Suasana di stasiun kereta kala itu sangat ramai. Banyak orang yang berlalu lalang, ada yang duduk sambil berbincang bincang, ada juga yang sibuk dengan barang bawaannya.
Di antara banyaknya orang di sana, ada seorang gadis yang duduk menyendiri. Ia tampak menunggu kereta yang akan ia tumpangi tiba. Gadis itu bernama Zaina, dengan pakaian syar'i nya Ia tampak begitu anggun.
“Hmm keretanya mana sih, udah setengah jam aku nunggu.. ” gumam Zaina sudah tak sabar menunggu keretanya tiba.Zaina, gadis sholehah nan cantik itu adalah salah satu santriwati dari pondok Nurul A'in negeri lama. Kini ia akan balik ke pesantren tersebut karena waktu libur sekolah hampir habis. Ia pergi sendiri karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaan, dan tidak bisa mengantarnya. Namun hal itu tidak membuat Zaina berkecil hati. Dia sudah biasa menghadapi hal semacam itu, ia adalah gadis yang tegar.
Saat sedang sibuk dengan gadget-nya, tiba tiba ada seorang pria menghampirinya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.." ucap pria itu.
"Wa'alaikumussalam," jawab Zaina sembari menengok ke arah suara itu berasal.
Zaina menatap heran pria yang berpenampilan seperti santri di depannya. Dikedua tangan pria itu ada tas besar yang terlihat sangat berat.
"Boleh saya duduk di samping kamu? Saya dari tadi nyari tempat duduk, tapi gak ada lagi tempat duduk yang kosong," ucap pria itu menjelaskan maksud kedatangannya.
"Mm iya silakan. " Sahut Zaina lalu bergeser ke samping, agar tidak berdekatan dengan pria tadi.
"Terimakasih" Pria itu tersenyum kepadanya, senyum yang akan membuatmu terpesona ketika melihatnya.
"I-iya sama sama."
"Nama kamu siapa?" tanyanya.
"Zaina.."
"Nama yang cantik. Secantik orangnya"
Mendengar perkataan pria itu, Zaina menunduk malu. Ia tampak samar-samar sedikit semburat merah di pipinya."Kalau kamu siapa? " Zaina balik bertanya.
Belum sempat pria itu menjawab, kereta yang akan di tumpanginya akhirnya tiba."Keretanya udah datang, kamu naik kereta yang itu kan? " kata pria itu menunjuk kereta yang sudah berada tepat di depan mereka.
"Ehh tapi.. "
"Ayo cepat naik. Nanti ketinggalan keretanya lho.. "
"Baiklah, saya pergi dulu. Assalamualaikum" Zaina pun pergi belalu meninggalkan pria itu sendiri.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"***
Pondok pesantren Nurul 'Ain Negeri Lama
Tulisan yang terpampang jelas di depan gerbang tempat Zaina mondok itu nyata dan jelas ada.
Dengan langkah kaki yang ringan, Zaina memasuki halaman tempat ia menuntut ilmu selama 2 tahun terakhir."Alhamdulillah akhirnya sampai juga"
Gadis itu menghirup udara dalam dalam, merasakan sejuknya udara di sana. Setelah merasa puas berkeliling, Zaina pun menuju Asrama putri tempat ia tinggal selama mondok di situ.
Sesampainya di depan Asarama putri, Zaina sudah di sambut oleh sahabatnya Nissa.
"Zaina..!" pekik Nissa senang melihat sahabatnya itu telah pulang, ia berhenti menyapu lalu memeluk Zaina begitu erat."Nissa..? " Mereka pun berpelukan saling melepas rindu.
"Za, kok kamu baliknya cepet banget? Padahal libur masih 3 hari lagi lho" tanya Nissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana (Sazmi) [TAHAP REVISI]
Spiritual* Cerita ini mengisahkan tentang Nisa gadis yang terjebak antara cinta dan hubungan persahabatannya. Di satu sisi dia sangat menyayangi Azmi, namun disisi lain ia tak ingin Zaina sahabatnya terluka. Lalu bagaimanakah nanti Nisa harus bertindak? Ak...