5. Badut

7 1 0
                                        

Karin tidak tahu sekarang dia berada dimana yang jelas hari semakin sore dan langit mulai mendung tampaknya akan ada hujan deras

'mendung bukan berarti hujan' fikir Karin

Saat Karin melihat-lihat sekitar ia terfokus kepada seseorang yang memakai kostum Boboi Boy, Karin tahu sebab ia pernah menonton kartun itu sesekali yang jelas ketika seseorang memakai kostum seperti itu mereka akan menyebutnya Badut.

Badut itu sedang berdiri ditrotoar jalan sembari menunggu lampu merah menyala sesekali melambai-lambaikan tangannya guna menghibur pengendara yang sedang lewat

Saat lampu merah menyala Badut itu memulai aksinya berkeliling sambil menghibur pengendara yang berhenti, ada yang memberinya uang ada pula yang tidak ada yang melihatnya ada pula yang pura-pura tidak melihatnya, acuh begitu saja. Lampu hijau menyala Badut itu segera menyingkir dari jalan guna pengendara lain bisa lewat

Tiba-tiba hujan langsung turun dengan derasnya, sontak tangan Karin berusaha menutupi kepalanya layaknya payung.

Karin melihat Badut itu berlari menghindari derasnya hujan Karin pun mengikutinya

Badut itu berteduh di depan toko yang sudah tutup, Karin juga ikut berteduh. Karin melirik-lirik kesamping dimana Badut itu berada lalu kemudian sang Badut melepas kostum kepalanya yang menampilkan sosok laki-laki, tampaknya ia kelelahan mungkin kepanasan akibat memakai kostum yang pengap itu sehingga tangannya sesekali mengibas-ngibas didepan muka guna menyalurkan kesejukan

Hujan mulai mereda...

Badut itu pun segera berjalan Karin pun mengikutinya dengan diam-diam tanpa suara, Karin terus mengikutinya dari belakang sesekali bersembunyi agar tidak diketahui keberadaannya

"keluarlah aku tau kau disitu" sahut laki-laki yang memakai kostum badut itu

Karin ketahuan dia tidak dapat bersembunyi lagi akhirnya Karin memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya, disinilah mata Karin dan laki-laki badut itu bertemu. Karin tampak kikuk karena ketahuan telah mengikuti badut itu diam-diam

"apa maumu?" tanya laki-laki itu langsung

"A...aku" Karin gugup

"cepatlah apa maumu?" tanyanya lagi

"aku ... hanya pe-penasaran bolehkah aku mengikutimu" jawab Karin mantap diakhir kalimat

Laki-laki berkostum badut itu menautkan kedua alisnya tanda bingung kemudian ia berjalan kembali tanpa menghiraukan jawaban dari Karin tadi, Karin menggaruk tengkuknya bingung dan kembali mengikuti laki-laki badut itu

Laki-laki itu sesekali melirik kebelakang memastikan apakah cewek aneh itu masih mengikutinya dan ternyata benar saja cewek itu masih setia mengikutinya dibelakang

"kenapa kau masih mengikutiku?" tanyanya langsung menghadap Karin membuat Karin terkejut karena laki-laki itu berhenti mendadak

"apakah kau menguntitku? Atau akan berniat jahat padaku?" lanjutnya.

Karin gelagapan dengan pertanyaan yang laki-laki itu lontarkan, ia tidak terima dirinya dituduh menguntit seseorang bahkan dituduh akan membunuh seseorang

"aku kabur dari rumah, bolehkah aku ikut denganmu" ucap Karin mantap

"Apa?!" pekik laki-laki itu, ia tidak percaya seorang gadis yang kabur dari rumah ingin ikut bersamanya

"kalau kau tidak mengizinkanku, aku akan tetap mengikutimu" ujar Karin, laki-laki itu memutar bola matanya tak percaya

"baiklah"

Satu kata itu yang terakhir Karin dengar yang membuat dirinya tiba-tiba gembira seakan tidak percaya dengan kata-kata itu

Bagaimana mungkin laki-laki dihadapannya ini langsung menyetujuinya ya meskipun tidak menyetujuinya langsung melainkan berfikir sejenak tapi satu kata itu membuat dirinya amat bersyukur

'kukira dia akan menentangnya tadi' batin Karin

Karin pun mulai berjalan kembali mengikuti laki-laki badut itu yang mulai agak jauh

'sepertinya dia baik' ucap Karin dalam hati


To be continue ...

@Kakkhes

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang