tidurnya dengan menatap langit-langit kamarnya, tanpa hitungan menit ia pun tertidur.

***

Pagi hari pun disinari dengan matahari yang menyilaukan dan memasuki kamar membangunkan sang pemilik kamar. Liliana pun terbangun dari tidurnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membasuh muka, setelah itu Liliana pun menuju meja makan untuk memulai sarapan dengan keluarganya.

Saat Liliana turun menuruni tangga, matanya tertuju pada satu orang yaitu Kris. Liliana pun bingung harus menghadapi Kris bagaimana lagi agar tidak terlalu dekat dengannya maupun keluarganya.

"Sedang apa kau disini Kris?" tanya Liliana
"Seperti yang kamu lihat, aku sedang sarapan."

Liliana pun menatap risih kepada Kris, tetapi Kris yang menyadari tatapan itu pun mengabaikanya.Seolah Kris menganggap tatapan Liliana adalah tatapan terpesona padanya.

Sarapan pagi yang awalnya sunyi, berubah menjadi berisik saat seorang wanita remaja datang menghampiri Kris dan duduk di pangkuan Kris dengan tidak sopannya.

"Pagi kak Kris." sapanya yang langsung mencium pipi Kris.

"Pagi Elena" jawab Kris dengan menampilkan senyumannya.

"Elena duduk yang benar!" bentak wanita paruh baya yang diketahui adalah ibu Liliana.

"Baik." jawabnya dengan muka cemberut.

Liliana yang melihat pemandangan di depannya pun, hanya menatap dengan tatapan tak suka. Pandangan tak sukanya bukan ke arah Kris melainkan Elena, Elena Hustton adalah keponakan dari ayahnya Liliana yang bernama Hendy Hustton. Ayah Liliana adalah kakak dari ayah Elena. Elena sendiri adalah anak haram dari hasil hubungan gelap. Liliana dan Ibunya pun merasa sikap Elena mungkin di turunkan dari ibunya yang suka menggoda pria orang.

Memang terbukti dari cara berpenampilan Elena yang terlalu seksi, dan suka merayu setiap pria yang dekat dengan Liliana. Bahkan, Kris dan Dia pun termasuk.

"Aku akan berangkat." ucap Liliana.

Liliana pun langsung menuju mobilnya tanpa peduli terhadap Kris yang bersikeras ingin mengantarnya.

TBC

------------------------

Mudah² suka dengan ceritanya, maaf klo masih belepotan nulisnya dan banyak typonya. :)

Comment dan votenya jgn lupa ya :))

The Last WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang